Jogging (kembar)
Di minggu pagi yang cerah ini Tissa berencana mau ikut senam aerobic bareng ibu-ibu komplek tapi tau-tau anak kembarnya malah nyeret dia buat ikut jogging bareng mereka. Bukan apa, kalo harus memilih jogging atau senam sudah pasti Tissa memilih senam aerobic, kalo jogging bisa dipastikan dia bakal tepar sepanjang hari apalagi kalo mengikuti jogging anak kembarnya aduh-aduh Tissa ngga sanggup. Ini saja sudah 3 kali putaran mengelilingi taman bermain & olahraga dekat komplek perumahannya, Tissa sudah engap-engapan. Di tengah-tengah Ia merunduk dengan tangan menumpu si kedua lututnya, deru nafasnya begitu cepat berpacu dan lelehan keringat pun terus meleleh membasahi pelipisnya.
"Hahh hh hh aduh sayang mommy udahan yaaa hhahh hhh.."
"Yaa masaa segitu doang mi.. ayo dong sekali lagi.." seru Nana sembari berjalan ditempat dimana Tissa berpijak dengan lelahnya.
"Hahh mommy ngga sanggup sayang hahh hhh.." ucap Tissa dengan nafas yang masih memburu.
"Mommy aneh banget dientot beronda-ronda ngga ada capeknya, giliran jogging baru 3 kali putaran udah engos-engosan.. huh payah.." ledek Nana sembari memberikan ibu jari terbalik ke mommynya.
"Hahh sayanggh itu bedaa.. kalo dientot biar capek tapi bikin ketagihan.."
Nono diam-diam menyeringai, ia lalu membisikkan sebuah ide liarnya ke kembarannya itu.
"Wow.." teriak Nana antusis sehabis mendengar ide liar Nono, maniknya melebar sempurna dengan binar kesenangan.
"Oke kita istirahat dulu, mi.. duduk disana aja yaa.." ajak Nono sambi menunjuk ke arah bangku taman yang dikelilingi pohon besar.
"Iyaa sayang, kamu tuh emang pengertian banget yaa beda sama kembaran kamu.." sindir Tissa
Mommy ngga tau aja Nono sepengertian itu juga mempunyai siasat liar melebihi si nakal Nana.
Meski matahari sudah mulai menyongsongkan panasnya, udara ditaman itu tidak begitu panas karena banyak pepohonan yang begitu rindang, suasananya juga tidak terlalu ramai orang yang jogging karena kebanyakan dari mereka memilih mengikuti senam aerobik dilapangan yang sudah disediakan.
"Mommy, nono haus.." rengeknya setelah ketiganya sudah menempelkan pantat pada kursi taman.
"Iyah mi, Nana juga.."
"Lo tadi kenapa ngga beli air mineral dulu yaa.."
"Nono ngga mau minum air mineral mi.." sambung Nono, yang mana bikin raut wajah sang mommy berubah bingung.
"Kita mau minum susu mommy.." bisik Nana disebelah kanannya anak kembarnya itu juga meniup kuping Tisaa sampai tubuhny bergedik geli.
"Hah? Kalian mau nenen? Tapi ini masih diluar loh.."
"Disini ngga begitu rame kok mi, jadi bisa kita nyusu disini. Nono udah haus bangett mi.." Nono yang mulai merengek seperti bayi mulai menelusupkan wajahny ke perpotongan leher Tissa, menghirup dalam-dalam aroma tubuh mommynya yang begitu sensual.
"Mi.. sekali-sekali mommy nyusuin kita disini, pasti bikin enak mommy jugaa.."
"Aduhh sayanghhh.." Suara Tissa makin tercekat kala dua anak kembarnya itu mulai meraba-raba paha juga perutnya. Tubuh yang dibalut dengan pakaian olahraga yang begitu ketat membentuk lekuk tubuhnya makin menggeliat tak karuan. Apalagi saat Nana menangkup buah dadanya dari bawah lalu memberikan remasan sensual sekaligus meraba permukaan tengahnya yang mulai basah.
"Tuh nenen mommy ajah udah bocor itu artinya pengen kita kenyotin kan??" Nana makin menekan permukaan tengah tetek Tissa yang sudah bisa dipastikan itu adalah pentilnya karena menonjol keras dan basah.