2

13.2K 55 0
                                    

___

Nana ngambek sepagian ini setelah ngegep mami sama kembarannya ngewe tanpa ajak dia. Sedari mandi, sarapan sampai mau berangkat ke sekolah wajahnya terus menekuk masam. Sudah dibujuk rayu pun tetap masam, tapi namanya seorang ibu ngga akan kehabisan ide buat membujuk sang anak sampai ngga ngambek lagi. Kali ini Tissa meminta Nono yang menyetir mobilnya buat mengantarkan mereka ke sekolah, untung saja kedua anak lelakinya itu sudah memiliki SIM jadi Tissa bisa mengandalkan mereka dikala genting, seperti ini contohnya.

Nana sudah lebih dulu duduk dikursi penumpang dengan tangan bersedekap dan wajah masamnya, biasanya kalo tidak lagi ngambek dia akan berebutan kursi di depan dengan Nono, saking ingin menempel dengan mommynya.

Tak lama Nono membuka pintu mobil depan dibagian supir, hal itu membuat Nana terkejut namun langsung ia alihkan lagi karena ia masih mode ngambek, setelah Nono duduk dikursinya mami pun membuka pintu mobil sebelah Nana, bocah itu langsung memalingkan wajahnya saat Tissa sudah menempelkan pantatnya dikursi sebelah Nana.

"Yuk sayang jalan.." seru mami pada Nono yang langsung melirik kearah spion tengah dan memberikan anggukan.

Mobil yang dikendarai Nono sudah melaju ke jalan besar berhambur dengan kendaraan-kendaraan lainnya. Tissa pun mulai melancarkan aksinya.

"Sayangnya mommy masih ngambek yaa..?" Bujuk sang mami.

Nana tetap memalingkan wajahnya ke jendela mobil, melihat kendaraan lain dengan ngambang.

Tissa memepetkan tubuhnya untuk lebih dekat pada sang anak, sampai jarak diantaranya terhapus bahkan gundukan kenyalnya menyentuh bisep sang anak. Nana menyadari hal itu namun tak ia gubris sampai dimana ia merasai elusan hangat tangan maminya merabai pahanya. Makin lama makin naik dan elusan itu berubah menjadi remasan kecil namun mampu menyengat persendian Nana alias bikin lemas, terlebih lagi ia menyadari maminya hanya memakai dress tipis tanpa dalaman apapun. Oh sekarang tubuh Nana menegang karena remasan serta elusan sang mommy sampai di paha terdalamnya dan perlahan telunjuk Tissa menyentuh gundukan kramatnya.

"Sayangh.. maaf yaa mami ngga ajak kamu karena mami pikir kamu masih bobo.." bisik Tissa sensual tepat ditelinga Nana sembari memberikan tiupan hangat nan halus ditelinganya.

Nana makin lemas karena maminya meniup titik sensitifnya, terlebih tangan Tissa kini sudah menangkup gundukan selangkangannya memberikan elusan serta pijatan sensual sampai Nana memejam karena mulai terbuai akan rangsangan sang mami.

"Eeunhh momh.."

"Hmm.. kalo sekarang mami enakinh mau ngga? Kontol kamu juga udah ngaceng gini sayang.." rayu Tissa yang untung saja anak lelakinya itu langsung mengangguk tanda dinding ambekannya roboh.

"Berarti kamu maafin mami kan?"

"Iyaah mih.. akuh maafin mami sama Nono tapi nanti kalo ngewe ajak aku lagi yaa.." rengeknya.

"Tentu sayang, nanti kita ngewe bareng-bareng lagi.." Cup. Tissa memberikan kecupan singkat dibibir Nana, namun sayangnya anak lelakinya itu tak mau hanya sekedar kecupan saja. Nana menarik kembali dagu sang mami membawa ciuman mereka ke lumatan serta hisapan yang lebih intim dan lebih panas. Seiring cumbuan yang makin menaikkan hasrat keduanya tangan Tissa terus menggesek, meremas gundukan selangkangan sang anak bahkan ia menggesekkan tetek gemuknya ke bisep Nana. Tak lama wanita itu melepaskan lumatan intensnya karena kehabisan pasokan oksigen, sembari melepas kaitan celana sang anak buru-buru.

"Nono.. kamu nyetirnya pelan aja yaa nak.." seru Tissa dengan nafas yang memburu.

Meski sudah digauli oleh anak kembar sulungnya Tissa seolah tak puas, nafsunya kembali membara kala melihat kontol Nana yang masih setengah mengeras, tadinya ia hanya ingin memberikan blowjob pada sang anak ditengah perjalanannya menuju ke sekolah sampai Nana tak ngambek lagi, tapi sepertinya akan lebih dari itu karena memeknya kembali mengedut dan lembab seolah meminta rojokan kontol lagi.

eroutine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang