Umur jandi itu 18 tahun ya, aku dapat dari Google, website penggemar boy over flower. Jadi seul-ha dan Eun--joo juga 18 tahun, oke.=======
"Ada anak kelas satu. Apa kau tidak tau acara apa ini? ", Kesal tak ada respon sedikit dari seul-ha--yg sibuk mengambil makanan yg dimakan---, seolah Ginger Cs cuman angin lalu. berujar dengan angkuh yg sangat menyebalkan melebihi jun pyo.
"Hei! kami sedang berbicara dengan mu, apa kau tuli? " Diangguki kedua temannya. Salah satu dari mereka bersiap mengambil piring kecil yg sudah berisikan makanan yg jelas sangat enak karena buatan koki profesional lebih dari bintang lima, makanan dihias dengan cantik dan menggoda mata.
"Kurasa orang tua kalangan bawah seperti dia tidak diajarkan menghormati yg lebih dewasa,l oleh orang tua"
'Mereka lagi', pikir min Seo-hyun, tidak suka melihat tingkah ketiga gadis yg menganggu jan-di dengan keterlaluan, sekarang mulai menganggu seul-ha. Dirinya tak mengenal ketiganya, tapi mereka menyebalkan dan suka menganggu. Melihat keterdiaman Seul-ha, Min Seo-hyun berpikir kalau perkataan tersebut pasti membuat Seul-ha sedih.
Semua yg dipesta mendengar dengan jelas perkataan Ginger cs, hingga ji-hoo berhenti--otomatis jan-di yg menginjak kedua kaki ji-hoo ikut berhenti-- semua mata terarah pada seul-ha dan Ginger cs.
Tidak, seul-ha tidak sedih, melainkan dia marah. Tangannya diam-diam mengempal, 'sial, aku tidak tahan. Ini benar-benar membuat ku kesal'.
"Sepertinya kali ini giliran kita" Ujar woobin, menaruh minuman nya di meja dekatnya, merapikan merapikan kerahasiaan kemejanya seolah mau bersiap bertindak menjadi pahlawan.. Kemalaman...?
"Giliran...? Giliran apa? " Tanya jun pyo,
"Oooh... Pangeran menyelamatkan kecantikan? ", Goda yi-jung, dengan senyum miring di wajah bayi malaikat nya... Sayangnya tingkahnya playboy.
Woobin membalas dengan kedipan mata pada yi-jung, "you Realy my bro".
"Dari pada mempertanyakan didikan orang lain... Kenapa tidak didikanmu. Hanya karena lebih tua disebut dewasa?", ujar seul-ha terdengar jelas, menaruh piring kecil yg sudah ada makan mewah yg enak diatasnya, seul-ha menoleh menatap langsung ketiga jamet jahe didepannya. "Didikan kalian sekurang itu ya, sampai apa itu dewasa? itu saja kalian tidak tau. Belajar lagi sana gih."
"Memang kau tau apa itu dewasa? Sok---"
Tidak, seul-ha tidak sedih, melainkan dia marah. Tangannya diam-diam mengempal, 'sial, aku tidak tahan. Ini benar-benar membuat ku kesal'.
"Dari pada mempertanyakan didikan orang lain... Kenapa tidak didikanmu. Hanya karena lebih tua disebut dewasa?", sambil menaruh piring plastik kecil yg sudah ada makan mewah yg enak diatasnya, seul-ha menoleh menatap langsung ketiga jamet jahe didepannya. "Didikan kalian sekurang itu ya, sampai apa itu dewasa? itu saja kalian tidak tau." Melipat kedua tangannya didepan dengan percaya diri, menatap remeh tiga orang didepannya.
Woobin sampai tak sempat mengambil langkah, mereka semua kembali di buat terkesima dengan keberanian seul-ha, anak kelas satu yg umur nya kelas dua SMA.
"Memang kau tau apa itu dewasa? Sok---"
"A person's maturity is not seen from age, age is just a number, thoughts and how you act towards other people are the measurement of someone's maturity. You're in second grade but you have to be taught by your juniors, aren't you embarrassed? Tch, you're just too old"[Kedewasaan seseorang tidak dilihat dari umur, umur hanya sekedar angka, pikiran dan cara bersikap terhadap orang lain adalah tolok ukur kedewasaan seseorang]".dengan kemampuan bahasa Inggris yg bagus dan sangat fasih, seul-ha menyela perkataan Ginger. "You're in second grade but you have to be taught by your juniors, aren't you embarrassed? Tch, you're just too old [Kamu kelas dua tapi harus diajar oleh juniormu, apa kamu tidak malu? Cih, kamu terlalu tua]", dengusnya, meremehkan Ginger cs yg tak berkutik, mati kutu, dan terpesona dengan kemampuan kemahiran berbahasa seul-ha, sama seperti orang-orang di pesta. anak kelas satu dan dari kalangan bawah, penguasaan dan kemahiran berbahasa Asing yg lancar, sementara sebagian dari siswa kelas 2 dan tiga disana masih terkendala, sungguh pukulan besar bagi harga diri para anak kaya manja yg belagu.
F4 dan minta Seo-hyun benar-benar dibuat kagum.
"Apa-apaan ini? ". Eun-joo yg habis dari toilet, berjalan menghampiri seul-ha yg diganggu oleh Ginger cs.
Seul-ha, "Biasa, biang onar,". Dengan lirikan mata bosan, Menunjuk Ginger cs.
"Kalian lagi....", keluh Eun-joo dengan malas, menatap ketiga penganggu di depan seul-ha. "Ini bukan pesta kalian, berhentilah jadi penganggu di pesta orang lain."
"Ya, pikun dan pengganggu, itulah mereka bertiga", sindir Seul-ha, mengangguk menyetujui, "Benar-benar merusak pesta saja". Suara seul-ha yg terdengar jelas, ditelinga semua orang didalam ballroom, sama seperti suara Eun-joo.
tanpa kata, kedua seolah sudah mengetahui apa tujuan dan rencana, setiap kata yg dikatakan untuk mencapai tujuan, mempermalukan balik para pengganggu.
"..hah..Kau... Kalian... ". Ginger terbata, kehabisan kata, mati kutu.
Berhasil, Ginger cs mendapat sorakan mengejek dari semua murid--para NPC dalam drama-- di dalam ruangan. Ketiganya memutuskan pergi dengan rasa malu. Niat mau mempermalukan orang lain ,eh, malah jadi malu-maluin diri sendiri.
Seul-ha dan Eun-joo diam-diam melirik menahan tawa, tak tahan lagi, keduanya ikut tertawa sama seperti murid lain, sambil diam-diam melakukan tos.
=====
"Wow, girl." woobin, menyuara kekaguman nya atas aksi yg terjadi beberapa detik lalu. Bersama sahabat Cassonova nya, Yi-jung, menghampiri kedua gadis anak kelas satu,seul-ha dan Eun-joo, sambil menyapa. "Itu tadi tontonan yg bagus, benarkan, sobat".
Eun-joo, secara terang-terangan, dihadapan kedua playboy f4 yg berdiri didepan mereka berdua, memutar matanya, jengah dan malas. Seul-ha yg melihatnya, hanya memilih diam, tidak tau dan tak ingin terlalu ikut campur dalam urusan pribadi orang lain bila orang tersebut tak mengatakan sendiri pada dirinya. Apapun masalah F4 dgn Eun-joo, biarlah mereka mengatasi... Atau tidak masalah tersebut
"Kau benar.". Yi-jung mengiyakan, menyetujui perkataan sohib nya itu. Matanya tertuju pada seul-ha dengan tertarik, Sama halnya dengan woobin. *dasar kucing Garong~*
"sungguh menarik. Percaya diri, berani dan cantik". Mengalihkan pandangan pada Eun-joo,teman masa kecil mereka berempat dulu, menatap tidak suka kehadiran mereka berdua didepannya dan seul-ha. "Ah, Eun-joo-a, lama tak bertemu bunga lily kecil kami, sekarang sudah mekar secantik ini.".'Dih... Tampang malaikat, akhlak buaya darat', batin seul-ha. Melirik temannya, Eun-joo, seul-ha kembali menatap kedua playboy F4 dengan biasa saja. 'Mending kalian segera pergi kalau mau selamat, gak lihat Tatapan jijik Eun-joo yg kayak mau bunuh orang'.
"Benar kata pepatah, Buah jatuh tak jauh dari pohon, kau Persis dengan foto ibumu ketika masih muda", woobin ikut menyapa Eun-joo dengan rayuan buayanya, siapa tau luluh kan. Woobin... Para F4 tau, perkataan mereka dulu pasti sangat menyakiti hati Eun-joo kecil yg amat polos lugu,persis bunga lily, dan pemberani. "Bagaimana kabar paman dan bibi?".
"Punya TV, kan? Kenapa nanya lagi", ketus Eun-joo dengan judes nya, "kita pergi saja, seul-ha, ngapain sama buaya kampung ini, bikin sakit saja".
'Uuugh... Tajem bener. Eun-joo kalau marah, parah ya.' seul-ha meringis dalam hati. Hanya bisa nurut saja waktu diseret. Tidak mengucapkan selamat tinggal pada kedua playboy yg di tolak dengan sadis oleh mantan teman masa kecil mereka, yg membawa gadis incaran mereka untuk dansa.
====
Hahaha... Siapa disini yg sempat ngarep seul-ha bisa dansa sama para Casanova, buaya darat F4?
