12: Pelukan

992 36 0
                                    

Pukul lima pagi Baron membuka matanya, melihat keadaan yang masih gelap dia pun menunduk terlihat Mala yang memejamkan matanya.

Sudut bibir Baron terangkat mengingat kejadian tadi malam. Dia menghukum Mala habis-habisan. Hukuman kenikmatan maksudnya.

Sekilas Baron mencium pucuk kepala Mala dan beranjak dari tempat tidur dengan pelan agar Mala tak bangun.

Setelah itu dia pun mandi membersihkan diri nya dan memakai pakaian santai saja.

Baron pun keluar dari kamar dan ke ruang tengah untuk menyelesaikan pekerjaan nya membiarkan Mala untuk beristirahat.

Cahaya pun mulai masuk ke celah-celah jendela hingga Mala yang sedang tidur pun terusik dan membuka matanya.

Wanita ini pun duduk sambil memegangi selimut yang menutup tubuh polos nya dan melihat sekeliling nya ternyata. Dimana Baron? Batin nya.

Mala pun segera mandi dan bersiap untuk memasak untuk sarapan.

Setelah memakai baju Mala segera turun dan mengarah ke dapur untuk masak.

Tiba-tiba Mala tersentak saat ada tangan besar melingkar di perut nya dan hembusan napas menerpa telinga nya.

"Ish bikin kaget aja," Mala pun memukul tangan Baron dengan pelan karena kesal.

Baron hanya terkekeh pelan. "Kamu kalau cape gak usah masak, kita bisa pesen online aja." Baron hanya tak ingin istrinya kelelahan.

Mala pun mumutar badan nya menjadi berhadapan dengan Baron. "Gapapa. Aku suka masak, apalagi masakin buat kamu.

Baron pun tersenyum begitupun Mala yang tersenyum melihat suami nya tersenyum.

Cup

Mala pun mencium bibir Baron sekilas dan kembali masak membelakangi Baron yang terdiam cukup lama.

Mendapat serangan tiba-tiba dari istrinya membuat jantung Baron tak aman, sudut bibir nya pun terangkat.

Baron kembali memeluk Baron dan menduselkan wajah nya pada leher Mala.

" Nakal," bisik Baron tepat di telinga Mala.

Mala pun tersenyum malu. Entah dari mana keberanian nya mencium Baron.

"Kamu minggir dulu aku jadi susah gerak," keluh Mala yang lama-lama jadi kesel keluakan Baron ini.

Baron pun menurut dan duduk di kursi memperhatikan gerak-gerik Mala yang sedang memasak.

Beberapa menit hingga masakan pun dihidangkan oleh Mala yang cukup hanya untuk mereka berdua saja.

Setelah makan siap kedua nya makan dengam diam.

Mala bersyukur karena Baron memakan apapun yang ia masak. Dan Baron selalu suka apapun itu jika yang memasak istirnya, Mala.

****

Sudah pukul satu siang. Baron sedang bersiap-siap akan ke kantor nya karena pagi nya ia habiskan waktu bersama istrinya.

Saat ini Baron sedang membuka laptop nya di meja kerja yang berada di kamar. Sebelum berangkat dia pun harus mengcek pekerjaan nya itu.

Pintu kamar terbuka menampilkan Mala yang baru selesai menyelsaikan pekerjaan nya tadi di dapur.

Membereskan peralatan yang tadi ia pakai sehabis makan siang bersama Baron.

Mala pun berjalan mendekat ke arah Baron dan duduk di pangkuan nya dengan tangan yang memeluk leher Baron dan kepalanya bersandar pada dada Baron yang terbalut jas formal nya.

PERJODOHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang