"hey mata empat, cepat kerjakan PR ku, sebentar lagi bel masuk"
"Iya"
"Hey mata empat, cepat belikan aku makanan di kantin"
"Baik"
"Hey mata empat bla bla bla bla . . . . "
'mata empat' itulah nama yang di berikan teman-teman sekelas padaku, kaca mata bulat dan buku, itulah diriku, perpaduan yang sempurna bukan ?, ayolah, aku memiliki nama, namaku Hoseok, apa mereka lupa dengan namaku ?, Apa aku harus memperkenalkan diri lagi ?, Yang benar saja.
Siraman air di toilet
Terkunci di toilet
Tas hilang secara misterius
Loker di penuhi sampah
Celana olahraga terkoyak
Makan siangku di banjiri air
Baju terkena siraman ramen
Apa lagi yang belum ku terima ?
Sepertinya semua hal yang menyebalkan pada masa sekolah sudah ku lalui, tapi tak ada yang bisa ku lakukan, ketua pembuli adalah putra tunggal MIN CORP. , perusahaan terbesar di Korea.Hari ini seperti biasanya, aku sangat lelah membantu anak-anak menyebalkan itu dengan otak bodoh mereka, bersekolah di tempat favorit karena aliran dana dari orang tua mereka.
Aku ?, Tentu saja karena beasiswa, anak tampa orang tua dan miskin yang hidup dengan mengandalkan otaknya sejak kelas X hingga sekarang, tahun terakhir menjadi anak SHS.
Aku memasuki apartemen mewah itu, tempat yang paling nyaman di seluruh kota Seoul.
'apartemen mewah' ?, Iya, Ini tentu saja pemberian dari seseorang.Aahhh lihatlah pria tampan itu sedang memainkan handphonenya di kursi ruang tamu, si donatur di hidupku, aku menghampirinya dan duduk di pangkuannya, menyandarkan kepalaku di dada bidangnya, karena ulahku lah dia harus menyingkirkan handphonenya dan memberikan atensinya padaku, handphone yang malang.
"Sepertinya kau sangat lelah"
Ucapnya lalu melepaskan kacamataku kemudian dia memakainya.Aku tidak menjawabnya, aku justru menyamankan posisiku.
Dia terlihat tampan dan pintar dengan kacamata bulat itu.
"Sebaiknya kau istirahat"
Ucapnya, setelahnya dia menggendongku ala bridal dan aku otomatis mengalungkan lengannya di leher kekarnya itu.Aku di rebahkan dengan berlahan di kasur empuk king size bernuansa putih itu.
"Dadd, bisa temani aku ?"
Rengekku meminta waktunyaDia melihat jam mahalnya yang melingkar cantik di pergelangan tangan kirinya.
"Daddy punya waktu 30 menit"
Ucapnya lalu beranjak menaiki tempat tidur.
"Kau tidak ingin mandi dulu ?"
Lanjutnya."Tidak, aku lelah sekali"
Ucapku dan merangsak masuk ke dalam pelukan hangatnya, aroma maskulin kesukaanku memenuhi rongga hidungku membawaku ke alam mimpi.❣
❣
❣Pagi ini aku pergi ke sekolah seperti biasanya, putra tunggal Min sudah menungguku dengan buku di tangannya, aku yakin dia belum mengerjakan PRnya.
"Kerjakan"
Yapss. . . seperti biasa aku akan mengerjakan PRnya dengan teman-temannya yang mengelilingi mejaku untuk melihat jawabannya.
Sebenarnya dia pintar jika ingin belajar, tapi dia selalu saja mencari masalah denganku atau siswa lainnya, aku rasa dia hanya butuh di perhatikan.
kehilangan sosok ibu saat dia masih kecil pasti membuat dia kekurangan kasih sayang, dan sang Ayah yang pasti sangat sibuk dan tidak memiliki waktu untuknya.
Aku menjalani hariku dengan menjadi pesuruh putra tuan Min itu, begitulah setiap hari, dia tak suka sekali melihat hidupku tenang.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
(1)oneshoot, Twoshoot, Threeshoot, . . .
Romans‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️ Jangan salah lapak BL Boy Love B x B Boy x Boy ᵔᵜᵔ SOPE garis keras ☺️ ‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️‼️