*********"Nona,anda sangat imut berapa umur mu nona?"tanya salah satu pelayan yang membantu Monica bersih-bersih tadi menatap hasil tangan mereka yang mendandani Monica,bukan mendandani sih cuma menghilang kan bau matahari dan kumel Monica saja.
Monica yang mendengar nya pun malu
Ia sangat suka di puji seperti itu,asal kalian tau saja Monica ini sedikit centil."Umur Monica 18 tahun kak"kedua pelayanan itu pun terkejut mendengar nya Astaga sangat muda sekali nona nya ini,oh tuhan mengapa Tuan Felix tega membeli gadis imut seperti Monica ini.
Salah satu pelayan itu pun salah fokus saat melihat pipi kanan Monica yang sedikit membiru.
"Nona pipi kanan anda kenapa saya lihat sedikit membiru nona?"Monica pun meraba pipi kanan nya dengan tersenyum getir ia kembali mengingat kejadian tadi siang saat Tante nya itu menampar nya,namun ia harus kembali menjaga stamina dan batin nya agar tetap teguh dan pantang menyerahnya menghadapi ujian hidup.
Mungkin saja setelah ini Tuan Felix itu akan menyiksa ku juga pikir Monica.
"Ah,ini kak ada nyamuk gede yang gigit pipi Nica terus Nica gampar pipi Nica eh tau nya ke kerasan jadi nya biru deh pipi Nica heheh iya gitu"kedua pelayanan itu pun mengangguk tanda percaya.
Setelah melihat makanan Monica habis mereka pun langsung membawa Monica untuk menemui Felix,namun Monica selalu bertanya-tanya tanpa henti ketika di perjalanan menu ruangan Felix hingga saat ini mereka bertiga Tengah berdiri di depan pintu ruang kerja Felix.
"Hihh serem,kakak aku takut di bunuh oleh Tuan Felix di dalam ayo lah kak kakak ikut masuk biar kita sama sama menghadapi ujian ini"Monica menggoyang-goyang kan tangan pelayanan itu secara bersamaan.
"Tidak bisa nona,kami akan di marahi oleh Tuan jika melakukan itu Tuan Felix serem,nona masuk lah dan berdoalah nona sebelum masuk, Tuan hanya menyuruh nona sendiri yang masuk apa nona tau Tuan sudah cukup lama menunggu nona,nona tidak mau kan Tuan marah makannya nona copat masuk dan berdoa lah nona"
Pelayanan yang mendengar ucapan teman nya itu pun mencubit lengan nya dengan keras.Bisa-bisa nya dia menakuti nona,jika Tuan tau habis kau batin pelayanan itu menatap tajam teman nya.
Sedangkan Monica pun langsung mengangguk lemah dan membaca doa sebelum membuka pintu itu.
"Dada kak,doa kan Monica"kedua pelayanan itu pun mengangguk dengan tersenyum manis melihat nona nya sudah masuk dan tubuh kecil nya tak terlihat lagi.
"Kau!kenapa kau menakuti nona Monica jika Tuan tau habis kau Desi!"ucap pelayan itu dan langsung pergi begitu saja dari hadapan teman pelayan nya bernama Desi itu.
"Aku kan hanya bercanda sella,tunggu"
********
Sedangkan di dalam ruang kerja Felix.
Monica menundukkan kepalanya dan memainkan jari-jarinya dengan gugup,
Oh tuhan ia sangat gugup saat ini rasa takut yang teramat besar membuat Monica ingin kencing berdiri di buat nya.Ya Allah tolong Monica batin nya.
Sedangkan pria yang masih menggenakan kemeja hitam dengan lengan yang di gulung sampai siku itu terus menerus menatap nya dengan tatapan tajam dan berwajah datar aura dingin sangat terasa mengelilingi mereka.
Lampu ruangan yang sedikit kelam membuat Monica takut di gampar
Haihh kenapa aku selalu memikirkan di gampar sihbatin nya.
"Mendekat lah"jantung Monica seakan jatuh kedalam jurang saat mendengar suara berat Felix teramat berat seberat beban hidup Monica.
Dengan kepala yang masih menunduk Monica melangkah selangkah ke hadapan Felix.
Felix yang melihat nya pun tersenyum sinis dan bahkan tak terlihat.
"Mendekat atau kau ku tarik paksa!"bentak nya membuat Monica langsung berlari mendekati Felix.
Ya Allah Monica mau pipis aja hiksbatin Monica seakan menjerit mendengar bentakan Felix.
Benara kata pelayan tadi Tuan Felix memang serem.
Sekali tarikan Monica sudah berada di pangkuan Felix dengan kaku bahkan tubuh nya seperti kayu saat berada di pangkuan Felix.
Apakah begini kalau di jual,hiks seperti lonte sajabatin Monica menahan tubuh nya agar tidak terjatuh ke lantai.
Ia ingin menolak namun tak bisa,ia juga harus tau diri ia sudah di jual oleh Tante nya dan mau tak mau ia harus mau.
Felix kembali mengerjakan pekerjaan nya dengan Monica yang berada di pangkuan nya.
Mengapa tubuh bocah ini kaku sekali seperti kayu saja batin Felix.
15 menit berlalu namun mereka berdua masih tetap dalam posisi masing-masing, Monica merasa pinggang nya seperti akan patah namun apa lah daya ia takut pada Felix.
"Berapa umur mu?"Monica terlonjak panik mendengar nya ia merasa senam Jantung jika mendengar suara Felix yang tiba-tiba seperti ini.
"D-Delapan B-Belas Tuan"Monica merasakan jika tangan Felix berada di pinggang nya, Felix pun memutar tubuh Monica menjadi menghadap pada nya
Ini terlalu dekat ya ampun batin Monica.
Monica menjauh kan sedikit tubuh nya yang menempel pada dada bidang Felix.
Felix yang melihat nya pun semakin merapat kan tubuh mereka,ia menatap tajam mata Monica.
"Kau takut,hm?"spontan Monica mengangguk takut,jujur ia sangat takut seumur hidup nya ia tak pernah sedekat ini dengan pria mana pun.
"Saya tidak suka anggukan kepala mu,saya ingin mendengar langsung dari mulut mu ini,kau takut pada ku?"Felix kembali bertanya dan membawa kedua tangan Monica lalu mengalungkan nya di leher nya.
Tangan Monica bergetar saat menyentuh leher berurat Felix, sungguh saat ini ia ingin pipis.
Kalau aku pipis di sini,pasti Tuan Felix marah pada ku tapi,aku sudah tak tahan
Batin Monica.Ia pun merasa kesal pada diri nya sendiri kenapa dia tak buang air kecil dulu di
Kamar saat ingin ke ruangan kerja Felix."Jawab nona!"sentak Felix dengan suara pelan namun berat seperti berbisik.
"T-takut"Monica pun bergerak gelisah di pangkuan Felix dengan tangan yang masih mengalung indah di sana.
Felix yang merasakan aneh pada dirinya saat Monica bergerak, tanpa sadar ia pun memejamkan mata nya,apa yang kau lakukan Monica.
"T-tuan"Monic memberanikan diri untuk meminta izin pada Felix.
"Hmm"
"Monica ingin ke toilet sebentar, apakah boleh?"tanya nya dengan menundukkan kepala.
Felix yang masih memejamkan mata nya pun membuka nya saat mendengar ucapan Monica.
"Untuk apa"Monica malu untuk mengatakannya namun sudah lah ia sudah tidak tahan lagi.
"Pipis"tanpa mengucapkan sepatah kata
Lagi Monica langsung berlari keluar dari ruangan Felix dan mencari toilet untuk menuntaskan tugas nya.Sedangkan Felix yang ditinggal kan menatap pintunya dengan tatapan yang tak dapat di artikan.
Ia mengambil ponselnya dan langsung menghubungi Sean.
"Saya ingin acaranya di percepat, Sean!"
*********