"Ver sini Ver"ucap Gabriel sambil melakukan pemanasan sebelum bermain bola. Vero menendang bola tersebut kearah Gabriel.Tapi Vero menendang bola tersebut terlalu kuat hingga bola nya mengenai kepala Gabriel, Gabriel pun tiba-tiba pingsan membuat Vero yang melihat nya panik.
"Gabriel Lo beneran pingsan?"ucap Vero tepat di depan Gabriel yang sudah tepar di tanah.
"Gabriel!?"panggil Vero sekali lagi.
"Jangan bercanda Lo ye"ucap Vero menekuk lutut nya di hadapan Gabriel. Vero pun menepuk pipi Gabriel beberapa kali namun Gabriel tidak menunjukkan pergerakan membuat Vero semakin panik.
"Gab! jangan bangun Gab!"ucap Vero dengan panik dan sedikit berteriak kepada Gabriel.
"Salah Ver seharusnya 'Gab! bangun Gab!"ucap Gabriel yang tiba-tiba bangun.
"Oh iya ya"jawab Vero.
"Ulang ya Ver"ucap Gabriel yang kembali pingsan. Saat Vero ingin kembali mengulang ucapan tiba-tiba ia tersadar akan tingkah konyol Gabriel yang menipu nya. Vero yang kesal langsung memukul kepala Gabriel.
"Aduh sakit Ver"ucap Gabriel sambil memegang kepala.
"Berani ya lo nipu gua!"ucap Vero sangat kesal. Gabriel yang sadar akan amarahnya Vero segera bangun dan lari dari dari hadapan Vero, Vero pun juga mengejar Gabriel hingga mengitari keliling lapangan futsal.
Rey hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku kedua temannya itu, Rey yang hendak mengambil baju bolanya untuk Menganti nya karena pertandingan akan dimulai sebentar lagi, namun Tiba-tiba ada telpon masuk dengan nomor yang tidak dikenal oleh Rey, Rey pun segera mengangkat nya.
"Halo"ucap Rey.
"Hari ini Fira berangkat ke Jerman, sekarang dia lagi di bandara Soekarno Hatta"ucap seseorang membuat Rey sangat terkejut.
Rey pun segera mematikan handphone nya dan berlari keluar dari lapangan tersebut tanpa berpamitan.
Vero dan Gabriel yang masih saling baku bantam pun berhenti karena terkejut melihat Rey tiba-tiba berlari.
"Woy! Rey! Lo mau kemana?!"teriak Gabriel.
"Rey turnamen kita bentar lagi!"teriak Vero sekali lagi namun Rey terus berlari tanpa mempedulikan siapapun di sekitar nya.
•••
Fira sekarang yang sedang duduk di kursi tunggu Bandara sambil mendengarkan musik dari earphone nya, dan juga sambil memikirkan seseorang yang selalu berada di ingatan nya.
Tidak lama kemudian Karin dan Novan memhampir dirinya.
"Fira ayo pesawat kita bentar lagi mau terbang"ucap Karin. Fira pun mengangguk kepala dan bangun dari tempat duduk berjalan mengikuti Karin dan Novan.
Fira pun mengecek kembali tas selempang nya, apa ada barang yang ia lupa kan. Namun saat melihat dalam tas ia mengingat kemana tiket pesawat nya. Fira pun kembali mengingat ia kemana kan tiket tersebut dengan panik, tapi tiba-tiba ia mengingat bahwa ia meletakkan tiket di samping tempat ia duduk tadi.
"Kak!"panggil Fira.
"Ada apa Fira, apa ada barang kamu yang ketinggalan"tanya Karin yang melihat wajah adiknya itu yang sedikit panik.
"Tiket kak, tiket Fira kayak ketinggalan di kursi tadi"ucap Fira yang masih panik.
"Ya Udah biar Abang aja yang ngambil"ucap Novan yang hendak pergi namun segera ditahan oleh Fira.
"Nggak apa-apa Bang Fira bisa ambil sendiri"ucap Fira. Novan pun menatap ke arah Karin dan Karin menatap ke Fira.
"Beneran"tanya Karin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Singkat
Teen FictionTitik pertemuan yang membuat kisah Mereka menjadi lebih singkat. ••• "Kau pergi bagai Luka yang meninggalkan Bekasnya" ••• Kita ini manis namun kenyataan nya yang pahit. ••• SELAMAT MEMBACA.