sacrifice ~ 14

107 9 1
                                    

-
-
-

-

-

-

SACRIFICE ~ 13

Namun, jam pelajaran ke dua sudah di mulai membuat eliseo harus pergi meninggalkan kantin ,, dan pergi ke kelasnya.

Reynand kembali dengan wajah yang sedikit fresh, lalu dia menatap ke arah sahabatnya.

"Dia sudah kembali ke kelas" mendengar itu reynand pun berniat pergi ke kelasnya. Tapi sebelum bener bener jauh dia mendengar perkataan dari sahabatnya.

"Sudah berapa kali?"

-

-

-

-

Reynand mengabaikan perkataan dari alas Buana, dia langsung pergi dari kantin, menunju ke markas besar nya. Disana dia mulai menyalakan rokoknya, hidupnya terasa hampa tanpa rokok.

"Gue harap kalian bahagia di sana bersama dengan cinta sejati kalian, gue tidak tau siapa cintanya ayah, tapi gue berharap dia akan bertemu dengan ayah"

Reynand pernah mendengar kisah cinta Ayahnya, yang segender, beda keyakinan, beda status dan paling penting tidak pernah mendapatkan restu dari keluarganya.

Tapi mereka bersama dalam keabadian yang sudah seiman, jadi dia berharap kalau mereka akan bersama dalam kisah keabadian cinta antara ustadz dan pendeta. Yang, sudah menurunkan generasi baru dan peradaban baru bagi keluarga Atmadja.

"Ayah Daddy semoga kalian bisa hidup kembali dan agar kita bisa kumpul bersama sama" ucap reynand sambil menghisap benda nikotin itu.

Tapi baru berapa hisapan, rokok milik Reynand di ambil paksa oleh alas, dia lalu membuang rokok ke bawah dan menginjaknya sampai tak terbentuk.

"Rey, lu bener bener ngerepotin, inget Rey saat ini lu sudah semakin parah, apa lu nggak mau sembuh?"

"Bener rey inget kami ada bersama dengan lu untuk sembuh"

"Jika lu terus begini dengan cara menyakiti diri lu sendiri itu bukan cuma lu aja kami anak anak murder juga akan sakit"

"Menurut lu gimana dengan eliseo?" Tanya reynand mengalihkan topik pembicaraan yang saat ini sahabatnya mencoba mengatakan.

"Ckck.. palah ngaluhin topik pembicaraan nih anak" ucap Widi dengan kesal.

"Lu bener cinta dengan dia?" Tanya petir kepada reynand membuat semua temennya menatap ke arah reynand penuh lekat.

"Entah, tapi mungkin aja gue cinta dengan dia karena rasanya yang sangat beda, bahkan tidak merasa jijik jika bersentuhan"

"Sudah ketebak, karena dari semalam lu memberikan jaket kebesaran murder kepada eliseo, itu sudah menandakan kalau lu cinta dengan dia" ucap langit.

"KAMI TIDAK AKAN MERESTUI KALIAN!" ucap angin kepada reynand membuat semua orang menatap ke arah angin begitu juga dengan reynand, yang tidak habis pikir dengan apa yang di katakan oleh angin.

Sacrifice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang