"Papa ama Mama belum pulang, Bi?" Teriaknya setelah membuka pintu utama,
Si pelayan yang ditanya pun menganggukkan kepalanya pelan seraya menjawab, "iya Neng. Mereka belum pulang."
Maudi mendesis seraya tersenyum kecut,
"Oh iya, aku mati juga mereka nggak peduli kan, ya."
Memang selalu begini,
Maudi yang kesepian,
Maudi yang tidak diinginkan,
Maudi yang lebih baik mati,
"Neng jangan ngomong gitu ah," saut pelayannya dari arah dapur sana,
Dia pun lekas menghentikan acara cuci piringnya, kemudian ia dekati majikannya yang selalu pesimis ini,
Maudi menghamburkan diri di atas sofa tanpa peduli pelayannya sudah terduduk di lantai dekat meja,
"Tadi gimana? Suka ama sekolahannya?"
Maudi memanyunkan bibirnya seraya tangannya yang sibuk memainkan ponsel pintarnya. "Biasa ajah. Aku niat pindah ke sana karena Lintang ajah sih,"
Sang pelayan tersenyum manis, "cieee si Eneng, lagi-lagi bahas Den Lintang. Besok-besok bawa ke sini Neng, Bibi mau liat seganteng apa sih cowok yang bikin Eneng kesemsem begini,"
Maudi arahkan ponselnya pada sang Pelayan agar bisa melihat foto profil kontak Lintang, "yang ini, Bi. Ganteng kan. Calon pacar aku,"
"Lah, udah punya pacar ternyata. Cantik banget lagi, Neng. Eneng cari yang lain ajah," komentar pelayannya saat melihat foto profil WA milik Lintang,
Maudi menarik ponselnya, kemudian ia tatap tajam pelayannya itu. "Mereka nggak pacaran, Bi! Lintang itu punya Maudi! Lagian Lintang juga sama kok kayak Maudi," tekannya,
Si pelayan terkekeh sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "jelas-jelas mereka keliatan saling suka gitu loh, Neng--"
"Bibi apaan sih! Lintang itu bentar lagi mati, sama kayak Maudi! Nggak ada yang lebih pantes ama Lintang kecuali Maudi!"
Sang pelayan hanya bisa mengelus dadanya seperti biasanya, "istighfar Neng,"
Tantrumnya kumat,
Ponselnya ia lempar ke sembarang,
Berteriak tidak jelas yang mengundang beberapa pelayan lainnya berkumpul,
Dicekalnya kedua lengannya untuk dijejali obat penenang miliknya sebelum dirinya benar-benar hilang kendali seperti yang sudah-sudah.
Maudi memiliki riwayat depresi berat,
Kalau ditanya penyakit mematikan apa yang dia miliki sampai ingin disamakan oleh Lintang, jawabannya tidak ada,
Kemarin bisanya mereka satu rumah sakit juga itu tidak sengaja, yang dimana saat itu, Lintang yang hendak pergi ke ruang terapi tidak sengaja bertemu dengan Maudi,
KAMU SEDANG MEMBACA
Fri(End) || [JIN x LISA] - END
FanfictionTerjebak di friendzone memang Tidak menyenangkan. Kitanya naksir, tapi si doi belum tentu juga naksir balik. "Gue berasa jagain jodoh orang anjirrr!" -Lintang Mahendra