sacrifice 8

137 9 0
                                    

Reynand hanya berbicara dalam hati saja dia tidak mungkin mengatakan hal itu secara gamblang. Bisa bisa nanti dia terkena tebas dari calon boti.

Mereka duduk di kursi plastik, lalu reynand memesan dua porsi nasi goreng. Untuk dirinya dan untuk botinya, dia akan melakukan apa saja asalkan buat si boti.

Namun, saat lagi menunggu pesanan ponsel milik Reynand berbunyi. Dia pun mengangkat panggilan dari anggotanya.

"Kenapa?"

"Beb gawat beb"

"Geli tau nggak, kita sama sama laki woy"

"Ya elah tapi beda status beb. Walaupun kita sama sama laki"

"Katakan kenapa menelpon gue? Apa lu nggak tau kalau gue lagi kencan?" Ucap reynand kesal kepada sahabatnya itu.

"Lu nggak asih ahhh.. di ajak bercanda selalu serius jawabnya" ucap laki-laki yang ada di sebrang telpon membuat Reynand menghela nafas menghadapi satu sahabatnya ini.

"Dimana Widi?" Tanya reynand kepada sahabatnya, karena hanya Widi yang bicara serius dengannya maka dari itu reynand mempercayai Widi sebagai wakil murder.

"Bos.. ketua savage ingin mengajak lu tanding balap"

"Tunggu! Ketua savage bukannya si muka pucat itu? Yang membuat kita harus hormat bendera?" Tanya kepada Widi yang langsung berbicara langsung dari pada berbelit lebih dulu.

"Benar tuan, dia ingin mengajak lu tanding dengan taruhannya markas kita. Jika dia kalah dia tidak akan mengganggu tapi jika dia menang.."

"Kita akan menyerahkan markas itu kepada mereka? Bukan begitu?" Sambung reynand menebak apa yang akan di ucapkan oleh Widi.

"Jam 10:45. Aku datang ke lokasi, dan kabari anggota savage kalau gue siap balapan dengan mereka" ucap Reynand tegas. Karena dia paling tidak suka meremehkan dirinya apa lagi dia paling benci dengan kekalahan.

Reynand mematikan telpon lalu dia menatap ke arah eliseo dengan tatapan lembut. Berbeda dari yang tadi, membuat eliseo mengerutkan keningnya karena perubahan Reynand yang begitu cepat.

"Setelah makan gue akan mengantarkan lu pulang, karena setelah ini gue pergi karena ada urusan" ucap Reynand lembut kepada eliseo, yang membuat eliseo kembali mengerutkan kening karena dia sangat terkejut dengan perubahan Reynand karena tadi saat di telpon bicara datar dan dingin tapi sekarang di hadapannya kaya kucing kampung.

"Apa lu mau balapan?" Tanya eliseo.

"Mungkin, karena ada seorang yang ingin melawan gue tanding" ucap rey.

"Gue pengen ikut"

"Tapi akan sangat berbahaya kalau lu ikut gue, apa lagi tanding balap akan banyak penonton dari anggota kami yang laki laki, dan gue tidak ingin muka lu, badan lu itu terlihat oleh orang lain" ucap Reynand.

"Nggak usah lebay, gue pengen nonton balapan karena gue sudah lama tidak nonton balapan" ucap eliseo.

Membuat Reynand tidak bisa menolak pesona Uke cantik dia pun menyetujui eliseo untuk ikut bersama dengan dirinya. Lagian nggak ada salahnya jika dia ikut bersama dirinya, mungkin bisa mendapatkan keberkahan buat dirinya.

Mereka saling tatapan sampai tidak menyadari tukang nasi goreng susah berada di depan mereka membuat tukang nasi goreng berdehem. Sampai reynand maupun eliseo tersadar dari lamunannya.

Eliseo Liam jie

Sosok pria yang begitu cantik, bahkan kecantikannya di atas rata rata. Mungkin bisa di samakan dengan pria pria China yang sangat cantik itu.

Dengan seputih salju dan semulus susu dengan tinggi badan yang sempurna bahkan kakinya sangat putih tidak ada bulu bulu yang tubuh di badan eliseo.

Maka dari itu dia sangat di incar oleh kaum Adam dan hawa. Tapi walau begitu eliseo selalu menjaga jarak bahkan dia tidak pernah bergaul atau pergi bersama dengan temen temen.

Mereka pun menikmati makan malam mereka, dengan tenang. Dan ini adalah pertama kalinya Reynand merasakan makan bersama dengan seseorang yang sangat berharga.

Ingin sekali dia menangis tapi dia tidak ingin kehilangan martabat seorang laki laki. Dia pun harus menahannya.

"Bagaimana nasi gorengnya?" Tanya Rey.

"Ini sangat enak ,, bahkan gue baru pertama kali merasakan nasi goreng ini yang benar benar sangat nikmat"

"Serius? Lu baru pertama kali makan nasi goreng?" Tanya reynand kepada eliseo.

"Ya, soalnya kakak selalu melarang gue makan yang terlalu banyak minyak membuat kulit kusam, kulit berminyak dan wajah kering dan jelek penuh jerawat. Dan kakak tidak ingin dia bilang. 'sku tidak mau uke kakak jadi hitam dan jelek, nanti tidak ada yang suka dengan Uke kakak' begitu kata kakak" ucap eliseo mengikut gaya kakaknya.

"Wahhh kakak'nya sangat di luar nalar. Seperti setelah ini gue harus deketin kakak calon Uke gue," batin reynand.

Mereka pun menyelesaikan makan mereka, lalu saat eliseo akan membayar makanannya di cegah oleh Reynand. Karena Reynand lah yang akan bayar makanan eliseo.

Setelah Reynand bayar nasi goreng dia berjalan ke arah motornya yang terparkir tidak terlalu jauh dari warung pinggir jalan.

Reynand naik ke motornya dan dia menyuruh eliseo untuk segera naik ke motornya. Namun saat eliseo akan naik sebuah telpon mengurungkan niatnya.

"Halo"

"Ya Allah inces lu dimana? Kenapa belum pulang juga?" Tanya seorang dari sebrang sana. Karena merasa khawatir dengan adiknya yang kali ini pulang laris.

"Gue lagi pergi sama temen Dede kak, jadi tidak perlu khawatir"

"Temen? Sejak kapan lu punya temen di Indosiar eh Indosat eh salah salah Indonesia maksudnya, kan lu baru pindah hari ini"

"Ada kak, ini baru bertemu dengan temen Dede"

"APA!!" pekik seorang wanita kepada eliseo membuat eliseo menjauhkan ponselnya dari telinga.

Reynand yang mendengar hanya tersenyum tipis, ternyata si uke sangat di perhatiin oleh kakaknya.

"Ya Tuhan seo lu lupa kalau Indonesia lebih kejam, apa lagi banyak jurik, banyak preman terus jika lu di culik minta tebusan gimana? Terus badan kamu yang mulus itu lecet gimana? Nanti usaha kakak yang sudah membuat dedek seperti itu sia sia" ucap kakak dari eliseo.

"Sudah kak.. kakak tenang aja gue akan baik baik saja, gue yakin rey bisa menjaga dede karena dia juga yang sudah menolong Dede"

"Hah? Menolong apa?"

"Udah dulu kak nanti gue jelasin di rumah" ucap eliseo langsung mematikan telpon lalu dia segera naik ke motor sport milik Reynand.

"Sudah ayok berangkat"

"Baik princes Dede" ucap Reynand yang membuat eliseo mendengus kesal. Tapi tak di gubris oleh Reynand, karena baginya itu akan sangat imut.

Reynand segera menjalankan motor dengan kecepatan sedang. Karena dia tidak ingin kalau eliseo kenapa kenapa karena terkena angin malam.

Semua orang yang melihat kedatangan ketua murder membuat sorak dan tepukan tangan dari anggota murder.

"Tunggu..!! Gue tidak salah lihat kan? Bos memboncengin orang?"

Sacrifice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang