aku dan lukaku 31

690 83 6
                                    

Maaf ya gess kemarin sempet ada kesalahan teknis jadi di hapus, kalo yang sadar part 30 sama 31 yang kemarin itu rada mirip wkwk😬

Ya udah selamat membaca, ☺️

Kali ini ada konflik baru nih di part selanjutnya yaa tapi Masi di tahap penulisan wkwk tunggu terus yaa upload maem ini kok


Beberapa hari kemudian (masih libur sekolah)

Pagi hari Sean harus berangkat lebih awal. Shani sedari tadi sudah sibuk di dapur Sembari menggendong muthe. Karena anaknya itu sedari Shani bangun ia jugaa ikut terbangun dan tidak ingin lepas dari dirinya alhasil Shani membuat sarapan sembari menggendong muthe

Shani mulai menata beberapa buah buahan seperti stroberi dan pisang di tambah juga madu yang di letakkan di atas oatmeal yang ia buat untuk sarapan Sean pagi ini.

Setelah beberapa menit makanan sarapan sudah bisa di santap dan Sean mulai memakannya

"Muthe mau pisang juga?" Tawar Shani yang di balas anggukan muthe

"Mau pake madu?" Tawar Shani yang lagi lagi di balas anggukan oleh muthe

Shani mulai memotong buah pisang dan di taruh nya di atas piring kecil tak lupa ia juga menambahkan madu di atasnya.

Karena muthe yang tidak mau terlepas dari Shani akhirnya Shani terpaksa memangku nya dan menyuapinya.

Sean sudah selesai memakan sarapan yang Shani buat. Karena hari yang sudah semakin siang sean menyempatkan menggendong muthe terlebih dahulu yang sudah selesai memakan pisang

'"sebelum berangkat mau gendong anak papa dulu ahh" Sean mengambil muthe dari pangkuan shani

"Muthe sekarang kurus yaa... Enteng banget" ucap Sean saat merasakan berat badan muthe yang sepertinya berkurang karena sakit kemarin

"Makannya mulai sekarang muthe harus makan yang banyak lagi ya buat Ndut..." Sean mencubit sedikit pipi muthe yang membuatnya tertawa.

Sean menaruh muthe di atas sofa depan televisi lalu berpamitan pada Shani juga muthe untuk berangkat kerja. Karena Zee dan Christy beli terbangun Sean hanya mengecup pipi mereka sebagai tanda pamit.

Jam 7 pagi semua anaknya sudah terbangun dan sedang melakukan sarapan di dapur dengan Shani yang juga ikut memantau anak anaknya. Shani juga sudah sarapan sebelum anak anaknya sarapan.

Kali ini Shani sedang mengumpulkan tekad untuk membicarakan. Sesuatu pada anak anaknya. Ia masih terus berfikir berulang kali ketika ia akan membicarakan hal tersebut. Karena ia takut jika nantinya anak anak mereka tidak mengizinkannya

"Bunda mau gomong boleh..?" Tanya Shani pada anak anaknya yang baru saja selesai sarapan

"Boleh " jawab Zee dan Christy

"Emmm kalo bunda pagi ini kerja boleh gak?" Tanya Shani pelan

"Yahhh...kok kerja sih bunda....padahal aku masih kangen loh sama Bunda" ucap Christy lesu

Shani sedikit terdiam. Pasalnya ia merasa seperti tidak adil pada Zee dan Christy karena sedari kemarin ia hanya fokus pada muthe

"Maafin bunda....Bunda belum bisa izin sayang... Pasien bunda di rumah sakit banyak yang butuh bundaa" ucap shani memberi pengertian pada anak anaknya

"Ya udah dehhh tapi kapan kapan Kalo bunda libur kita pergi jalan jalan yaa...ajak papa Juga" ucap Zee yang ikut merasa sedih

"Iyaa...nanti bunda sama papa usahain..." Jawab Shani yang seperti belum bisa menjanjikan pada anak anaknya

aku dan lukakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang