***********Di sini lah Monica sekarang, di ruangan Felix yang sangat mewah tak henti-henti nya mata Monica berbinar menatap sekeliling ruangan tersebut.
Ruangan yang di desain khusus dan kedap suara bahkan hanya karyawan yang penting yang boleh masuk kedalam ruangan tersebut.
Monica menatap Felix yang tengah fokus dengan pekerjaan nya, sebenarnya Felix ini termasuk kedalam kriteria pria idaman Monica sangat, entah apa mimpi nya hingga Felix mau menampung nya.
"Monica, kemarin lah!"sentak Felix tiba-tiba, membuat Monica mendekati nya dengan gugup ia masih malu dengan kejadian di lift tadi.
Felix menatap Monica lalu menyuruh nya duduk di pangkuan nya,mau tidak mau Monica melakukan nya ia naik ke pangkuan Felix dengan bantuan Felix tentu nya.
Setelah Monica duduk di pangkuan Felix,
Felix kembali melanjutkan pekerjaan nya
Monica yang melihat nya pun merasa jika ini adalah waktu yang tepat untuk menanyakan masalah sekolah nya pada Felix."Tuan"ucap Monica pelan,lantas Felix langsung menatap nya.
"Jangan panggil saya Tuan,kau bukan pelayan ku!"ucap Felix dengan tegas.
Ia merasa tak suka mendengar panggilan Monica kepada nya,kenapa harus Tuan kan masih banyak panggilan lain contohnya,sayang mungkin?pikir Felix.
"Terus,aku harus panggil anda dengan sebutan apa Tuan?"tanya Monica.
"Terserah"
Monica yang mendengar nya pun berfikir keras panggilan apa yang cocok untuk pria banyak mau ini.
"O-om"
Felix kembali menatap Monica dengan tatapan tak suka membuat Monica merasa takut.
"Saya bukan om mu!"Monica kembali bingung mendengar nya,apa mau pria ini apa dia harus memanggil dengan sebutan kakak? pikir Monica.
"K-kakak"
"Kau bukan adik ku!"
"Pak"
"No!"
"Akang!"
Felix langsung menatap tajam Monica.
"Siapa itu akang,apakah selingkuhan mu?"Rasa nya Monica ingin mencakar Wajah Tampan milik Felix saat itu juga.
Bisa-bisanya dia menanyakan siapa itu akang dan menuduh Monica selingkuh?
Yang bodoh itu aku apa kau Tuan Felix Yang terhormat! Ingin rasanya Monica meneriaki itu kepada Felix.Tapi mana mungkin, bisa-bisa ia yang akan di lempar oleh Felix dari gedung ini.
"Tidak Tuan,jadi aku harus memanggil mu dengan sebutan apa Tuan?"Monica Memasang senyum yang amat manis kepada Felix yang masih saja betah menatap nya.
Felix kembali membelai wajah Monica dengan lembut menyapu seluruh permukaan wajah Monica dengan Santai Tak lupa ia juga memasang wajah datar
Andalan nya."Felix!"ucap Felix.
Monica pun terkejut mendengar nya,apa Felix menyuruh memanggil nya dengan sebutan nama langsung? pikir Monica.
"Panggil saya Felix!"ucap Felix kembali dengan tangan yang mulai menyapu lembut bibir ranum Monica.
Monica yang melihat Felix mulai mendekat kan wajah nya pun langsung memejamkan mata nya,namun ia tak merasakan tanda-tanda Felix melakukan itu dengan tersenyum malu Monica membuka kedua matanya kembali.
Ia dapat melihat senyum mengejek seorang Felix terpampang di depan wajah nya.
"Seperti nya kau sudah kecanduan dengan bibir ku ini, Monica"Monica menundukkan kepalanya mendengar ucapan Felix.
Ihhh apaan sih,gimana aku nggak nutup mata dia aja kayak mau nyosor gitu! Batin Monica.
Felix mengangkat wajah memerah Monica dengan jari nya,ia menatap dalam bola mata indah itu.
"Saya ingin kau yang memimpin ciuman ini Monica!"ucap Felix.
Monica menggelengkan kepalanya,ia tidak tau cara nya,bagaimana ia ingin memimpin sedang ciuman saja baru pertama kali dan itu terjadi baru saja di lift tadi,mana mungkin dia hapal secepat itu ia harus banyak berlatih lagi,ehh.
"Aku tidak tau Tuan eh F-felix"ucap Monica dengan takut menyebutkan nama Felix tanpa embel-embel Tuan.
Felix yang mendengar nama nya di sebut langsung oleh Monica pun tersenyum tipis.
"Apa sebelum nya kau pernah melakukan ini?"Monica menggelengkan kepalanya.
Felix yang melihat gelengan kepala Monica pun merasa senang, berarti ia yang pertama bagi Monica.
"Aku akan mengajarimu,ayo lakukan!"Felix pun mengeratkan pelukannya di pinggang Monica.
Dengan gugup Monica mendekat kan wajah nya pada Felix tak lupa dengan mata yang tertutup perlahan namun pasti Monica berhasil menempel kan bibir mereka, setelah itu Monica tak tau lagi cara nya ia menunggu Felix yang melakukan nya.
Namun Felix tak kunjung melakukan nya,Monica membuka mata nya dan menatap Felix yang terpejam seakan menikmati sentuhan bibir Monica walau hanya menempel.
Dengan malu Monica menjauh kan kepala nya namun Felix langsung menahan tengkuk Monica dan mencium Monica dengan sedikit cepat dari pada di lift tadi.
Monica merasa terkejut namun tak urung ia juga menikmati nya, ciuman Felix yang ini terasa lebih dalam dari yang tadi.
Felix menurunkan ciuman nya ke leher mulus Monica ia mengigit-gigit kecil di sana membuat Monica tanpa sadar meremas rambut tebal milik Felix.
Yang semula nya tadi rapi kini sudah acak-acakan karena Monica,namun itu membuat kesan tampan Felix 99% meningkat.
Ciuman Felix semakin turun ia menurunkan sedikit resleting dress yang di pakai oleh Monica,gadis itu belum sadar apa yang telah di lakukan oleh suaminya itu.
"Ahhh, F-felix"Monica sedari tadi menahan desahannya Karena kelakuan Felix.
Felix yang mendengar desahan Monica yang menyebut nama nya pun tersenyum senang,ia semangkin gencar melakukan aksi nya.
Monica menatap Felix yang ingin kembali menurun kan dress nya,dengan cepat Monica menahan tangan berurat itu.
Felix menatap nya dengan tatapan sayu,
Monica menggelengkan kepalanya ia merasa ini terlalu jauh,ia takut Felix akan melakukan itu kepada nya Monica belum siap untuk hal itu."Istirahat lah,saya akan melanjutkan pekerjaan saya!"Felix kembali menaikkan resleting dress milik Monica yang ia turun kan tadi.
Monica yang melihat wajah kecewa Felix pun merasa bersalah,ia memberanikan diri merapikan kembali rambut Felix yang acak-acakan karena perbuatannya.
"Maaf"ucap Monica.
Felix mengangguk singkat ia membawa Monica kedalam kamar pribadi yang berada di ruangan nya itu.
Ia meletakkan Monica dengan lembut di kasur dan membelai sebentar wajah Monica.
"Tidur lah,saya akan membangun kan mu jam makan siang nanti"Monica mengangguk.
Felix pun berjalan meninggalkan Monica di dalam kamar pribadi nya, saat menutup pintu kamar, sudah berdiri sosok Sean dengan menatap datar bos nya itu.
"Kau,sudah lama berdiri di situ?"tanya Felix dengan menatap tajam Sean.
Sean menggelengkan kepalanya,ia baru saja datang beberapa menit yang lalu dan tak menemukan bos nyo di ruangan tersebut.
"Belum Tuan!"ucap Sean dan memberikan berkas yang harus di tanda tangani.
Felix mengangguk singkat mendengar nya.
*********
