Ashlan menatap cemas, ketika melihat sang ibu yang mulai menyelamatkan Alvan dari tenggelamnya, berenang ke tepi membawa Alvan dalam pelukannya.Hingga Larissa sampai ke tepi kolam, menaikan Alvam terlebih dulu sampai akhirnya dia naik ke permukaan, manatap Alvan khawatir.
"Bertahan lah cucu oma" Larissa berucap dengan cemas, sambil sesekali menekan dan memompa dada Alvan
Uhuk.!! Uhuk.!!
Hingga Alvan terbatuk dan mengeluar beberpa muntaahan yang berisi air.
"Syukurlah Alvan.." ujarnya.
"Omaa...hiks hiks.!" Alvan menatap sang Oma takut.
Dia menangis tersedu-sedu di dalam pelukannya, rasa takut yang di alaminya barusan membuat dia enggan untuk jauh dari sang Oma.
"Tenanglah, sekarang kamu sudah aman"
"Avan takut.."
"Tidak usah takut, ada Oma disini"
Larissa mengusap punggung Alvan lembut, menenangkan sang cucu yang masih terlihat ketakutan.
"Kenapa ibu menyelamatkan anak sialan itu.!!" Tekan Ashlan dengan marah.
Larissa melepas pelukannya dari Alvan, lalu menatap Ashlan tajam.
"Jaga bicaramu Ashlan. Dia keponakan mu.!!" Marah Larissa yang tak habis pikir dengan anak bungsunya itu.
"Gino ayah dia sudah membunuh istriku, jadi setidaknya dia juga harus merasakan rasa kehilangan yang sama denganku bu" tekan Ashlan.
"Ashlan ingat.! Istrimu itu sudah mengkhianati keluarga kita, dia hanyalah seorang mata-mata.!!" Marah Larissa.
"Aku tidak percaya bu, jelas-jelas Gino membunuhnya tanpa ada penjelasan kepadaku"
"Apa kau buta Ashlan.?! Kau benar-benar bodoh.!!" Bentak Larissa.
Ashlan menatap tidak percaya pada Larissa, atas apa yang sudah ia ucapkan.
"Ibu membentakku? Hanya demi Gino?"
"Ibu bukan membentakmu karena Gino, tapi karena otak bodohmu itu yang sudah di butakan karena cinta, apa kau tak melihat perlakuan dia selama ini.?"
"Kenapa ibu mengetakan itu, aku tidak bodoh bu.!! Aku hanya mencintai nya, perlakuan apa? Apa yang sudah istriku lakukan? Aku tak pernah mendengar apapun tentang istri ku semenjak aku di Ausi"
"Tapi dia adalah seorang mata-mata dari Reksandana Ashlan" tekan Larissa.
"Apa buktinya bu? Apa buktinya kalo dia mata-mata dari Reksandana? Bahkan aku tidak di beritahu alasan Gino membunuh Istriku"
"Gino bodoh.!!" Geram Larissa karena mendengar penjelasan Ashlan. Apa yang di pikirkan Gino saat itu? Mengapa dia tidak memberitahukan Ashlan? Hingga kesalah pahaman ini sampai terjadi?
"Dengar Ashlan. Mungkin kakak mu hanya tidak ingin membebankanmu, karena waktu itu kamu sedang berada di Ausi karena perusahaan cabang yang kamu pimpinan sedang anjlok bukan?"
"Alasan.!!"
Ashlan meronggoh saku celananya, megeluarkan suntikan yang sudah berisi cairan yang enatah untuk apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvandy Arrsyan
Teen FictionAlvandy Arrsyan seorang remaja 18tahun, sosoknya yang cerdas, dengan keahlian hacaker handal serta jago bela diri. Hidupnya yang sebatang kara, mengharuskan dia menjadi pribadi yang mandiri, dimana sikap yang tak mau kalah dari apapun itu membuat o...