Kang Galon (mommy Tissa)
Beberapa hari ini Tissa dibuat penasaran sama owner depot isi ulang air galon yang baru kata ibu-ibu komplek owner-nya tuh masih muda, ganteng banget plus hot. Tiap hari selalu memakai kutang hitam mamerin bisepnya yang berotot. Waktu itu Tissa mau isi ulang galonnya hanya untuk peres buat liat ownernya, tapi sayangnya stok air galonnya masih banyak. Tapi kali ini kesempatan buat liat ownernya sudah ada didepan mata. Tissa ngga khawatir kalo nanti yang nganter bukan ownernya langsung, lah wong kata ibu-ibu komplek dia belum punya karyawan jadi otomatis dia yang mengantarnya.
Setelah selesai menelepon owner depot galon itu, Tissa bersiap diri. Entah apa yang ia siapkan yang pasti untuk bertatap langsung dengan owner galon ia hanya memakai kaos oblong kebesaran tanpa mengenakan dalaman apapun.
Awalnya ngga bermaksud apa-apa sih cuma pengen liat wajah tampan owner galon yang belakangan ini jadi hot topik di lingkungannya, tapi pas liat foto profil WhatsApp si owner (sedang nge-gym) Tissa jadi mupeng, pikiran kotornya menjerit-jerit ingin digauli si owner Galon.
"Oh my.. baru liat fotonya aja udah nyangein gimana liat langsung!!!"
"Kira-kira dia mau ngga yaa genjotin memek gatelan saya.."
"Aahhh.. belum apa-apa memek ku udah panas.. baperan banget ni memek."
Tissa being Tissa, the slutty mother.
One hour later.
Sejam berlalu sejak Tissa menelepon owner galon, si owner berpesan karena banyaknya pesanan jadi pesanan air galon Tissa datang agak lama dan diantar paling akhir.
Ah Tissa ngga perduli mau lama atau sebentar, yang penting nanti hasratnya bisa tersalurkan.
Selama menunggu kehadiran sang owner galon saja, Tissa sudah memanjakan dirinya sendiri dengan menggesek memek lacurnya menggunakan timun dingin. Saking ngga tahannya!
Tubuhnya bersandar di pintu kulkas kakinya mengangkang lebar dengan baju bagian bawahnya ia gigit, tangannya lihai menggerakan timun itu dengan beragam gerakan dimulai menggesek belahan memeknya sampai dipenuhi lendir, lalu menyundul-nyundul serta menumbuk itil ngowohnya sampe pinggulnya tersentak dengan sendirinya kemudian menyodok-nyodok lubang memeknya yang amat becek dengan timun tersebut sampai tubuhnya kejang-kejang dengan paha bergetar. Yang tentu saja sembari membayangkan wajah owner galon"Aahh aduhhh pengen kontolhh nghh.. timunnyahh kurang besarhh.."
Pinggulnya naik-naik mengejar kenikmatan dari sodokan timun yang semakin cepat ia sodokan namun rasanya berbeda, timun itu tak bisa memuaskan hasratnyaa.
Ting tong!!
Ting tong!!
Sedang desperate-desperatenya karena tak kunjung mendapatkan kenikmatan yang diinginkannya, bunyi bel rumahnya berbunyi nyaring,
"Permisi.. pesanan air galon.."
Tidak ada sahutan dari dalam rumah, lelaki berkaos tanpa lengan dengan warna rambut merah menyala kembali berteriak.
"Spadaaaa...."
Oh mendengar teriakan owner galon Tissa langsung beranjak antusias, ia biarkan memeknya yang abis disodok timun itu terasa becek sehingga saat ia melangkahkan kakinya gesekan selangkangannya terasa sangat licin, sensasinya bikin tubuhnya panas dingin.
Hampir saja lelaki yang sedang menunggu dibukakan pintu itu menelepon Tissa, kalo saja pintu itu tak ditarik kebelakang oleh pemiliknya.
"Halo mas, maaf yaa lama saya abis dari kamar mandi.." setelah pintu dibuka selebar mungkin Tissa menongolkan dirinya yang tentu saja dengan gerak-gerik lenjeh. Kaos oversize berwarna putih yang sedang dipakainya terlihat menerawang kala teriknya siang hari menyorot tubuhnya, di waktu yang sama lelaki yang dinantikan Tissa itu sempat ternganga melihat lekuk tubuh Tissa yang aduhai bikin panas dingin belum lagi pentil Tissa yang mengacung tegak itu benar-benar terlihat menojol. Owner galon itu langsung memejamkan matanya sebentar untuk mengusir pikiran kotor yang mulai hinggap.
"Oh ngga apa tante.. ini galonnya mau langsung dipindahin aja?"
"Iya mas bawa masuk aja yaa sekalian minta tolong disusun rapih di gudang penyimpanan.." halus suara Tissa terdengar mendayu, tangan wanita itu pun usil menyentuh seduktif lengan sang owner.
"Oh ya mas.. biar enak saya manggil mas apa yaa?"
"Oh panggil Yudha aja tante.."
"Oh mas Yudha, saya Tissa.. salam kenal ya mas.. kayaknya saya bakal langganan air galon di depot mash deh.."
Yudha pemilik depot galon itu mengangguk sopan diiringin dengan senyuman ramahnya, "iya dong harus langganan depot air saya dijamin bersih dan sehat.." seru Yudha meski dalam hati dan pikirannya mulai terkecoh akan gelagat vulgar Tissa.
"Ayo mas langsung dimasukin aja.. panas disinii loh.." kata-kata yang keluar dari mukut Tissa juga semakin ambigu dipendengaran Yudha.
"Anjing!! Ini tante sengaja banget goda gue apa yaa?!! Ngga tau, aja kalo kontol gue baperan bisa berabe.." sungut Yudha dalam hatinya. Ia pun mengikuti langkah kaki Tissa yang semakin masuk ke dalam rumah menunjukan ruangan yang dikhususkan untuk menaruh air galon itu.
"Mas nanti kamu susun disini ajaa yaa mas.." ucap Tissa tanpa melihat manik Yudha yang makin meliar melihat tubuhnya, bagaimana tidak meliar!! Bayangkan saja, Tissa menujukan lapak buat menaruh galon sambil menungging karena ada beberapa barang yang berserakan dilantai. Saat menungging bokong semoknya nampak jelas dipandangan Yudha bikin tubuh pemuda itu panas dingin belum lagi bibir memek tebalnya yang basah mengkilap juga turut mengintip dibelahan pantatnya.
"Sial!!! Ituu memek kenapa becek banget buset!! Bikin ngiler ajaa!!" Lagi Yudha hanya bisa mengumpat dalam hati.
"Oh iya tante ini saya langsung susun yaa.." sambarnya langsung saat tubuh Tissa kembali menegak lalu berbalik ke arahnya.
"Iyaah mas.. pelan-pelan ajah yaa mas, kalo capek istirah dulu ngga apa.."
"Aah santai, udah biasa ini mah.."
Galon yang dipesan Tissa memang lumayan banyak karena untuk setok dari pada tiap 2 hari sekali bolak balik ke depot galon kan lebih baik sekalian.
a few minutes later .
Yudha ngos-ngosan pasca selesai menyusun beberapa air galon, tubuhnya pun sudah dibanjiri peluh meski begitu dimata Tissa yang menontonnya memindahkan galon Yudha terlihat sangat seksi dan menggairahkan.
"Mas Yudha minum dulu yaa.." Tissa mendekat ke arah Yudha dengan gerak seduktif sembari membawakannya segelas air dingin, saat berada didekatnya Tissa menyodorkan gelas berisi air dingin itu sangat dekat, tubuh keduanya hampir saling menempel kalo saja Yudha tak reflek menjauhkan tubuhnya. Bukan berarti Yudha menolak, hanya saja ia terkejut dan masih sulit untuk mencernanya pikirannya. Dengan gerak tergesa Yudha menyambut gelas air dingin tersebut dan langsung meminummya dalam sekali tenggakan.
"Wah mas Yudha haus banget yaa.." Tissa terpana menatapi Yudha yang meminum air dalam satu tenggakan itu, melihat gerak jakunnya naik turun begitu seksi dan panas ditambah adanya bulir air yang mengalir dari dagu Yudha, oh rasanya Tissa ingin menjilatinya. Dan sepertinya lagi hasratnya sudah dibatas ambang pertahanannya.
Pelan tapi pasti, Tissa mengulum bibirnya sebelum mengucapkan kalimat ini. "Mas mau minum lagi nggak?" Suara Tissa sangat pelan dan hampir berbisik dikarenakan menahan gejolak yang terus menerus meliar. "..tapi air susu, kata anak saya setelah minum susu ini rasa capeknya hilang dan bikin kita makin bergairah.."
"Eh masa tan? Susu apa yaa? Jadi pengen nyoba tan.." Yudha yang sempat bergeming karena tindakan aneh Tissa mulai kepo karena dia beneran tak tahu menahu soal susu yang dimaksud Tissa.
Selang beberapa detik Yudha membeku ditempatnya berdiri, melihat Tissa membuka kaos oversizenya didepan matanya. Kemudian ibu genit dua anak ini menguleni dua payudara gemuknya sambil menampilkan wajah sangenya.
"Hhh inihh mashh susunya.. eunghh susunya fress, keluar langsung dari tetek saya nghh kalo mash Yudha kenyotinhh, mas mauh nyobaa?!!."
Yudha susah payah menelankan ludahnya sendiri seolah ada batu yang mengganjal jalannya air liur itu untuk masuk ke kerongkongannya.
"Tantee.."
"Hhh mashh aahh kamuh pasti tauh maksudhh sayahh kanh aahh.." Tissa masih saja menguleni dua payudaranya, kini sembari memerahnya sampai tetesan air asinya mulai muncul sedikit-sedikit.
Oh shit!!
___
Next in KK
https://karyakarsa.com/deliciouspoison/kang-galon