My Big Baby

미안해

Aku membungkus tubuhku dengan handuk, membuka pintu dan pergi menuju lemari. Tiba-tiba aku mendengar suara pintu terbuka. dia masuk ke dalam ruangan pada waktu yang tepat.

Terima kasih Tuhan, lagi-lagi aku mempermalukan diriku sendiri di depannya.

Aku memegang handuk di sekeliling tubuhku dengan benar. Sedikit memberanikan diri dan berbalik. tetapi ketika aku memandangnya, aku kembali kehilangan rasa percaya diri.

"um..a-sebenarnya a-aku lupa membawa bajuku jadi..." ucapku sambil memegang erat baju itu di dadaku. dia mengangguk dan aku berlari ke kamar mandi. dan saat itu saya benar-benar merasa ingin menggali lubang dan melompat ke dalamnya.

MINJI POV

sial sial sial. dia tidak tahu apa yang dia lakukan padaku. dia terlihat sangat seksi dengan rambut yang sedikit basah, bahu telanjang, kulit putih susu dan warna merah muda di pipinya. sial, aku ingin menjepitnya di dinding dan...

'calm your ass Kim Minji'

tiba-tiba ponselku berdering dan itu Ruka "hi little kid" sapaku

"Hei, bocah 5 tahun"-Ruka

"sudah hentikan ini Ruk"

"ok oke aku minta maaf. Aku hanya ingin bertanya apakah kamu ada waktu luang hari ini?" dia bertanya

"Luckily yes. karena hanni akan sibuk dengan pekerjaannya jadi aku akan bebas" jawabku

"jadi bolehkah aku datang?" dia bertanya.

"Aku tidak mau setuju tapi sepertinya aku juga butuh ditemani" jawabku

Sementara itu Ruka tiba di rumah.

"Jika kamu butuh sesuatu, panggil saja aku, aku ada di kamar, oke?" kata hanni dan pergi ke kamar tidur.

"Jadi, bagaimana kehidupanmu?" tanya Ruka. "Aku bosan dengan semua akting ini, Ruka. itu sebabnya aku memintamu untuk datang, hanya kamulah satu-satunya yang tidak perlu aku akting di hadapanmu"

"kapan kamu akan mengatakan yang sejujurnya padanya Min? semakin kamu menyembunyikannya darinya maka akan semakin menyakitkan baginya nanti"-Ruka

"Padahal aku sudah memberimu ide yang luar biasa untuk kau lakukan" katanya.

"Ya, aku harus mengalami kecelakaan lagi. Tidak, terima kasih, aku lebih suka mengatakan yang sebenarnya padanya secara langsung"

"lalu kenapa kamu tidak melakukan itu" tanyanya

"bagaimana jika dia meninggalkanku setelah mengetahui kebenarannya. Aku tidak bisa hidup tanpanya Ruka. Aku mencintainya-" Aku melihat ke arah Ruka, tapi kenapa dia melihat ke arah belakang ku dengan pandangan yang aneh?

Aku pun berbalik dan melihat di sana dia berdiri, cinta dalam hidupku dengan mata merah berkaca-kaca. jelas terluka oleh kebenaran ini.

Saya berdiri menghampirinya untuk menjelaskan semuanya padanya

"Hanni-" Aku memanggilnya tapi dia mundur beberapa langkah, berbalik dan pergi menuju kamar tidur. Aku membuat kesalahan besar.

Aku merasakan sebuah tangan di bahuku, itu adalah Ruka

"pergilah dan minta maaf padanya. Aku yakin dia akan memaafkanmu" lalu Ruka memilih untuk pergi meninggalkan rumah.

I am sorry Hanni