35. Pelaku

107 6 4
                                    

Hari ini Alara akan mencari tahu lebih lanjut mengenai siapa orang yang telah mengambil uang toko selama 2 bulan belakangan.
Pukul 07.00 WIB ia bergegas pergi ke toko sebelum para karyawan datang untuk bekerja.
Cctv, adalah tujuan awal Alara untuk melihat siapa pelaku sebenarnya. Maka dari itu ia membawa seseorang yang alhi dalam bidangnya.

Butuh waktu 2 jam lebih mereka melihat satu persatu rekaman cctv yang mengarah kekasir, sehingga ia bisa melihat jelas siapa pelakunya.

"Tiara?" ucap Alara setelah melihat seorang gadis yang terlihat jelas sedang mengambil lembaran uang  dalam kasir.

"Mas tolong salinkan kedalam flashdisk ini ya" pinta Alara sambil menyerahkn flashdisk berwarna biru.

"Baik bu" jawab sang petugas.

Setelah jam istirahat selesai Alara meminta Tiara untuk masuk ke dalam ruangannya, kali ini ia akan membongkar semua kejahatan Tiara.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk" ucap Alara setelah mendengar suara ketukan pintu.

"Permisi bu, ibu manggil saya?" tanya Tiara dengan polosnya.

"Duduk" ucap Alara singkat.

Tiara duduk tepat dihadapan Alara setelah menutup kembali pintu ruangan tersebut.
Alara membuka salah satu laci yang berada dimeja tersebut lalu mengeluarkan dua buah dokumen.

Kemudian ia memperlihatkan isi salinan cctv dimana terlihat jelas aktifitas Tiara yang sedang mengambil uang beberapa kali.
Tiara terkejut melihat tayangan itu, bagaimana ia bisa melupakan bahwa ditoko ini terdapat beberapa cctv.

"Total uang yang kamu ambil sekitar 73 juta selama dua bulan terakhir" ucap Alara.

"Hebat kamu ya, kamu ditugaskan untuk membuat laporan keuangan malah kamu mengambil kesempatan untuk mengotak-atik laporan" lanjut Alara.

"Kenapa kamu diam saja?!" tanya Alara dengan nada yang sedikit membentak.

Tiara mendongak lalu menatap tajam kearah Alara sambil tersenyum sinis.

"Ibu kenal Bara kan?" tanya Tiara.

"Bara? Saya tidak kenal" jawab Alara.

"Jangan bohong bu! asal ibu tau ya, saya adalah adik angkat Bara" ucap Tiara.

"Bara, adalah orang yang menghancurkan Rasya! dan kalian semua menghancurkan hidup kami!" lanjut Tiara dengan nada amarah.

"Saya tau semua tentang ibu dan Naren, saya sengaja bekerja disini untuk mengambil sebagin uang kamu. Karna karna kalian semua kami jadi jatuh miskin!" lanjutnya lagi.

Bara? Rasya? Kenapa semua mendadak kembali ke masa lalu? Apa hubungannya denganku? bahkan aku tidak tahu apa-apa soal mereka semua.
Pertanyaan-pertanyaan itu semua telah masuk kedalam isi kepala Alara.

"Saya tidak tau apa-apa!" jawab Alara.

"Uang 73 juta ga ada apa-apanya sama ibu, ikhlasin aja bu. Anggap saja ini bayaran atas apa yang kalian lakukan terhadap kami terutama apa yang mama mertua ibu lakukan" Tiara berdiri dari duduknya dan hendak pergi meninggalkan Alara.

"Selangkah saja kamu keluar dari ruangan ini, saya pastikan hari ini juga kamu masuk dalam penjara!" ucap Alara secara lantang.

Tiara kemudian menghentikan langkahnya dan berbalik arah menghadap Alara.

"Penjarakan saja bu, saya juga ga bisa balikin uang ibu lagi karna udah habis. Saya juga cape harus banting tulang untuk menghidupi keluarga angkat saya" jawab Tiara santai.

Alara beranjak dari kursi miliknya lalu berjalan kearah Tiara.

"Saya bisa ikhlasin uang itu, tapi saya akan kasi kamu waktu sampai malam ini untuk buat permintaan maaf lewat social media dalam bentuk video"

"Kalau saya tidak mau?" potong Tiara.

"Setelah kamu lakukan itu saya mau kamu pergi jauh-jauh dari hidup saya, suami saya, keluarga saya,  dan keluarga suami saya! Kalau kamu ga lakuin itu, saya pastikan kamu dan keluarga kamu menderita!" ucap Alara sambil melipat kedua tangannya didada.

"tap-"

"Keluar!" pinta Alara sebelum Tiara menyelesaikan kata-katanya.

*

Malam ini Naren dan Alara tinggal di rumah orang tua Naren yang dimana ada sang Mama disana.
Setelah menyelesaikan makan malam bersama, Alara membaringkan tubuhnya diatas kasur yang sangat empuk dan nyaman sembari memainkan ponsel miliknya.

Hari ini cukup memusingkan bagi Alara karena ia harus dihadapkan dengan Tiara dan urusan perusahaan sang papa.

"Gimana toko?" tanya Naren yang baru saja memasuki kamar mereka.

Alara menoleh kearah sumber suara lalu mengubah posisinya menjadi duduk menghadap sang suami.

"Udah selesai".

"Pelakunya udah tau dan dia ga menyangkal sama sekali. Namanya Tiara, uang yang dia ambil 73 juta" sambung Alara menjelaskan.

"Kamu penjarain?" tanya Naren penasaran.

"Engga. Tiara itu adik angkat Bara, tapi aku ga tau siapa Bara atau aku lupa sih" jawabnya santai.

"Bara?" monolog Naren.

"Dia tu juga bawa-bawa nama Rasya. Katanya Bara hancurin hidup Rasya dan kita hancurin keluarga Bara" jelas Alara lagi.

"Bara itu sepupu Rasya, dulu Rasy tinggal di rumah dia. Tapi aku ga tau pasti kenapa Tiara itu bisa ngomong kaya gitu" ungkap Naren.

"Tapi kenapa kamu ga penjarain?" lanjut Naren bertanya.

"Ribet nanti, aku cuma minta dia upload di sosmed permintaan maaf sama dia pergi jauh-jauh dari hidup kita" jawab Alara kemudian ia membaringkan tubuhnya kembali seperti posisi semula.

Kepala Naren kini pun diisi dengan berbagi macam pertanyaan. Kenapa Bara hancurin hidup Rasya? dan kenapa Tiara bisa berbicara kalau keluarga Naren dan Alara menghancurkan hidup Bara?
Entahlah, Naren rasa ia tidak akan pernah menemukan jawaban atas itu karena Rasya sudah tenang di alam sana dan Naren pun merasa tidak pernah menghancurkan siapa-siapa.
Kecuali, hati Alara.

"Oiya, kalau aku berenti dari perusahaan papa gimana?" tanya Alara yang memecahkan lamunan sang suami.

"Kalau kamu berhenti nanti siapa penerus papa?" tanya Naren.

"Kamu, kan kamu suami aku".

"Kamu pimpin 2 perusahaan, aku cape harus ngurusin toko juga. Lagian aku mau fokus buat berbakti sama kamu" jawab Alara sambil tersenyum.

"Kita minta pendapat papa dulu, kalau papa ga keberatan ya aku ga masalah" jawab Naren.

Bersambung...

Jangan lupa vote ya cinta-cintanya Naren🥰

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Berhenti Disini (Naren-Alara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang