Sore hari
Chika baru saja pulang dari kampusnya. Tadi siang Bu ema baru saja mengabarinya bahwa Zee sedang sakit. Sebelum pulang tak lupa ia membelikan beberapa roti untuk Zee.
"Itu Zee di kamar" ucap Bu ema saat Chika Baru saja ingin masuk ke rumah Bu ema
"O iya Bu ini Zee sekalian aku beliin roti rotian"
"Kamu repot repot banget Chika"
"Gpp Bu Chika malah seneng"
(Duit Chika dari mana?, orang tua Chika sudah berpisah,dan setiap bulan ia mendapatkan 2 kiriman uang dari orangtuanya,jadi uang dia lumayan lebih)
"Kak Chika"ucap Zee pelan
"Iya knp? Ada yang sakit hmm?"
"Kak Chika di sini aja ya temenin aku sampe aku tidur, soalnya Bu ema pergi pergi terus ngurusin yang lain" pinta Zee
"Iya Zee kak Chika bakal temenin kamu disini. Ni Kaka bawain roti buat kamu, mau di makan gak? Enak loh"
"Makasih kak, boleh deh aku makan ya kak,tapi sedikit aja soalnya lidah aku masih pait" Zee berusaha untuk duduk
"Hhmmm ya udah sini kak Chika bantu siapin ya"
Chika yang masih mengenakan baju kuliahnya pun sangat setia menemani Zee yang sedang sakit. Ia juga sangat telaten menyuapi Zee
"Biasanya kalo Zee sakit ibu yang urusin" ucap Zee lirih sembari menundukkan kepalanya
"Iya Zee, sekarang ibu udah tenang di atas sana, kalo Zee kangen Zee jangan lupa doain ibu ya" Chika langsung memeluk tubuh zee hingga Zee terisak dalam pelukan Chika.
"Kenapa takdir Zee buruk tuhan? Zee benci keadaan ini" Ucapnya sembari menangis di pelukan Chika. Sepertinya ia belum sepenuhnya merelakan kepergian sang ibu.
"Zee gak boleh gitu,Zee gak boleh benci sama tuhan. Kalo bagi zee takdir tuhan terasa menyakitkan berarti tuhan ingin Zee lebih dekat dengan Tuhan,biar Zee lebih sering berdoa sama tuhan buat orang orang yang Zee sayang" Chika mengelus atas kepala Zee
"Kalo semisal takdir bisa memilih Kaka juga gak mau orang tua Kaka pisah,tapi tuhan gak pernah menaruh takdir yang salah kepada hambanya, tinggal bagaimana kita bisa menghadapinya dengan sabar dan ikhlas" sambung Chika.
"Zee gak boleh sedih terus ya, nanti ibu pasti sedih kalo liat anaknya yang cantik ini nangisin ibunya,Zee gak mau kan ibu sedih?"
Zee menggelengkan kepalanya dan berusaha mengusap air matanya yang mengalir di pipinya.
Setelah beberapa menit dalam. Pelukan Chika, mungkin Zee merasa nyaman hingga akhirnya tertidur. Chika memindahkan Zee dari pelukannya ke posisi tidur.
Bu ema tiba tiba masuk ke dalam kamar yang di dalam masih terdapat Chika
"Zee udah tidur?" Tanya bu Ema
"Iya nih barusan"
"Maaf ya ibu tadi habis mandiin Christy sama muthe terus nyiapin buat persenan donat besok jadi ibu bolak balik terus gak bisa fokus jagain Zee, makasih juga ya Chika udah mau jagain Zee"
"Iya Buu gak papa kok ibu sante aja ada Chika yang bisa bantu ibu" jawab Chika dengan sedikit mengeluarkan gummy smile nya
"Ibu kasian sama mereka, tp ibu juga khawatir" Bu ema menatap Zee yang tertidur
"Ibu khawatir gak bisa urus mereka sampe besar, kalo ibu ngandelin kamu kamu juga suatu saat bakal nikah dan gak bakal nge kost lagi di sini. Umur ibu udah tua udah hampir 60, kalo ibu titipin mereka ke panti ibu yang gak tega " ucap Bu ema sendu