MINJI POV
Ku putuskan untuk pergi ke kamar tidur, mengetuk pintu dan masuk ke dalam. dan melihat dia menangis disana Karena aku. Aku mendekat ke arahnya dan memulai berbicara
"Maafkan aku Hanni-" tapi dia memotongku.
"KENAPA? Kenapa Kamu Melakukan Ini Kim Minji. Kesalahan apa yang aku lakukan hingga dikhianati seperti ini? apakah kamu tahu betapa aku sangat menderita karena ini. ada kalanya aku membutuhkan dukungan, tapi aku tidak punya orang yang bisa diandalkan karena suamiku tersayang tidak dalam kondisi yang baik-baik saja. Jika kamu begitu membenciku, kamu seharusnya memberitahuku lebih awal, Minji. Aku tidak akan pernah membiarkan pernikahan ini terjadi" bisiknya di bagian terakhir . dia berbalik mungkin tidak ingin memperlihatkan dirinya menangis.
"Maafkan aku Hanni. Maafkan aku" ucapku lalu memeluknya erat dari belakang.
"Aku tahu apapun yang kulakukan itu salah dan aku akan melakukan segalanya untuk menebusnya tapi tolong.. tolong jangan t-tinggalkan aku. tolong aku benar-benar minta maaf" dan tidak sadar seketika mataku menjadi berair.
HANNI POV
Aku berbalik dan menatapnya. Saya melihat kejujuran di matanya bersama dengan air mata.
'bukankah seharusnya aku yang menangis?' Aku pun mendekatinya, memeluknya dan membelai punggungnya.
"tidak apa-apa" kataku menenangkannya. tapi dia menangis tersedu-sedu
"Maaf (cegukan) aku tidak bermaksud (cegukan) aku tidak bermaksud menyakitimu (cegukan) tolong maafkan aku" ucapnya di sela-sela cegukannya.
"tidak apa-apa. berhentilah menangis, Minji" ucapku lirih.
dia menaruh kepalanya pada leherku sehingga bagian bahu atasanku benar-benar basah. Aku sempat mengira dia tidak berpura-pura, dia benar-benar masih seperti bayi jika begini.
"Minji berhenti menangis, oke?" Aku melepaskan pelukanku, menangkup pipinya dan mengusap air matanya dengan ibu jariku.
dia sedikit mengangguk sambil menundukkan kepalanya. Aku mengangkat kepalanya untuk menatapku dan berkata
"Minji, aku tidak akan kemana-mana. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, oke?" matanya bersinar ketika dia mendengar kata-kataku lalu dia bertanya lagi
"Sungguh?" Aku tersenyum lalu mencium keningnya dan berkata "iya benar"
"terima kasih Hanni. Aku sangat mencintaimu" dan mataku membelalak.
"Sial, aku tidak seharusnya berkata seperti itu" ucapnya sambil menundukkan kepala, pipinya pun ikut memerah.
"Aku juga mencintaimu, Minji" kataku dan dia menatapku dengan binaran besarnya. lalu dia bertanya
"Bolehkah aku mencium mu?" Aku memandangnya dengan tidak percaya dan berkata
"kamu tidak perlu bertanya Minii"
lalu dia perlahan mencondongkan tubuhnya ke depan, menempelkan bibirnya ke bibirku sambil sedikit memiringkan kepala untuk menciumku dengan lembut. dia menggerakkan bibirnya dan aku melakukan hal yang sama.
setelah beberapa menit kami melepaskan ciuman dan menempelkan dahi kami satu sama lain sambil mengatur napas. lalu aku berkata
"Aku sangat mencintaimu Minji"
"Aku juga semakin mencintaimu Hanni"
hai para readers, i'm back hehehe. kemaren banyak banget yang bilang nangungg ya part kemaren karena ga gw lanjutin, nah sekarang udah gw lanjutin ya kawan-kawan tercintah.............. see u on the next chapters 💕😍😘💞✨
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Baby
Dla nastolatkówSemua berjalan dengan cepat dan tidak dapat di prediksi. Perlahan Minji membuka matanya, ia menelusuri tempat dimana ia berada sekarang. "Kau sudah sadar nak?" Tanya ibu Minji, tepat disampingnya ada seorang wanita mungil yang juga terlihat cemas a...