Prolog

1.6K 163 49
                                    


'Video mesra diduga Mavin Nanda dan Syabila Andini Tersebar'

'7 potret mestra Mavin Nanda dan Syabila Andini dalam membintangi Series Terbaru'

'Mavin Nanda terciduk sedang berciuman dengan Syabila Andini di Beach Club di Bali'

'Beredar kabar Mavin Nanda dan Kala Haslan putus'

Gue ngelempar hape gue ke jok penumpang di samping gue. Menghembuskan nafas berat gue muka buka akun sosial media gue yang isinya tentang perselingkuhan Mavin dan cewek barunya lagi. Udah ketiga kalinya dan kayaknya gue udah gak bisa bantah tetang kelakuan bajingan dia. Pamit ke Bali buat syuting ternyata, sambil menyelam keselek selakangan dia di sana.

"Drtttt. Drtttt. Drtttt" Hape gue tergetar untuk yang kesejuta kalinya hari ini.

Tentu saja nama 'Mavin ❤️' ada di layar panggilan. Gue gak akan buang-buang tenaga buat ngangkat telepon laki -laki brengsek itu. Air mata tanpa diminta udah netes terus dari tadi pagi begitu gue tahu tentang kabar itu. Sial ngapain sih gue pakek acara tunangan sama cowok brengsek macen Mavin Nanda. Mana gue udah nerima endorsan WO lagi buat acaran nikah gue.

"Sialll."

Sial- Mahalini yang lagi gue puter di mobil persis kayak kisah hidup gue. Gue kemakan omongan bullshit yang ternyata si brengsek itu spik ke semua cewek yang jadi lawan mainnya. Awal mula gue kenal Malvin itu karena cinlok. Kita terlibat dalam satu projek film yang sama tiga tahun yang lalu. Sebagai newbie alias artis pendatang baru, ditaksih sama senior yang seganteng Mavin yang biasanya cuma gue liat di banyak film yang gue tonton tentu aja gue menyambutnya dengan welcome. Berasa gue cewek paling beruntung di bumi ini sampai bisa mengikat seorang Mavin ke jenjang pertunangan hingga gue mengabaikan semua selintingan yang pernah gue denger tetang betapa brengseknya Mavin. Yang ternyata itu bukan cuma gosip murah tapi fakta yang tertunda.

Mobil gue belok masuk ke dalam apartemen elit di Kawasan Sudirman. Gue masuk dengan kartu akses yang selalu gue bawa.

Gue pencet lantai apartemen Geeta, kosong seperti biasa. Tapi gue udah ngabarin dia kalau gue ada di apatemennya. Geeta Selina Hananto bestie gue dari SMA. After lulus kuliah, kayak old money pada umumnya di kerja di perusahaan keluarga. Dia jadi petinggi dibeberapa perusahaan Hananto yang bergerak diberbagai bidang. Keluarga Hananto siapa yang gak kenal, masuk ke dalam empat puluh orang terkaya di Indonesia.

Jadi waktu lulus kuliah Geeta bilang beli apartemen yang puluhan miliar ini gue gak speechless yang bikin gue kaget malah saat dia gasih gue akses buat ke apartemennya kapan aja. Tapi kita emang sedekat itu. Sampe sebusuk-busuknya Geeta juga gue tahu, dan betapa dia mati-matian menentang perjodohan yang dibuat keluarganya buat dia. Tahun ini kita udah menginjak dua puluh lima tahun dan udah direcokin keluarga tetentang pernikahan. Makanya begitu Mavin ngelamar gue empat bulan yang lalu langsung gue iyain tanpa mikir panjang. Lagian kita udah pacaran setahunan, gue kira gue udah kenal dia ternyata gue salah.

Gue jalan ke lemari kecil di pantry Geeta, ada beberapa botol wine di sana. Sejak keluarga Hananto desak Geeta untuk dijodohin doi jadi sering minum. Padahal menurut gue calonnya Geeta tuh ganteng, tinggi, friendly dan jelas sama-sama dari kalangan old money tentu. Mereka dijodohin buat meningkatkan kekayaan bersama.

Gue ambil wine putih tahun 2016, biasanya Geeta yang ngajak gue minum tapi selalu gue tolak karena gue tahu betapa lemahnya gue sama alkohol. Cuma nemenin dia minum sampai mabuk dan gue cuma minum soda.

Gue ambil gelas bertangkai panjang, menuangkan sedikit cairan putih bening di sana. Rasa dingin sekaligus terbakar langsung terasa ditenggorokan gue.

"Mavin brengsek, mampus aja lo kadal." Gak kerasa air mata gue kembali menetes. Hampir dua tahun gue buang-buang waktu buat cowok brengsek kayak dia.

SUDDEN BOUNDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang