Pak Rt (mommy Tissa)
__
Sepagi ini Tisaa sudah dientot dua kali oleh kedua anaknya, setelah selesai mengantar anak-anaknya kesekolah ia kembali kerumahnya dan sampai diruang tamu tubuhnya sempoyongan ia lemas dan rasa ngilu dimemeknya belum reda. Ia memutuskan untuk duduk leha-leha disofa ruang tamu.
"Aahh enakhh banget punya anak cowok udah ngerti ngewe.. memek ku jadi ngga kesepian lagi.." Tisaa merubah posisi duduknya ia mengangkat kedua kakinya ke sofa lalu mengangkang sampai daster tipisnya itu tersingkap membuat paha dalam serta memeknya kelihatan.
"Aahhh hhh.." semeriwing angin yang melewati kulit selangkangan membuat Tissa melenguh.
"Aduhh kedutanhh lagi nhh.." sentuhan angin itu bikin memeknya kembali sensitif. Apalagi after digenjoti dua kontol anaknya bikin lubang memeknya menganga. "Aahh nonton bokeeph aja kali yahh sambilhh colmekhh lagii.."
Karena tidak ada siapapun dirumahnya kini ia bebas menyalakan TV terlebih menyetel film bokep kesukannya.
Menit demi menit berlalu, Tissa menikmati tontonan vulgarnya sembari menyentuh tubuhnya sendiri termasuk menggerepe teteknya yang kini sudah basah karena asinya keluar, jemarinya juga sibuk memijat-mijat itilnya yang menegang.
"Aahh yaampunhhh enakhh, Nanahh Nonohh.. mommyh sangehh bangethhh eunhh.."
Daster tipis yang dipakainya sudah semrawut seiring dengan pergerakan kedua tangannya yang memberikan stimulan untuk tubuhnya.
"Eunhh butuhh kontolhh lagihh ahh.." lenguh Tissa, pinggulnya bergerak tak tentu arah kelojotan karena sentuhannya sendiri.
Namun tiba-tiba..
Tok..tok..tok..
Suara ketukan pintu terdengar.
Tissa memberhentikan kegiatannya, memastika suara ketukan pintu itu berasal dari pintu rumahnya bukan pintu dari suar film. Setelah sadar ketukan itu dari pintu rumah, ia mengernyit heran siapa yang pagi-pagi sudah bertamu. Meski agak kesal karena menggangu aktifitas sensualnya Tissa tetap beranjak dan membuka pintu rumahnya. Ia membiarkan daster tipisnya yang kini terlihat sangat berantakan itu dan basah dibagian dadanya tanpa membenahinya.
"Selamat pagi ibu Tisaa.." suara sapaan saat pintu rumah dibuka terdengar. Seorang pria yang bisa dibilang sudah tidak muda lagi namun sangat gagah dan masih terlihat fress seperti abg muda dan menawan tersenyum ramah setelah menyapa Tiisa yang hanya menongolkan wajahnya, sedang tubuhnya berada dibalik pintu.
Pria itu adalah Pak Jony ia menjabat sebagai ketua RT di komplek perumahan yang dihuni Tiisa, ia pak RT yang terkenal karena wibawanya yang selalu mengayomi warganya dengan baik serta ketampanannya yang menawan para ibu-ibu bahkan anak remaja. Ya, meski usianya sudah cukup matang Pak Jony memilik wajah yang sangat tampan terlebih lagi tubuhnya sangat terlihat bugar dan proporsional. Sama seperti ibu-ibu yang lain, Tisaa diam-diam juga sangat mengagumi pak RT sayangnya Pak Jony sudah memiliki istri.
"Oh pak RT.." ucap Tissa kemayu.
Mencium wangi parfum pak RT sekaligus melihat wajah tampan pak RT kesayangan warga komplek bikin Tissa semringah padahal sebelumnya ia rada kesal, ia jadi membuka pintu selebar-lebarnya. Bikin seluruh tubuhnya yang hanya mengenakan daster tipis terlihat oleh pak RT yang diam-diam terkejut. "Ada apa ni.. pagi-pagi gini.. ehh apa saya belum bayar iuran yaa?..""Aahh nggak... Eh maksudnya.." Pak RT sulit menuntaskan kalimatnya ia bahkan sulit menelan ludahnya yang tiba-tiba kering karena maniknya menangkap sesuatu yang seharusnya tak ia lihat di tubuh Tissa, namun sepertinya Tissa menyadari hal itu. Ia malah makin senang dan malah memanfaatkan situasi ini.