Happy Reading..._____________________
🍁🍁🍁"Kevin pleas, Lepasin aku. "
Dengan suara lirih dan mata sembabnya Leona menatap Kevin dengan penuh harap. Kevin yang mendengarnya tersenyum mengejek."Jangan harap. "
Leona menangis lirih. Tangannya yang diikat ke belakang kursi ia coba lepaskan. Walaupun akan percuma saja karena ikatannya sangat kuat dan membuat tangannya begitu perih akibat dari gesekan antara tangan dan tali.
Melihat Kevin berjalan kepadanya dengan tatapan sulit di artikan membuat Leona kembali menangis ketakutan.
Leona memalingkan wajahnya saat tangan Kevin mengusap pipi dan menghapus air matanya. Kevin sekarang sedang berjongkok menghadap Leona yang duduk di kursi dengan tangan diikat kebelakang.
"Jangan nangis cantik, hm"
Leona memberanikan diri melirik Kevin yang terlihat khawatir. Tapi itu hanya wajah palsu dan di gantikan dengan kekehan menakutkan. Sekian detik kekehan itu berganti dengan wajah datar membuat Leona terkejut.
"Lo kira gue bakal lepasin lo gitu aja? Gak segampang itu cantik. Sebenernya gue pura-pura cinta sama lo, gue cuma ngelakuin dare dan imbalannya lo tau? "
Leona menatap bingung, setelah melihat Kevin yang menggesek jari telunjuk dan jempolnya Leona pun mengerti. Yang dimaksud Kevin adalah uang.
Kevin tersenyum tipis.
"Dan bukan itu juga, gue gunain kesempatan itu buat porotin uang lo dan gunain uang itu buat lunasin utang-utang gue. Hm sebenernya tujuan gue udah itu aja. Tapi, lo tau? Sahabat lo yang lo kira baik dan tulus itu minta tolong sama gue buat nyakin lo. Awalnya gue gak mau tapi setelah gue diiming-iming uang banyak, gak mungkin kan gue nolak rezeki. "Leona terkejut mendengar fakta itu dirinya begitu bodoh. Mempunyai pacar brengsek dan matre, dan sahabat yang dikira baik ternyata menyakitinya. Leona merutuki dirinya, betapa bodoh dan naif dia.
Dia menyesal tidak mendengarkan ucapan Selly sahabat kecilnya dan ucapan orang tua yang selalu ia sakiti hatinya.
"Dan satu fakta lagi. "
Leona menatap Kevin kembali."Gue gak pernah ngirim surat ataupun bunga setiap minggu ke lo. "
Kevin yang melihat wajah kebingungan Leona terkekeh.
"Vano. Geovano Rajendra, dia yang setiap bulan ngirim surat dan bunga itu. Lo kira gue sudi ngirimin itu semua? Cih, jangan harap. "
Leona kembali terkejut dengan fakta itu. Dirinya tidak mengira bahwa semua itu adalah pemberian dari Geovano. Laki-laki yang bernama Geovano itu tidak tersentuh dan selalu menampilkan wajah dingin setiap harinya.
Mana mungkin dia akan mengira itu semua dari laki-laki dingin yang di kagumi siswi-siswi di sekolahnya, dia mengira dari Kevin pacarnya.
"Leona Leona, lo terlalu bodoh. Lo itu cantik tapi sayang, bodoh. "
Ucapnya dengan diakhiri senyum mengejek."Lepasin." dengan wajah datarnya Leona menatap Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second life Leona (Hiatus)
FantastikBaca juga cerita love after marriage Leona Marcella dirinya terbangun dari mimpi buruk yang begitu nyata. Dia kembali kesatu tahun yang lalu saat kejadian tragis itu belum terjadi. Dia menyesal, kecewa, dan marah. Betapa bodohnya dia saat itu, meng...