00. Perkenalan

182 10 0
                                    

"Lintang alarm kamu matiin dong!"

"Mama lagi sibuk di dapur!"

"Nyetel alarm kira-kira dong volumenya!"

"Bayi tetangga nangis gara-gara bunyi alarm kamu!"

Dengan masih dikuasai kantuk, Pemuda itu bangkit,

Tangannya yang masih lemas serta matanya yang masih menyipit, pun, ia ambil ponselnya yang berada di nakas,

Deghhh!

-06.45_Jemput Dira ☺️-

Matanya langsung melotot saat ia lihat alarm terakhirnya ini yang berbunyi,

Dia sibakkan selimutnya, lalu ia turun dari ranjang dengan gegabah,

Nyawanya yang belum sepenuhnya terkumpul, pun membuatnya terjerembab ke depan,

Tes-tes-tes!

Alarm yang masih terus berbunyi itu, pun, mengundang sang Mama ke dalam kamar,

Kedua tangannya mengepal kesal, lantaran ia kira anak bungsunya itu masih tertidur,

Ceklek!

"Kam--"

"Astaga!"

Wajah penuh murka itu, pun tergantikan dengan wajah khawatir Maya, yang melihat putranya tengah memegangi hidungnya yang mimisan,

"Hehehe tadi jatoh Ma. Lintang udah telat mau jemput, Dira--"

Pletak!

"Kok aku malah ditabok sih ah!"

Mamanya bukannya membantu menghentikan pendarahannya, dia justru menjitak kepalanya kesal,

"Makanya, malem tuh jangan begadang! Telat lagi, telat lagi, kan kamu!"

Misuh-misuh Mama malah diikuti, membuat Maya kesal yang akhirnya kembali menjitak Lintang sebelum ia kembali lagi berkutat di dapur,

"Mandinya jangan kelamaan, keburu Dira berangkat duluan tuh!"

Blammm!

Maya membanting pintu kamar putranya setelah mematikan konser dadakan di ponsel putranya itu.

"Dasar Maya! Bukannya bantu anaknya dulu, malah dianiaya begini!"

Lintang pun akhirnya bangkit dengan langkahnya yang terseok ke kamar mandi.

Lilintangan🖕

Lo berangkat duluan ajah, Ra.
Gue bangun kesiangan anjirrr.
PR lo udah gue kerjain, jadi lo tenang ajah.

"Yeee ni orang, pasti ngegame lagi da sampe subuh."

Gadis cantik itu, pun kembali melahap rotinya,

"Lagian kamunya juga ngerepotin amat Lintang sih?! Kasian tau dia--"

"Ih, Mama jangan ikut campur deh. Ini tuh hukumannya Lintang tau,"

Tuk!

Indri menyentil dahi lebar putrinya, sontak Dira pun mengaduh seraya menatap Mamanya tajam,

"Mana ada hukuman sampe bertahun-tahun begini. Harus anter-jemput kamulah. Emangnya Lintang Babu kamu apa!"

Indri hanya kesal saja,

Fri(End) ||  [JIN x LISA] - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang