Binar panik. Mendapati pesan dari sang suami yang memberi tahukan bahwa dirinya sakit membuat Binar yang tadi sedang bermain dengan anaknya mendadak langsung buru-buru pergi ke dapur untuk memeriksa persediaan teh yang diminta suaminya. Chamomile atau jahe, pintanya. Setelah memeriksa kabinet ternyata yang tersedia hanya chamomile, baiklah 1 chamomile untuk sang suami yang sedang sakit.
"Mahh mahh" panggil sang anak yang mengikuti sang ibu ke dapur. Binar melihat anaknya yang merangkak pelan-pelan, tangan mungilnya kerap kali gemetaran, memang belum sekuat itu menopang tubuh gendutnya.
Binar mengeluarkan persedian bunga chamomile untuk dia simpan di meja makan, berikut mengeluarkan wadah teh selagi dia menyeduh air panas.
"Apa sayang, pinter banget adek ngikutin Mama ke dapur. Tunggu sebentar ya"
Tidak mengindahkan ucapan sang Mama, Lendra mengubah posisi yang tadi merangkak menjadi duduk. Tangan mungilnya tiba-tiba menepuk-nepuk diikuti raut wajah kesal.
"Maaah maahh"
Binar yang melihat paham akan apa yang diinginkan anaknya. Anaknya minta digendong. Segera setelah beres menyiapkan teh, Binar lekas menggendong anaknya, kembali duduk di ruang tv selagi menunggu suaminya pulang.
"Adek kenapa sayang? Mau digendong sama Mama terus ya hari ini?"
Lendra hanya terdiam, bayi berusia 9 bulan itu makin melesakkan wajahnya ke arah dada sang ibu. Mengusak-usakan wajah mungilnya hingga Binar merasa tergelitik.
"Hihi adek kenapa sayang? Mau nen lagi?"
"Mbuuu mbuu maahh" racaunya sambil menepuk-nepuk dada sang ibu.
Binar lekas mengeluarkan dadanya, Binar pikir anaknya kembali lapar. Tapi setelah satu hisapan, Lendra kembali memalingkan wajahnya. Tidak mau disusui.
Makin bingung, Binar kembali memutar otak. Biasanya jika sudah bosan bermain dan tidak mau nen, artinya Lendra merasa bosan di dalam rumah. Binar lekas kembali menggendong anaknya, membawanya keluar barangkali bisa membuat anaknya berhenti merengek.
Feeling ibu tidak pernah salah, Lendra tidak berhenti berceloteh saat Binar membawanya berjalan-jalan di sekitar kompleks.
"Adek Lendra, tumben banget siang-siang gini main keluar?"
"Ehh adek, lagi jalan-jalan ya sama Mama?"
"Adek, udah lama ga main sama kakak Ambar"
"Eh si ganteng, lagi cari angin ya, Nak?" Lendra mungkin akan tumbuh menjadi anak yang murah senyum, senyumnya selalu terukir dan tidak pernah luntur saat tetangga-tetangganya banyak menyapanya. Merasa senang. Anaknya ini mungkin akan menjadi tipikal yang mudah bergaul, pikir Binar dalam hati.
"Udah ya jalan-jalannya? Kita pulang lagi oke? Ayah bentar lagi nyampe kayaknya"
"Ppahh pahhh"
"Bukan Papa. Ayah. Ayah pulang sebentar lagi, adek seneng?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Life; Keluarga Sadajiwa
FanfictionKeluarga Sadajiwa ini lahir murni dari imajinasi penulis, karena jenuh melihat isu yang selalu diangkat banyak negatifnya dalam hal rumah tangga, maka keluarga Sadajiwa lahir sebagai penawar. ⚠️Misgendering, Mpreg Kalau kurang berkenan sama tag diat...