KHAILAN POVKalla hilang, udah sejak minggu malam dia gak bisa dihubungi. Udah puluhan kali gue mencoba menghubungin ponselnya namun masih tidak terhubung. Pesan gue juga berakhir dengan tidak terkirim yang artinya Kalla menonaktifkan ponselnya.
Gue gak tahu apa yang salah, pertemuan terakhir kita terasa baik-baik saja. Malah sangat baik buat hubungan kita.
"Mas, kamu juga semanja ini sama Kak Nina?" Pinta Kalla saat gue memeluknya dari belakang.
Gue bingung dengan pertanyaan Kalla. Udah gue jelasin hubungan gue sama Nina bukan hubungan romance tapi kenapa dia masih tanya pertanyaan kayak gini.
"Kenapa nanyain Nina?" Tanya gue tapi Kalla hanya diam.
Sebelum membalikkan tubuhnya menghadap gue, "Mas."
"Kenapa?" Gue membenahi rambut Kalla yang menutupi wajah cantiknya. Kalla, sejak pertama gue ngeliat dia di rumah gue sepuluh tahun yang lalu. Wajah cantiknya selalu terngiang-ngiang di benak gue.
"Love you."
"Kall?" Gue mimpi gak ini.
Kalla ngomong apa barusan?
Gue membuka mata yang tertutup sejenak, Kalla masih dipelukan gue. Mata coklat indahnya menatap gue ragu.
"Kall, ini bukan mimpi kan?"
Kening Kalla membentuk kerutan kecil dengan mata menyipit indah. Tangan lembut Kalla menghusap wajah gue bersama senyum manisnya yang malu-malu.
Sial, dia cantik banget.
"Kenapa mimpi?" Tanyanya dengan nada tidak mengerti. Membuat gue ingin mencium kerutan kecil di dahinya.
Mengambil tangan kecil Kalla, gue meletakkannya di dada kiri gue.
"Mas, kamu gak papa kan?" Kalla menatap gue khawatir. Karena debaran kencang di sana.
"Selalu kayak gini kalau deket kamu."
"Aku bikin kamu gak nyaman ya?"
"Kamu bikin aku jatuh cinta."
Semburat merah menghiasi wajah cantik Kalla. Dia menenggelamkan wajahnya di dada telanjang gue. Hingga hembusan nafanya mengelitik kulit gue. Gue selalu suka bikin dia tersipu gini.
"Sejak kapan?" Kalla mendongak menatap gue ragu.
"Sejak kita pertama kali ketemu kayaknya." Gue pernah bilang kan gue selalu inget pertemua pertama kita saat Kalla masih pakek seragam high schoolnya.
"Gak mungkin," Kalla menggeleng kecil seolah gak percaya dengan ucapan gue.Gue tersenyum mengingat itu, Kalla masih remaja. Rasanya berdosa banget kalau gue dulu perasaan sama dia. Makanya gue cuma pendam perasaan gue hingga gue sadar Kalla udah dewasa dan akan jadi milik orang lain.
Gue kira udah gak ada kesempatan buat gue bersama dengan dia. Tapi malam itu di apartemen Geeta satu-satunya peluang gue datang. Tentu aja gue gak akan menyia-nyiakannya seperti bertahun-tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUDDEN BOUND
FanfictionKalla artis yang baru aja naik daun, patah hati karena diselingkuhi tunangannya ini. Malah terlibat dalam kesalahan tak terduga dengan kakak bestienya.