Bab.²⁶

509 61 5
                                    

Hay sobat dantak

~_~

~_~

~_~

~_~


Hari ini hari dimana anin berangkat ke kanada, semaleman siska menemani anin, berat untuk siska melepaskan teman sahabat nya itu

"Udah dong, jangan sedih-sedih"ucap anin yg melihat siska kembali mengeluarkan airmatanya

"Ya gak tau ini keluar sendiri"ucap siska yg mengusap airmatanya

"Udah ayo, nanti gue ketinggalan pesawat karena lo"ucap anin lalu menarik kopernya keluar kamar

"Biar aja ketinggalan biar gak jadi ke kanada"ucap siska menyusul anin keluar kamar

Orangtua anin sudah siap untuk mengantar anak semata wayangnya ke bandara, orangtua anin juga sedih seperti siska namun juga orangtua anin percaya kepada anaknya kalo apa yg anin lakukan sekarang untuk kebaikan nya sendiri, orangtua anin yakin bahwa anaknya sudah sangat dewasa dalam berpikir

Anin berdua dengan siska di dalam mobil siska, sedangkan orangtua anin mengikuti mobil siska di belakang. Anin dan siska hanya diam mereka sedang berbicara dengan pikirannya masing-masing

Sedangkan di tempat lain, shani yg uring-uringan karena siska sedari kemarin siang tiada kabar, ia tak menemukan siska di rumahnya, di hubungi juga tidak bisa

Sesampainya di bandara anin lalu berpamitan lagi dengan keluarga dan siska sahabat nya, sedikit berat tapi ini sudah keputusan anin

"Semuanya akan baik-baik aja kok pah, mah"ucap anin menenangkan hati orangtuanya

"Selalu kabarin rumah ya, jaga kesehatan dan pola makan juga di sana"ucap mama anin

"Ibadah juga jangan lupa, agar di lancarkan semuanya"ucap papa anin

"Jangan lupain gue ya nin"ucap siska

Anin mengelus pundak siska, dia tersenyum. Memang selama ini yg selalu ada buat anin itu siska, begitupun dengan siska. Namun sekarang harus berpisah sementara untuk kebaikan anin sendiri

"Gak usah sedih, kalo kangen tinggal nyusul. Jangan kaya orang susah ah"ucap anin dengan bercanda

"Oh jelas, bakal gue samperin kesana"ucap siska

Berpamitan sudah usai, Anin berjalan menuju pesawat setelah melambaikan tangannya ke orangtua dan sahabatnya. Siska dan orangtua anin langsung pulang menuju rumahnya masing-masing

*_*

Keesokan harinya siska menghubungi gracia. Siska ingin memberi tahu gracia bahwa anin tidak akan ada di Indonesia beberapa tahun kedepan

Gracia menyetujui ajakan pertemuannya dengan siska nanti malam, karena dirinya sekarang sedang berdiskusi dengan sang kakek di kantor

"Ayo lah kek, tolong gracia kek"ucap gracia dengan merengek

"Urus hidup kamu sendiri, kamu sudah dewasa gracia"ucap kakeknya yg sebenarnya kasihan dengan cucunya itu

"Gracia butuh bantuan kakek, Gracia udah usaha tapi nihil kek"ucap gracia yg sudah lemas memikirkan nasibnya sekarang

"Sudahlah, terima saja kenyataannya"ucap kakek Gracia yg memang sudah tau masalah yg di hadapi gracia

Desire 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang