BAB 11

274 6 0
                                        

Kini mifi tengah turun dari taksi yang mengantarnya pulang, tampa mifi sadari ada sepasang mata yang tengah mengamatinya dari kejauha, dengan wajah yang terlihat dingim.

Mifi membuka pintu rumah dan melangkahkan kakinya kedalam rumah, mifi meletak kan tubuhnya keatas sopa dan memainkan ponselnya, taklama ponsel yang dipegang mifi berdring, menandakan ada pangilan masuk.

"halo assalamualaikum kk"

"waalaikumsalam bidadrinya kk"

"apaan sik kak malam-malam sudah gombal" ucap mifi yang tersenyum mendenger ucapan arkan.

"biarin kan kk gombalnya sama kamu, bukan sama orang lain"

"dasar buaya" ejek mifi.

"wah kmau memanggil laki-laki setampan ini dengan sebutan buaya" terheran

"sepertinya bidadari kk ini belum tau, jika buaya itu salah satu hewan yang setia pada pasangannya" memberi tahu mifi.

"mask sih kak?" ragu dengan ucapan arkan.

"didapur mifi jika kamu mau masuk"

"mifi tau kak jika mau masak itu harus didapur" ucapnya cemberu.

"baik lah cantik, kk sampai lupa menanyakan ini sama kamu"

"mau nanya apa kak?"ucapnya serius.

"apakah bidadarinya kk sudah nyampai rumah em?"

"astaga kak, aku pikir kk mau menanyakan hal yang sangat serius tadi" mendengar perkataan mifi arkan tersenyum mendengarnya.

Sedangkan guz azim yang kini tengah berjalan menuruni tangga mencari keberadan mifi yang tak kunjung memasuki kamar, langkahnya terhenti ketika mendekar mifi tengah berbicara dan sambil tertawa sendiri.

"ada apa dengan nya?"guz azim bertanya pda dirinya.

Guz azim melihat mifi dan menyadari bahwa mifi tengah berbicara melalui seseorang dari sebrang ponsel, guz azim melangkahkan kakinyan mendekati mifi yang tengah asik berbicara dengans eseorang dari sebrang telpon.

"darimana saja? kenapa baru pulang jam segini?" sambil melihat jam di tangannya.

"maaf ya kk nanti mifi telpon lagi assalamualaikum"tampa mendapatkan balasan dari seberang telpon, mifi mematikan ponselnya sepihak.

Mifi melihat guz azim sekilas dan meninggalkan guz azim yang masi berdiri ditempatnya.

"mifi mas sedang berbicara sama kamu" hal itu membuat langkah mifi terhenti dan membalik kan badannya.

"lalu?" mifi yang kini melihat guz azim.

"lalu mas ingin mengetahui jawaban dari pertanyan mas tadi"ucap guz azim sambil melangkah mendekati mifi.

Mifi memutarkan bola matanya dengan kesal.

"sudah lah mas mifi capek mau istirahat"melangkahkan kakinya meninggalkan guz azim di tempatnya.

Guz azim menghela nafasnya dengan kasar dan mengusap wajahnya dan menyusul mifi.

"apa kamu sudah solat?" guz azim yang kini berdiri di demapn mifi yang tengah duduk disof sambil memainkan ponselnya.

"em" mifi hanya berdehem sebagai respon dari pertanyaan guz azim.

"alhamdullilah jika sudah, apa kamu sudah makan malam?"

"em"

"ada jawaban lain selain kata itu?"

"tidak"

"GUZ KUTUB  PILIHAN ABI"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang