6

635 55 6
                                    

Ada yang suka musik idea? I hope you guys like it.
happy reading.
.



.

.

Canny melirik sedikit spion kanannya, tampak sekali gadis dibelakangnya terlihat sangat canggung. Tapi kedua tangan gadis tersebut masih bertengger di pinggangnya. Itupun terasa kaku.

Setelah itu kendaraan tersebut memasuki kawasan perumahan yang bagi Canny tidak biasa, rumah-rumah disini sungguh sangat bagus yang dipenuhi pagar pembatas tinggi yang minimalis, dan mobil-mobil yang dirasa harganya tidak main-main.

Canny hanya mengikuti instruksi dari Ahyeon saja untuk tahu dimana letak rumahnya. Ahyeon bilang setelah lima rumah lagi mereka akan sampai. Kemudian, sampailah pada titik rumah tersebut. wah ternyata rumahnya berada paling ujung.

Ahyeon turun, kemudian memberikan jaket itu pada canny, "Makasih jaketnya".

"Aman ya", ucap Canny terkekeh kecil.

"Iya", balas Ahyeon melirik canny. Ia tahu maksudnya. Aman dalam arti tidak diculik tadi.

Dan ahyeon lekas melepaskan helmnya. Namun, ia sulit melepaskan.

Canny yang melihat gadis itu kesulitan kemudian langsung mengambil pengait helm itu. Merasakan pergerakan itu reflek kedua tangan ahyeon turun. Oke wajah mereka berhadapan sekarang.

"Makasih ya", ucap Ahyeon menatap gadis didepannya.

Canny tersenyum menatap balik mata itu, "Oke sama-sama".

Setelah itu Canny memutar motornya dan pamit dengan Ahyeon untuk pulang dan dibalas anggukan dari Ahyeon saja. Sampai pada motor canny sudah agak jauh, ahyeon meruntukki dirinya, "Kenapa jadi canggung ya"

Menghalau hal tersebut, ia pun masuk ke rumahnya. Saat membuka pintu dan memasuki ruang tengah keluarga, ia melihat secangkir kopi yang mengepulkan asap ringan. Ahyeon berpikir sepertinya kopi tersebut baru dibuat. Dan ia tahu siapa pemilik minuman tersebut.

Saat akan menaiki tangga sebab kamar ahyeon berada di lantai 2. Suara jejak langkah dari arah dapur seperti akan menuju ke arahnya. Dan benar.

"Ahyeon, sudah sarapan?"

Ahyeon berhenti dan menatap sosok tersebut.
"Sudah Yah", setelah menjawab ia berlalu dari sosok tersebut. Rasanya diri ini ingin cepat-cepat langsung di kamar saja. Sebab entah rasanya ia lupa jika punya orang tua, antar dirasa ada dan tidak.

Lelaki tadi adalah Ayah Ahyeon, Ayah Jung woosung. Sejak masa perceraian yang lalu, ayahnya ini tidak ada muncul dihadapan ahyeon maupun di rumah. Lalu pagi ini ayahnya muncul kembali. Ahyeon rasanya tidak mau tahu. Baik itu mamanya maupun ayahnya.

Mamanya? entahlah, mereka sama saja. Tapi yang ia tahu, mamanya sempat ada mengunjunginya minggu lalu. Memasakkannya dan mengobrol seadanya.

Ahyeon merupakan blasteran Korean-Indonesia. Papanya berdarah Korea dan mamanya Indonesia asli.

lagi, ia mengingat kejadian lalu kembali. Saat berita perpisahan itu diutarakan oleh kedua orang tuanya.

flashback

Suara denting sendok dan garpu di meja makan yang dipenuhi oleh tiga orang yang sedang menyantap makanan, makanan yang terhidang disini terlihat sangat lezat dan menggiurkan. Namun sayang, kelezatan itu tidak didukung oleh suasana disini begitulah pikir sosok gadis berusia 17 tahun tsb.

Didepan gadis tersebut sudah di isi oleh sosok yang melahirkannya, Mama Dian. Usia Mama Dian 35 tahun. Rona kecantikan dan ketegasan itu memancar jelas, jelas jika kecantikan itu mudah ia dapatkan dengan berbekal perawatan kulit yang tidak biasa, hingga dirasa masih berumur 25, kulitnya yang putih bersih dengan tampilan yang modis dan stylish tidak membuat mama gadis bernama Ahyeon ini kekurangan. Wajar jika kecantikan Ahyeon diturunkan oleh mamanya yang workaholic ini.

Dangerously - [chiyeon] gxgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang