f o u r t e e n

553 68 10
                                    

Sorry for not updating in a while and happy reading!..

~If only I could turn back time..

------------------- -------------------

"Ginny!" Aku menoleh saat mendengar ketukan pintu disertai teriakan dari luar rumah. Aku melihat jam-sekarang sudah hampir jam 11 malam. Aku berlari ke depan pintu, dan melihat Mum berdiri di depan pintu. Yang mengejutkan adalah, Mum mabuk.

Aku langsung memegangi badan Mum, takut ia tiba-tiba jatuh. Aku mengambil tas dan kunci mobil di tangannya, lalu mendudukkan Mum di sofa. Mum terlihat setengah sadar, setengah mabuk.

"Mum?" Aku mencoba memegangi dahinya yang sedikit panas. "Dari mana?"

Mum membuka matanya sedikit yang sudah merah- karena alkohol tentunya. "Bukan urusanmu. Kemari sini, bantu Mum ke kamar Mum,"

Aku terlonjak karena bentakan Mum yang tidak pernah ku dengar selama ini. Aku memutuskan untuk tetap diam, dan membantu Mum berdiri dan berjalan ke kamarnya. Setelah itu Mum langsung tertidur, dan aku mengecup keningnya, berharap bisa mengatakan betapa aku mencintai dan menyayanginya, tapi sayangnya mulutku terlalu kaku untuk mengucapkannya.

Esok hari juga sama. Bahkan kali ini lebih malam. Pukul 1 pagi Mum baru pulang, dan ini semakin membuatku khawatir. Mum tidak pernah mabuk-mabukkan, dan kalau ia sekarang mabuk, berarti ada sesuatu atau seseorang yang membuatnya mabuk. Aku berharap bisa menghubungi Caitlin tentang ini, tapi sayangnya ia sedang ada praktikum di luar kota bersama rekan kuliahnya, dan ia melarangku menghubunginya.

Seminggu, dua minggu, sebulan. Mum terus-terusan pulang dalam keadaan mabuk, dan selama itu pula aku tidak pernah tidur. Badanku letih, caci dan maki di sekolah ditambah Mum yang selalu pulang malam, membuatku butuh istirahat. Terlebih Mum tidak pernah mengantarku ke sekolah lagi semenjak ia mabuk, dengan alasan ia terlalu letih. Tapi sayangnya, aku lebih merelakan aku tidak tidur seharian tapi aku bisa meyakini Mum pulang ke rumah dalam keadaan selamat, walaupun harus menunggu sampai tengah malam.

"Genevieve!" Aku terlonjak dari kasur, segera berlari ke teras dan melihat Mum berdiri dengan lunglai dan hampir jatuh. Yang lebih mengejutkan lagi, badan Mum merah-merah seperti ada yang menyakitinya.

"Mum, ya Tuhan!" Aku menjerit pelan, membopong Mum ke sofa dan meluruskan kakinya. "Mum..." aku menunjuk ke luka-luka di tangannya, tidak berani bicara.

Mum tersenyum, lalu saat kulihat matanya, merah seperti sehabis menangis. Aku menggigit bibir bawahku, menahan tangisku. "Kau kenapa belum tidur?" Suaranya serak, membuatku takut.

"Mum... belum pulang jadi Genny... tidak tidur," aku merangkai kata-kata terlalu lama sehingga terdengar seperti gagap. Mum menatapku lama, lalu tersenyum.

"Kau semakin hari semakin mirip ayahmu. Sana tidur, besok sekolah,"

"Tapi Mum..."

Senyumannya berubah menjadi amarah yang langsung membuatku mundur. "Kubilang tidur!"

Aku berdiri, meninggalkan Mum di sofa sendiri, dan aku langsung berlari ke kamarku, menangis. Mum tidak pernah membentak ke arahku, terlebih karena kesulitanku berbicara. Tapi kini, Mum yang kulihat di mataku, bukanlah Mum yang dulu kukenal. Mum telah berubah.

Esoknya aku berangkat ke sekolah sendirian. Caitlin masih bersama teman kuliahnya, dan Mum selalu marah jika kubangunkan. Aku paham, ia pulang terlalu larut dan wajar jika ia marah saat kubangunkan di pagi hari. Beruntung bus sekolah lewat jalan raya depan rumahku, jadi aku tidak perlu naik bus sendirian atau jalan kaki ke sekolah.

Semenjak Mum sering pulang terlalu larut, aku yang selalu membuat sarapan. Aku tidak bisa memasak, God, akupun takut keracunan akan makananku sendiri. Tapi ternyata belajar dari youtube dan mencari di google berhasil banyak bagiku. Setidaknya aku bisa membuatkan diriku dan Mum pancake untuk sarapan.

Aku sampai disekolah sudah terlambat tiga menit. Untunglah belum ada guru yang masuk, dan aku langsung berlari ke kursiku. Saat melihatku, Zayn, Niall, Liam, dan Louis langsung berteriak dan melempariku dengan kertas. Syukurlah, bukan melon seperti yang Liam dan Louis katakan kemarin. Aku menunduk, menutupi wajahku dari lemparan kertas mereka dengan tasku, lalu mempercepat langkahku ke tempat dudukku. Sampai di tempat dudukku, mereka semua langsung menyorakiku. Aku diam, mencoba tidak mendengarkan mereka semua.

Aku melihat Harry sedari tadi menatap tajam sahabat-sahabatnya. Ia duduk bersama temannya, tidak disebelahku seperti kemarin-kemarin. Ku pikir Harry akan mendiamkanku, seperti biasa. Tapi kali ini ia berbeda. Setidaknya, ia menyuruh sahabat-sahabatnya untuk tidak melempariku. Aku juga mendengar ocehan Niall dan Liam pada Harry karena Harry memaksa mereka untuk tidak melempariku dengan kertas. Tapi aku mencoba menutup telingaku agar tidak mendengar ucapan-ucapan kasar mereka.

Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya Mr. Damien datang, bersama seorang anak. Mungkin anak baru. Badannya tinggi, rambutnya pirang, kulitnya putih pucat. Ia sedikit menunduk, tapi saat mendongakkan kepalanya, ia terlihat sedikit tampan.

"Selamat pagi, Anak-anak!" Mr. Damien, wali kelas kami menyapa kami semua. "Seperti yang kalian lihat, saya datang bersama seorang anak baru. Perkenalkan dirimu, Nak,"

Anak baru itu maju beberapa langkah ke depan Mr. Damien, lalu mulai memperkenalkan dirinya.

"Namaku Maxime Reed. Kalian bisa memanggilku Max," Semua anak, termasuk aku, bertepuk tangan.

"Okay. Mr. Reed, kau bisa duduk disebelah Mrs. Winston," Mr. Damien menunjuk ke bangku kosong di kiriku. Aku sedikit kaget, lalu aku menangkap tatapan sebal dari Harry.

Harry berdiri. "Tapi, Sir, itu tempat...."

Mr. Damien memotong ucapan Harry. "Tempat Max,"

Harry memutar bola matanya, lalu menengok ke arahku. Aku memberinya sekilas senyuman yang disambut tatapan sebalnya karena kini ia tidak bisa duduk disebelahku. Aku lalu membiarkan Max duduk disebelah kiriku. Ia tersenyum padaku, yang membuat pipiku memerah karenanya. Aku menengok ke arahnya, dan disaat aku menatap matanya, aku bisa melihat tatapan berbeda darinya.

Cliffhanger???
Vote and comment as always!

Since I feel like there are A LOT of silent readers, I'm going to write when will I update.

Update when: 40votes++ and 10 comments++

CAN ANYONE OF U BUY ME DRAG ME DOWN ON ITUNES OMG AND BABY LOUIS AND ZERRIE IS OVER OH MY DRAMA EVERYWHERE

Genevieve (Harry Styles) ●ON HOLD●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang