sacrifice 17

74 7 0
                                    

-

-

-

-

-

-

-

Sacrifice 16

"Jangan mimpi, ingin menang dari seorang reynand sang dewa motor? Itu hanya angan angan saja, karena kemenangan hanya untuk seorang dewa motor, jadi lu nggak usah menyombongkan kemampuan lu yang tidak bisa apa apa" ucap reynand kepada Arya mengejek, membuat seorang Arya marah kepada reynand, tapi saat akan membalas perlombaan sudah akan di mulai.

"Oke, kalian. Bersiap siap" ucap seorang wanita seksi sambil membawa bendera, dia berdiri di tengah tengah. Lalu dia memulai menghitung.

"One"

"Two"

"Three"

DOR

-

-

-

-

-

Setelah peluru di tembakan, kedua motor langsung melaju dengan sangat kencang, tapi tidak dengan reynand, dia bawa motor dengan sangat santai, membuat para penonton menatap reynand dengan pandangan meremehkan.

Tapi anggota murder melihat hal itu adalah hal biasa, karena itu adalah trik dari ketua mereka.

Dan bener saja, saat mau mencapai garis finis reynand mulai menancapkan gas'nya membuat motor yang tadi berjalan santai langsung menjadi sangat cepat.

Kemenangan kali ini kembali di raih oleh murder, dan tentunya membuat gang motor Arya kesal kepada reynand karena kembali gagal mengalahkan reynand.

"Bagaimana? Sekarang lu percaya, kalau ketua murder tidak bisa di remehkan bahkan tidak bisa di kalahkan oleh siapapun termasuk lu sendiri" ujar Reynand sombong.

"Ckck.. lihat saja nanti, gue bersumpah akan mengalahkan lu kembali, bahkan gue akan buat anggota lu merasa malu karena kekalahan lu itu"

"Kita lihat saja" reynand setelah mengatakan itu langsung cabut, sedangkan Hadiah kemenangan di bawa oleh anggotanya.

Tessa..

"Sial, kenapa akhir akhir ini jadi sering keluar? Tidak seperti biasanya yang tidak keluar" gumam reynand saat merasakan darah keluar dari hidungnya.

***

Sedangkan kedua pria berbeda status sedang makan di pinggir jalan dengan suasana malam yang terlihat sangat mengenakan.

"Eliseo, bagaimana rasa makanannya?" Tanya seorang laki-laki yang tak lain adalah reyndra, dia sedang berkencan dengan eliseo pria manis yang sudah merebut hatinya.

"Ini bener bener sangat enak, gue tidak pernah merasakan bakso setan seenak ini, rasanya gue ingin lagi"

"Benarkah? Kalau gitu lu minta lagi biar nanti gue yang bayar"

"Apa tidak merepotkan lu yang bayar? Gue bisa kok bayar sendiri nggak perlu di bayarin segala" ucap eliseo merasa tidak enak.

"Tidak sama sekali, lagian uang gue banyak, sayang kan nggak di pakai uangnya, lagian hanya buat bayar bakso saja nggak akan membuat gue jatuh miskin"

Sacrifice Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang