"Kamu sayang banget ya sama Mama?" Tanya Binar sambil mengelus kepala Lendra. Bayi gendut itu sudah satu tahun ngomong-ngomong.
"Yanggg maa" ucapnya terbata-bata. Genap 1 tahun minggu kemarin, Lendra sudah menunjukkan banyak sekali kemajuan. Jalan yang sudah lancar, begitu juga bicara sudah ada satu dua kata baru. Kemajuan yang Lendra tunjukkan sekecil apapun, Binar dan Saka tentu selalu mengapresiasinya.
"Kalo sayang, Mamanya harus digimanain?"
"Nyen"
Binar terdiam sebentar kemudian tergelak mendengar jawaban anaknya, "Masa sayang sama Mama harus nen?"
Lendra kemudian mulai berjalan dari tempat duduknya, menghampiri Binar yang sedang duduk menemani dirinya di atas karpet, "Nyenn nii" jawabanya sambil menepuk dada Binar.
Seakan mengerti, Binar lekas memeluk anaknya, menciumi pipi gembilnya yang menyeruakan bau khas bayi, "Ini mah emang maunya kamu"
Meskipun sambil menggerutu, Binar tetap mengangkat kaos tidurnya, "Udah nyen tidur lagi ya? Ayah juga masih tidur. Mama mau me time"
"Aim?" Ucap Lendra mengikuti
"Time. Me time. Mama mau me time. Workout aja disini. Adek sama Ayah tidur lagi biar Mama leluasa ya?"
"Eung"
"Anak pinter"
🌱🌱🌱
"Nah begitu ya bunda bunda. Untuk gerakan selanjutnya kita coba bridge + crunch ya" ucap instruktur yang terdengar dari arah video.
Binar sedang mengikuti workout lewat zoom meeting, bersama dengan 20 orang lainnya sebagai peserta. Entah mengapa dirinya lebih tertarik mengikuti lewat virtual daripada bertemu langsung padahal tempatnya tidak begitu jauh dari rumahnya.
"Berapa set mbak?" Sahut Bunda yang lain
"3 set aja ya bunda. 1 set nya 20x" jawab sang instruktur dengan semangat. Dari nadanya sih sepertinya mencoba membangkitkan semangat ibu-ibu yang mulai loyo.
Terdengar keluhan dari ibu-ibu, "Haduhh bisa-bisa copot pinggang saya" yang langsung mendapatkan gurauan balik dari ibu-ibu lainnya, "Semangat bund. Inget goals kita. Biar otot perut dan bokong kita makin ngebentuk, makin sekal. Makin betah deh si ayah dirumah hihi"
Binar yang daritadi hanya mendengarkan ikutan tersenyum, mengelengkan kepala saat mendengar lelucon ibu-ibu itu.
"Mama Lendra daritadi diem-diem aja nih"
Mendengar itu, Binar segera menyalakan microphone-nya, "Eh ngga kok bund, daritadi aku dengerin hihi"
Setelah itu Binar langsung digoda oleh ibu-ibu yang lain, "Mama Lendra mah kan masih muda, pasti bisa ngikutin ga kayak kita yang udah udah dikit-dikit sakit"
"Aduh liat Mama Lendra jadi pengen muda lagi"
Binar tau ini arahnya kemana, bermodalkan skill yang sudah lama diasah karena sering gabung sama ibu-ibu komplek, tidak lain dan tidak bukan yaitu ibu-ibu itu ingin dipuji juga, "Umur boleh beda-beda, bund. Tapi kalo diliat ga ada bedanya hihi masih sama-sama singset badannya"
Yang langsung disambut riuh oleh ibu-ibu.
🌱🌱🌱
Jam 10 pagi, Saka dan Lendra turun dari kamar. Terlihat dua-duanya yang sudah mandi dan wangi.
"Selamat siang, Mama. Kami udah bangun" seru Saka kepada Binar yang sedang membereskan meja makan.
"Siangggg, makan sini. Mama udah masak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life; Keluarga Sadajiwa
FanfictionKeluarga Sadajiwa ini lahir murni dari imajinasi penulis, karena jenuh melihat isu yang selalu diangkat banyak negatifnya dalam hal rumah tangga, maka keluarga Sadajiwa lahir sebagai penawar. ⚠️Misgendering, Mpreg Kalau kurang berkenan sama tag diat...