"terkadang, rasa takut selalu menghantui mereka yang punya trauma. dan tidak apa-apa akan selalu menjadi kata penguat."
****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Liam masuk dan susul Jupiter, Bambam, dan juga Zayden, setelah dari bandara mereka mengantar Fania dan Fara lebih dulu sebelum ke markas. Mereka datang dengan ekspresi yang mengkhawatirkan, terlihat begitu suasana yang menegangkan tidak seperti biasanya yang ribut dan penuh dengan canda tawa. Terlihat semua orang dengan ekspresi wajah yang tidak terbaca.
"Lo semua kenapa?" tanya Jupiter menatap mereka semua yang hanya diam.
Hening.
"Kenapa, Lo suruh kita ke markas?" tanya Jupiter lagi.
"Tidak ada yang mau jelasin?" tanya Liam.
"Lo gak ingat ini hari apa?" tanya Rivan.
"Kamis," jawab Zayden.
Mereka mendengus mendengar jawaban Zayden.
"Iya tau, kamis, tapi Kamis apa?" tanya Rivan lagi.
"Emang hari kamis ada apaan?" tanya Bambam.
"Kamis senang," balas Zayden, lagi-lagi membuat mereka mendengus.
"Kok jadi kamis senang si," kesal Rivan.
"Ya, kan hari ini kita bebas dari yang namanya belajar, gak bangun pagi lagi, gak pusing ngerjain tugas lagi," jawab Zayden enteng.
"Terserah Lo deh, sekarang Lo semua ambil tempat," ucap Rivan membuat mereka bingung.
"Ngapain? Bukannya kita udah ada foto bersama?" tanya Zayden menggaruk kepalanya.
Rivan membuang napas beratnya. "Hari ini adalah hari kelahiran Rafandra, ingat gak Lo? Lo temannya yang kesana-kemari bersamanya masa gak ingat."
"Kirain gue mau foto bersama, lagian aneh lu, pake acara berdiri segala mana berjejer lagi," ucap Zayden gak habis pikir.
"Ya ini gue lagi ngumpulin anak-anak buat berunding," balas Rivan.
"Kayak mau bagi sembako Lo," ledek Zayden membuat Rivan merasa jengah.
"Kirain ada apaan, bikin panik aja, udah kita siapin," tambah Bambam.
"Emang kalian nyiapin apaan?" tanya Darpa.
"Kita udah booking tempat buat ngerayain," jawab Jupiter.
"Wah parah, kita gak di ajak," kecewa Darpa.
"Kecewa gue," tambah Rivan.
"Lo berdua di mana semalam? di telpon gak di angkat," balas Zayden kesal.
"Handphone gue silent, Semalam gue di suruh papa gue belajar bareng Varsha, papa gue gak mau nilai ujian gue jelek, kalau gue gak di ancam papa, malas gue belajar, apalagi bareng si Varsha," ucap Darpa.