MINJI POV
hari sudah sore dan aku hampir selesai dengan pekerjaanku dan hari ini aku harus pulang. Aku marah pada Hanni karena dia tidak pernah memihakku saat aku beradu pandangan, bahkan jika itu orang tuaku ada di posisi itu, mereka pasti akan memihakku, tidak seperti Hanni.
Aku marah dan mengira dia akan membujukku dan bertanya, apakah aku marah, memohon maaf dan meneleponku berulang kali agar sampai di rumah lebih awal agar kami bisa menghabiskan waktu bersama. tapi dia bahkan tidak mau mengirimiku pesan. dan sekarang aku sangat marah. Bahkan jika dia menangis untukku, aku tetap tidak akan memaafkannya, hmpf......
tak lama kemudian pekerjaanku selesai dan aku keluar dari kantor. menyalakan mobilku, aku pergi ke rumahku.
Saya masuk ke dalam dan bertemu dengan keheningan total. dimana Hanni?
Saya memanggilnya tetapi tidak mendapat jawaban apa pun. oke sekarang aku panik.
menenangkan diri aku memeriksa di dapur, dia tidak ada. Aku naik ke atas menuju kamar tidurku. Aku membuka pintu dan lampunya mati.
Tapi aku melihat ada kanopi yang dihiasi lampu peri. Aku melihat ke dalam dan nampak Hanni ada di dalamnya, mengenakan hoodie longgar dan celana pendek yang lucu, tampak menggemaskan. dia sedang mengatur bantal dan selimut dengan benar ketika tatapannya bertemu denganku.
dia sedikit terkejut melihatku di sana. Dia melihat jam tangan yang sudah menunjukkan pukul 8.00.
"kamu datang lebih awal hari ini" katanya. biasanya saya datang pada jam 8:30 atau terkadang jam 9:00. tapi hari ini pekerjaanku selesai lebih awal jadi yeah, disini aku sekarang dan menatapnya
Aku mengangguk sebagai balasannya. tak lupa aku masih marah.
"kamu harus menyegarkan diri, aku akan menyiapkan makan malam" ucapnya. Aku mengangguk dan pergi ke kamar kecil. sepertinya aku menghancurkan rencananya dengan pulang lebih awal.
Tak lama kemudian aku keluar dari kamar kecil, aroma makanan lezat menusuk hidungku. ada satu meja dengan lilin, bunga, dan makanan diletakkan di atasnya. lampu masih mati dan disana masih terdapat kanopi yang dihias sepenuhnya.
tiba-tiba pintu terbuka dan masuklah Hanni kecil yang lucu.
"ayo kita makan malam, kamu pasti lapar" ajaknya dan mulai menyajikan makanan.
kami sedang makan malam ketika dia tiba-tiba berbicara
"Aku.. aku minta maaf" sambil menundukkan kepalanya.
"Aku tidak bermaksud menyakitimu. hanya saja aku tidak ingin masalah itu menjadi lebih besar dari sebelumnya jadi aku mengatakan itu. Aku tidak memihaknya. A-aku minta maaf" dia mendengus, aku membuat dia menghadapku dengan meletakkan jariku di bawah dagunya dan dia menangis.
Mengapa? apakah karena menstruasi?
Mataku melunak melihatnya menangis.
"sayang, kenapa kamu menangis?" Aku menangkup wajahnya.
bibir bawahnya melengkung ke atas dan dia berbicara sambil menangis, "Maafkan aku. Aku menyakitimu" dia menangis dan aku sendiri merasa sangat sedih karena akulah penyebab air matanya. Aku meraih tangannya dan menuntunnya untuk duduk di pangkuanku.
"sayang aku tidak terluka sama sekali, tapi mendengarmu menangis jelas sangat menyakitiku. tolong berhenti menangis" aku memeluknya
sambil mengepalkan tangannya di bajuku, dia melanjutkan
"Aku bahkan merencanakan makan malam ringan dan menonton film romantis bersamamu, tapi aku tidak bisa menyelesaikan persiapan tepat waktu dan merusak segalanya" serunya lagi sambil menyandarkan kepalanya di dadaku.
"Sayang, kamu tidak merusak apa pun. Akulah yang datang lebih awal hari ini. Ini salahku dan aku benar-benar minta maaf" Aku membelai rambutnya dan melanjutkan, "ditambah lagi kamu tidak perlu melakukan apa pun lagi, karena aku tidak membutuhkan kejutan selanjutnya darimu. yang kuinginkan hanyalah kamu, aman dan bahagia. Tolong berhenti menangis, sayang." Aku membersihkan air matanya dengan ibu jariku.
dia mendengus dan berkata, masih memelukku seperti Koala, "Aku mencintaimu" membuat aku tersenyum.
"Aku mencintaimu lebih dari yang bisa kamu bayangkan," kataku dan mencium bibirnya, membuatnya terkikik.
kami tetap seperti ini selama beberapa waktu dan saling memberi makan dalam posisi yang sama. setelah makan malam, sesuai rencananya, kami menonton film romantis di kanopi yang dibuatnya, saling menempel dan berpelukan, dan seperti biasa dia tertidur di tengah-tengah film, dalam pelukanku.
Aku menariknya ke dalam selimut sambil memeluknya erat-erat agar suhu di luar tidak membuat gadis kecilku kedinginan. Cara dia merawatku dulu seperti inilah caraku akan merawatnya, sayangku, Bayi Besarku......
YEAAAAY AKHIRNYA TAMAT JUGA, makasih buat kalian yang selalu vote & komen di cerita ini. Sampai bertemu di cerita selanjutnya, pai pai~~~😘💕😍
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Baby
Novela JuvenilSemua berjalan dengan cepat dan tidak dapat di prediksi. Perlahan Minji membuka matanya, ia menelusuri tempat dimana ia berada sekarang. "Kau sudah sadar nak?" Tanya ibu Minji, tepat disampingnya ada seorang wanita mungil yang juga terlihat cemas a...