04. Meet

8.7K 513 2
                                    


Happy Reading..

__________________________

🍁🍁🍁

"Anjir Le banyak banget cowok nya"

Leona mengangguk gugup. Setelah bel istirahat di bunyikan mereka berdua, Leona dan Selly bergegas pergi menuju ke lantai tiga.

Mereka takut tidak kebagian tempat duduk karena kantin di lantai tiga selalu banyak diisi orang. Apalagi ini sebenarnya tempat kelas XII jadi jarang untuk kelas X dan XI pergi ke kantin ini.

Padahal di sini banyak sekali anak-anak pentolan sekolah tapi mereka tidak berani. Selain ada yang membully, mereka juga tidak ingin sampai berurusan dengan anak kelas XII.

Selly menggenggam erat tangan Leona. Dia terlihat gugup dan takut, semua orang sedang memerhatikan mereka di pintu masuk kantin.

"Gak papa Sel mereka gak bakal macem-macem kok. Kita pesen aja dulu sama bude tuti, nanti kita cari meja buat kita tempatin. "

Selly mengangguk ragu, tadi dia sangat bersemangat ke tempat ini karena ingin melihat cowok-cowok ganteng. Tapi seketika dirinya ciut saat melihat tatapan mereka apalagi tatapan para perempuan.

Leona menarik tangan Selly menuju tempat makan bude tuti untuk memesan.
Setelah memesan mereka berdua mencari tempat duduk.

Mata Leona menatap dua laki-laki yang duduk di pojok kantin dan merasa masih ada tempat di sana Leona langsung menuju ke sana.

Selly melotot saat dia di tarik ketempat pojok kantin. Selly terlihat takut apalagi para perempuan melihat mereka dengan tatapan tidak suka.

"Le yang bener aja kita duduk di sana. "

"Gak papa lah itu kan mejanya masih muat buat kita berdua, emang kenapa sih? "

Leona keheranan dengan Selly yang terlihat takut.

"Lo lupa ya? itukan tempat kak Vano sama temen-temennya alias anak pentolan sekolah ini. "

Leona menghentikan langkahnya mendengar ucapan Selly. Lalu dia berpikir sejenak dan kembali menarik tangan Selly ke tempat tujuan.

"Itu lebih bagus. "

Selly melotot horor. Bagus apanya? Yang ada nanti mereka jadi sasaran bully kakak kelas karena duduk di sana.

🍁🍁🍁

Leona berdehem saat tiba di sana membuat kedua laki-laki yang sedang asik dengan ponselnya menoleh dengan terkejut dengan kedatangan ke dua perempuan cantik ini.

"Maaf kak kita boleh gak duduk di sini? soalnya tempat nya udah pada penuh. "

Leona berucap sopan dengan tersenyum manis.

"Oh boleh kok duduk aja. " laki-laki tampan bermata sipit itu tersenyum mempersilahkan mereka.

"Makasih kak. "

Leona berucap lalu duduk di hadapan mereka.

"Eh gib kenapa lo ngomong gitu? " laki-laki hitam manis itu berbisik dan menyenggol temannya yang tadi mempersilahkan Leona dan Selly duduk.

"Emang napa sih? "

"Nanti kalo si Vano ngamuk gimana? "

"Gak akan, lagian kasian mereka gak ada tempat duduk. Apalagi mereka cantik-cantik, cuci mata lah kali-kali. "

Laki-laki bermata sipit itu tersenyum jahil dan dibalas temannya dengan memutar bola matanya malas. Dasar playboy, pikirnya.

"Eh kalian namanya siapa? boleh dong kita kenalan, biar akrab aja gitu. "

Second life Leona (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang