chapter 21

455 55 2
                                    

Tepat hari ini Chika periksa kandungan bersama bara.

|

|

|




HAPPY READING 😍



HAPPY READING 😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Seorang perempuan cantik yang duduk di kursi mobil sebelah kemudi itu terus tersenyum senang, matanya berbinar memancarkan kebahagiaan. Tangannya mengelus perutnya yang semakin membuncit, tepat hari ini ia akan memeriksa kandungannya yang sudah berusia empat bulan. Ini pertama kalinya bara mengantar dirinya periksa kandungan, membuat perempuan itu merasa bahagia.

Entah kenapa Chika sangat bahagia sekali padahal dulu ia periksa kandungan tanpa bara biasa saja, ia malah senang diantar oleh maminya. Mungkin ini berkat anak dikandungnya, Chika merasa anaknya ini sedang mendekatkan kedua orang tuanya. Karena beberapa hari ini Chika dan bara saling dekat selayak nya suami istri yang harmonis, apalagi Chika makin manja ke bara.

Chika menatap sekilas bara yang sedang menyetir, hari ini bara memakai kemeja putih dipadukan dengan celana yang berwarna senada. Bara sekarang sedang belajar bekerja di perusahaan keluarganya dan ia mulai dari nol itu yang membuat Chika kagum, Chika juga senang bara selalu menuruti keinginan dirinya yang kadang tiba tiba ngidam ingin sesuatu. Pernah suatu malam Chika tiba tiba kepengen asinan Bogor.

Flashback on

Chika menggeliat kecil lalu mengerjapkan matanya, entah kenapa ia merasa ingin makan sesuatu. Chika bangun dari tidurnya lalu menyandarkan tubuhnya disandaran ranjang.

Chika menatap jam dinding di kamarnya, melihat jam yang menunjukkan waktu sudah larut malam membuat Chika menghembuskan nafasnya pasrah. Chika ingin asinan Bogor yang ia lihat ditiktok tadi sore.

Chika menoleh, menatap bara yang tertidur pulas. Chika ingin membangunkan bara tetapi ia tak berani, bara sepertinya sangat lelah karena seharian di kantor mertuanya. Walaupun bara tak mengeluh kelelahan, tetapi Chika tahu jika bara sedang lelah karena terlihat sekali gurat kelelahan diwajahnya.

Chika kembali menghembuskan nafasnya, ia ingin sekali makan asinan Bogor. Apa ia harus beli sendiri? Tapi nanti kalo bara bangun terus liat Chika tak ada dikamar bagaimana? Ia juga tak berani keluar malam malam sendiri.

Bara meregangkan tubuhnya membuat Chika menoleh karena merasa ada pergerakan disebelahnya. Bara mengerjapkan matanya menatap jengah Chika yang menatap nya melas, bara tahu Chika sedang ingin sesuatu.

BaraChikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang