16

290 32 15
                                    


.

Seperti biasa hari ini adalah hari jumat, maka jam pelajaran tidak terlalu menyita seperti biasa, pulang juga akan awal yakni di jam 3 sore. Namun sebelum itu di jam pelajaran terakhir yang mana sebentar lagi menunjukkan pukul 2 siang. Kelas ahyeon dan rami akan memasuki mata pelajaran bahasa Indonesia oleh pak sutar.

"Ram, gue lupa bawa kamuss" ringis ahyeon. Sementara sebentar lagi akan memasuki mata pelajaran bahasa Indonesia, setiap siswa diwajibkan untuk membawa kamus bahasa Indonesia.Jika tidak ada yang mematuhi maka siswa itu dipersilahkan keluar.

Ahyeon tak mau, ia sangat suka pelajaran bahasa Indonesia.

"Yaelah, kenapa bisa sih"

"Lupa ram ish, gimana dong. Kalo ke perpus masih sempet gak ya ram?"

Rami melihat jam-nya, masih ada waktu 5 menit, "5 menit bisa ga?"

"Jir mana di lantai 3 lagi", keluh ahyeon.

"Yauda dari sekarang ayo gue temenin"

"Ah udah gue ajaa, ntar call gue ya kalo udah ada pak sutar", ahyeon langsung berlari keluar kelas. Ia menepuk keningnya, aturan di sekolah adalah tak boleh berlari, jika ia melanjutkan larinya, maka ia tak menjamin untuk guru jaga tak menemukannya, ahyeon mencoba berjalan biasa, walau hatinya dag dig dug serr.

Saat akan berbelok ke kanan menuju tangga, ahyeon hanya fokus dengan langkah kakinya saja hingga tak menyadari jika dari arah yang berlawanan terdapat seseorang, ia pikir mungkin tak ada yang lain, namun sekarang ia harus mendapati dirinya bertabrakan dengan orang tersebut yang membuat ahyeon harus menompang tubuhnya dengan kedua tangannya, syukur kepalanya tak terbentur dinding sekolah. Ia menepis debu yang menempel sedikit di kedua tangannya seraya meringis.

"M-maaf-". Ahyeon mendengar itu, ia mendongak menatap manusia di hadapannya yang sedang menatapnya dengan meringis juga, nampak seperti khawatir, ahyeon berdecak dalam hati kenapa harus bertemu sosok ini disaat seperti ini, mendapati seseorang yang hindari selama kurun 1 bulan mungkin.

Gadis itu berniat untuk membantu ahyeon dan akan mengulurkan tangannya, tapi ahyeon dengan cepat berdiri dan tak menghiraukan bantuan itu, ia kembali menepis roknya dengan tangan. Menatap canny hanya sebentar setelah itu ia melanjutkan menaiki tangga meninggalkan canny yang terperangah, merasa diabaikan kembali.

Huh.

Tapi tidak kali ini ia akan mengikuti gadis itu, ahyeon nampak tergesa-gesa pikirnya. Kakinya melangkah mengikuti, ahyeon nampak akan menaiki lantai 2 kembali, ia terus mengikuti diam-diam, ahyeon sepertinya masih tak sadar, baguslah, sampai pada lantai 3, ahyeon terlihat memasuki perpustakaan.

"Ini jam belajar, ngapain ke perpus?" tanya canny dalam hatinya.

Canny melangkahkan kakinya tepat di balik pintu perpus, berusaha untuk tak menampakkan dirinya.

"Saya mohon bu"

"Kamu tahu gak ini masuk jam belajar, ini aja kamu udah hampir telat, sebentar lagi masuk"

"Bu saya cuma mau minjam kamus bahasa Indonesia bu, saya gak bawa, saya juga gak bolos kok, ibu tau waktu saya gak banyak"

"Sempet kah kamu, kamus bahasa Indonesia ada di rak paling atas, waktu kamu gak cukup buat ambilnya, kursi tangga kayu lipat juga lagi gak ada sekarang", jelas penjaga perpus yang merupakan seorang wanita.

Ahyeon menatap semua penjuru perpus, memang terlihat alat itu tak ada sepertinya, penjaga perpus ini tak bohong, lagipun juga ia melihat arah rak atas itu cukup tinggi, ia juga tak yakin bisa mencapainya tanpa alat itu, sialan lagipula kenapa kamus harus diletakkan disana sih. Jadi bagaimana? Apakah ia akan bersiap dihukum.

Dangerously - [chiyeon] gxgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang