Morning wood (nono)
Hari-hari Tissa setelah kali pertama digauli oleh anak kembarnya menjadi semakin panas dan menggairahkan. Bahkan dalam kesehariannya Tissa tak lagi mengenakan pakaian saat berada dirumah. Seperti saat ini di jam 5 pagi ia hanya membalut tubuhnya dengan celemek, karena sedang menyiapkan sarapan untuk anak kembarnya didapur. Pantat bohainya yang mulus dan montok itu geol-geol kesana kemari seiring pergerakannya.
Tissa begitu fokus dengan masakannya sampai-sampai ia tak menyadari salah satu anak kembarnya datang menghampirinya. Hingga sang anak memeluknya dari belakang, menenggelamkan wajahnya diceruk lehernya sekaligus menghirup aroma tubuhnya dalam-dalam.
"Humm pagi mami.." suara berat khas bangun tidur sang anak menggelitik pendengarannya, tubuhnya dibuat meremang karena terbuai. Terlebih Nono tak memakai atasan apapun membuat kulit punggung Tiisa bersentuhan langsung dengan dada bidang anaknya.
"Eh Nono sayang, mami berisik ya masaknya bikin kamu kebangun.." ucap Tissa lembut tangannya tergerak mengelus pipi tirus sang anak
"Hum, ngga kok aku kebangun karena morning wood mi.. abis mimpi ngentotin mami.." bisik sang anak, dekapan sang anak mengerat seraya mengusak hidung mancungnya dibelakang telinga Tissa hal itu membuat Tissa makin tegang, darahnya berdesir hebat seolah mengalir cepat sampai ke ubun-ubunnya hingga insting liarnya mulai merebak. Tissa sedikit menukkikan bokong telanjangnya sampai menyentuh selangkangan sang anak, memeriksa apakah benar sang anak kena morning wood? Yap ternyata benar, kontol sang anak yang masih terbungkus boxer itu amat keras dan tegang sampai membawa naluri Tiisa untuk menggerakan bokongnya untuk menggesek tonjolan keras itu.
"Keras bangeth sayang kontolh kamuh.."
"Umhh iyah mii apalagi ngeliat mami telanjang gini.. kontolh nono tambah ngilu.." tangan lebar Nono menjelajahi punggung mulus maminya ia meraba-raba hingga kebokongnya lalu meremas bokong Tissa seduktif. Tangan yang lain pun berlari ke ketiak Tiisa lalu meyusup kedalam celemek yang dipakai Tissa sampai berjumpa dengan dua tetek gemuk maminya.
"Tapi mami masih kering sayang.."
"Nono bakal bikin memekh mommy becek sebecek-beceknya.." bisiknya lagi
Tissa mematikan kompor yang menyala, lalu menggeser tubuhnya ke sisi meja pantry yang kosong, tubuhnya menungging sekaligus membuka lebar bokongnya sampai terlihat lubang analnya serta labia tebalnya. Nono yang sudah kepalang sange melihat kebinalan maminya langsung buru-buru melepaskan boxernya. Kontol gemuk nan panjangnya sudah mengacung tegak, ia urut sebentar lalu ia bawa pucuk kontolnya menggesek anal maminya hingga ke memeknya berulang-ulang.
"Euh mamihh aahh.." lenguh Nono mendapati sensasi kontol kerasnya menggesek belahan pantat maminya yang keset makin berdenyut-denyut.
Tissa menoleh ke belakang menikmati wajah anaknya yang sange dengan senyuman binalnya, bibir bawahnya ia gigit, tangannya mengelus bisep Nono yang lumayan kekar. "Enghh ayooh sayanghh.. becekinh duluh memekh mommy yaah euhh.."
"Aahh akuh jilmekinhh aja yahh mih.."
"Nghh iyaah sayanghh jilmekinhh mommyhh euhh.. garukhh memekhh gatelanh mamih pake lidah kamuh nghh"
Anak kembar sulungnya itu langsung mengangkat tubuh Tissa untuk duduk dimeja pantry ia membuka lebar kaki maminya menampakan memek tembem maminya yang mulus tanpa bulu, "memek mommy selalu cantik deh, i love your pussy mam.. mana sering gatelanh kayakh memekh ngga pernah dijejelin kontol.." puji Nono sekaligus mengatainya sebelum menciumi kakinya dari betis hingga paha Tissa.
Perut Tissa seperti digelitik ribuan kupu-kupu saat cumbuan serta sentuhan tangan kasar anaknya bergerilya dikulit pahanya. Saat cumbuan anaknya sampai di memeknya Tissa berjengit, pahanya turut menjepit kepala sang anak namun segera dibuka lagi oleh Nono, lenguhannya lolos begitu saja apalagi saat anaknya membuka labia tebalnya lalu menyapukan lidah hangatnya di perpotongan memeknya yang mulai berlendir.