Follow akun iniVote and comment!
Happy Reading..
_______________________________
🍁🍁🍁
Diana mengedarkan pandangannya memastikan situasi di sekitar aman. Berjalan berhati-hati dengan waspada. Wajahnya tersenyum saat menemukan kunci pintu yang tergantung diluar. Menempelkan tangannya pada pintu dan memutar kunci hati-hati agar tidak menimbulkan suara.
Senyumnya kembali merekah saat pintu toilet berhasil terkunci. Mencabut kunci itu pelan-pelan dan mengambilnya. Lalu bergegas meninggalkan toilet sebelum ada orang curiga. Untungnya keadaan toilet sepi.
"Haha mampus! Lagian sih ngeselin. "
Diana berjalan keluar dari toilet dengan perasaan senang.
Bruk
Sial. Karena terlalu fokus. Diana tidak tau bahwa ada seseorang yang berlari dan menabraknya.
Bibirnya meringis. Matanya melirik seorang perempuan yang menunduk merasa bersalah. Wajah Diana kesal. Menghela nafas mulutnya siap ingin mengucapkan kata-kata.
"Maaf kak tadi aku buru-buru. "
Oh rupanya adik kelas. Diana tersenyum sinis. Wajahnya sedikit dinaikan, terlihat sombong.
"Lain kali hati-hati, liat nih ulah lo! Bahu gue jadi sakit, kalo gue kenapa-kenapa emangnya lo mau tanggung jawab hah!? "
Naya meringis, wajahnya kembali menunduk saat melihat tatapan kakak kelasnya.
"Iya kak aku salah, aku minta maaf sekali lagi. "
Diana mendengus "kenapa lo nunduk? Lo takut? " Diana terkekeh sembari tangannya memilin rambut.
"Iya sih lo pasti takut sama gue. Kerena gue itu harusnya di takuti sama orang-orang. "
Naya melirik Diana. Raut wajahnya sedikit julid. Saat Diana memalingkan wajahnya Naya kembali berekspresi menyesal.
"Karena gue baik. Lo gue maafin, yaudah deh gue duluan bye. "
Setelah kepergian Diana. Naya menghentakkan kakinya kesal. "Songong banget sih. Naya gak suka apalagi liat rambutnya keriting kayak mie. " Naya terkekeh membayangkan wajah Diana.
"Cantikkan kak Leona. Udah cantik baik lagi, pantesan kak Vano suka. Eh, tapi tadi kenapa ya? Kak Leona kok nangis. " Naya kembali mengingat saat di kelas Geovano tiba-tiba Leona datang dan wajahnya terlihat menahan tangis. Padahal dirinya akan menyapa Leona tapi perempuan itu keburu pergi.
Mengenyahkan pikirannya Naya kembali berjalan menuju kelas. Saat bel masuk sudah berbunyi. Tapi baru satu langkah Naya berhenti kembali. Kakinya seperti menginjak sesuatu. Karena penasaran Naya melihat ke bawah dan menemukan sesuatu. Sebuah kunci.
"Kunci toilet? Kok bisa ada di sini? "
Naya bingung, dia tau itu kunci toilet karena dia sering melihatnya dan kuncinya berbeda dari kunci lain. Naya memutuskan untuk mengambilnya. Dan memasukannya kedalam saku baju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second life Leona (Hiatus)
FantasyBaca juga cerita love after marriage Leona Marcella dirinya terbangun dari mimpi buruk yang begitu nyata. Dia kembali kesatu tahun yang lalu saat kejadian tragis itu belum terjadi. Dia menyesal, kecewa, dan marah. Betapa bodohnya dia saat itu, meng...