Niat hati setelah pulang dinner adalah langsung tidur, tapi tiba-tiba saja Binar kepikiran untuk melakukan Netflix and Chill bersama suaminya. Toh malam masih panjang, rasanya sayang jika harus mengakhiri dengan tidur secepat ini.
"Mau nonton film apa emangnya, yang?"
Saka yang sejujurnya sudah mulai mengantuk berusaha mengerjap-ngerjapkan matanya mengisi energi yang kian menipis.
"Apa ya? Aku mau nonton Coco. Kamu udah nonton belum?"
Oh ternyata jadinya Disney+ and chill.
"Belum, film apa emangnya?"
Binar memperbaiki duduknya, menyandarkan tubuhnya ke dada sang suami.
"Ngga tau juga, makanya aku ngajak nonton. Buatan Disney, pasti bakal seru sih. Cuma kata orang orang film ini sedih"
"Hmmm"
Saka mulai memeluk tubuh Binar melingkarkan tangannya dipinggang ramping istrinya.
Saat film sudah setengah jalan, Binar mulai merasakan usapan halus diperutnya, kerjaan sang suami tentunya.
Melihat ke arah samping terlihat Saka yang sedang mengecupi lehernya.
"Ngapain, Mas?"
"Ngantuk" jawabnya lirih
"Tidur duluan aja, ini bentar lagi juga selesai"
Tangan Binar mulai mengelus-ngelus rambut suaminya, kasihan dan merasa gemas melihat wajah mengantuk, mata yang hampir tertutup dan berusaha kembali terbuka milik Saka.
Binar mengecup pelipis suaminya, tangannya juga ikut mengelus lembut jemari sang suami yang masih melingkar apik di perutnya.
"Yang, kira-kira Lendra bisa dikasih adeknya kapan?"
Kaget mendengar pertanyaan tiba-tiba dari sang suami, Binar mulai mencubit pelan tangan Saka yang masih betah menyandarkan kepalanya di bahu miliknya.
"Apaan sih mas, Lendra aja baru 7 bulan udah mikir buat adek lagi"
"Ya kan nanya aja, siapa tau kamu mau juga"
"Ngga ah, dikira ga cape ngurusnya"
"Kan ada aku"
"Ihhh ngga mau"
Binar mulai menggeleng-gelengkan kepalanya, meraih tangan sang suami untuk dia gigit. Kesal.
"Aduh yang! Sakit lho, kenapa di gigit aku nya"
Meringis, Saka berani bersumpah bahwa gigitan istrinya saat sedang kesal itu bukan main main.
"Abisnya kamu sih, ngapain nanya begitu?"
"Emang salah ya?" Jawab Saka dengan polosnya
"Ngga tau ah"
Marah lagi. Saka menelan ludah, pasrah. Secara tidak langsung sudah menghancurkan romantic night yang sedang dibangun oleh keduanya.
"Iya iya, mas salah. Maaf ya sayang, harusnya mas juga ga buru buru sih. Padahal mas tau kamu secapek apa ngurus adek tiap hari"
Binar memutar tubuh, memperbaiki duduknya menjadi berhadapan dengan sang suami. Kakinya melingkar erat di pinggang Saka.
Dengan bibir yang mengerucut, tangannya terulur membelai pipi sang suami, kemudian menjatuhkan kecupan-kecupan di seluruh wajah suaminya.
"Mas ngga salah juga kok, cuma akunya yang sensitif kali ya? Kita bisa kok ngasih adek buat Lendra, cuma ga sekarang aja. Aku minta maaf karena marah dan gigit kamu barusan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life; Keluarga Sadajiwa
FanfictionKeluarga Sadajiwa ini lahir murni dari imajinasi penulis, karena jenuh melihat isu yang selalu diangkat banyak negatifnya dalam hal rumah tangga, maka keluarga Sadajiwa lahir sebagai penawar. ⚠️Misgendering, Mpreg Kalau kurang berkenan sama tag diat...