BAB 9

150 4 0
                                    

Kini eyang dan abi umi nya mifi tengah berada di ruang makan, mereka tengah menunggu kedatangan guz azim dan mifi.

"Maaf Abi azim lama turun kebawah , tadi azim dan mifi sed..."belum sepenuhnya menuntaskan ucapannya

"Tidak apa apa nak Abi paham kok 😁 "ucapnya sambil sekilas menaik kan salah satu alisnya

"Duduk lah nak" ucap umi

Semua yang ada dimeja makan itu, menikmati makan malam. Di saat makan sesekali azmi melihat wanita paruh baya yang duduk tepat di depannya.

Selesai makan mereka semua kumpul di ruang tamu, termasuk eyang.

"Uma kenalin ini guz azim, suami nya mifi" ucap abi nya mifi memulai pembicaraan

"Em" eyang menjawab dengan singkat sambil melihat guz azim, guz azim yang di lihat eyang menelan ludahnya susah payah.

"Uma apa uma masih marah soal kami yang tidak memberitahu uma soal pernikahan mifi" ucap abimya mifi

Eyang melengos kan kepalanya ke arah lain dengan raut wajah yang terlihat kecewa

"Tentu saja uma marah, kalian menikahkan cucu kesayangan uma, tampa memberi tahu uma terlebih dahulu" ucapnya

"Maaf kan Hamzah uma, karna tidak memberi tahu uma. Hamzah melakukannya bukan Tampa alasan uma, dan juga waktu itu Hamzah sudah meng. hub.." Ucapan nya terpotong dengan ucapan eyang.

"Sudah lah, dan untuk kamu nak azim, eyang mau bicara sama kamu hanya empat mata" ucap eyang, guz azim pun mengangguk kan kepalanya sebagai tanda setuju.

"Sekarang kamu ikut eyang" guz azim pun melangkah kan kakinya mengikuti eyang dengan perasaan yang sulit di artikan.

"Abi umi merasa khawatir dengan apa yang akan di bicarakan eyang sama guz azim" cemasnya karna baru kali ini iya melihat eyang dengan sikap seperti itu.

"Sudah umi tenang saja semua akan baik-baik saja" ucapnya menenangkan istrinya namun tidak bisa disembunyikan Iyapun merasakan hal yang sama.

***30 menit berlalu***

Kini guz azim melangkah kan kakinya ke ruang tamu.

"Nak kok sendiri eyang mana" tanya umi

"Eyang langsung istirahat katanya tadi umi" jawabnya dengan sedikit tersenyum🙂 dan di balas anggukan oleh umi.

"Mifi apa kamu ingin menginap disini atau kita pulang kerumah?" Sambil melihat istrinya.

" Sebaiknya kalian menginap disini ini sudah malam tidak baik berkendara dimalam hari" ucap abi agar menantu dan anaknya menginap untuk malam ini.

"Iya nak menginap saja untuk malam ini" kali ini umi yang berbicara.

"Bagai mana mifi ada kita menginap?" Tanya guz azim

"Iya mas kita nginap disini saja" ucapnya

"Yasudah sekarang kalian istirahat, Abi dan umi jugak mau istirahat yakan umi" sambil mengedip kan matanya 😉 umi pun mencubit pinggang suaminya.

"Au 😨 umi, nanti aja di kamar 😊" godanya

"Ingat umur Abi" ucap mifi yang melihat tingkah kedua orang tuannya

"Umi kayaknya disini ada yang iri deh umi , ke kamar yuk umi" dan berlalu meninggalkan mifi.

"Siapa jugak yang iri aku jugak bisa kok" kesalnya

"GUZ KUTUB  PILIHAN ABI"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang