12. Hurt

6.2K 313 10
                                    

Follow akun ini ya

Vote and comment!

Happy Reading..

___________________________

🍁🍁🍁

Dua orang di dalam mobil hitam itu terdiam dengan pemikiran Masing-masing. Yang satu hatinya masih terasa tidak enak alias tidak mood, yang satunya terlihat senang. Bahkan senyumannya mungkin bisa merobekkan bibir merah itu. Karena saking lebarnya tersenyum.

Memasuki parkiran sekolah. Mobil itu memelan dan berhenti. Keduanya keluar bersamaan. Murid-murid terlihat sudah berdatangan dan fokus mereka terhenti ketika kedua orang perempuan itu turun dari dalam mobil yang sama.

Semua orang bertanya-tanya karena tidak biasanya kedua orang itu terlihat bersama bahkan mereka semua tau keduanya itu seperti musuh. Tidak pernah akur atau si rambut kriting yang selalu berbuat masalah.

"Makasih Le tumpangannya. Dan juga aku seneng kita bakalan terus bareng karena aku tinggal di rumah kamu. "

Leona tersenyum sinis dia tidak menutupi wajah tidak sukanya itu. Biarkan perempuan itu tau bahwa dia tidak menyukai kehadirannya sama sekali.

Leona berjalan meninggalkan ocehan tidak penting Diana. Menyusuri koridor dengan perasaan dongkol. Dari kemarin moodnya tidak berubah sama sekali. Di tambah sekarang Diana akan tinggal di rumahnya selama sebulan. Bahkan dirinya sempat menolak, tapi kedua orangtuanya tidak mendengarkan.

Dan apa-apaan fakta itu. Yang menyebutkan bahwa Diana adalah sepupunya, anak tiri dari adik papahnya.
Dan orang tua Diana menitipkan perempuan itu kepada orangtuanya karena ada hal yang mendesak di luar kota. Tidak bisa membawa Diana karena ada banyak hal lainnya.

Tentu saja orangtuanya sempat menolak tapi adik papahnya itu tetap bersi keras karena tidak ada lagi saudara lain yang ingin menampung Diana. Sebab mereka tidak menyukai kehadiran sosok Diana dan ibunya. Bahkan orang tua papahnya tidak menyetujui pernikahan mereka.

Titipkan saja kepanti asuhan pikirnya. Huh entah akan ada apa lagi masalah yang akan dilalui Leona.

🍁🍁🍁

"Apa kalian tidak bosan berbuat ulah terus! Berpakaian tidak rapih, terlambat sekolah, melanggar peraturan sekolah, merokok di sekolah, bolos dan apalagi ini tidak mengikuti upacara! mau jadi apa kalian hah!?"

Bu Endah berjalan kesana kemari. Mulutnya tidak berhenti bersuara. Penggaris panjang yang terbuat dari kayu itu dia pegang erat-erat.

Murid-murid menyaksikan ke lima berandalan sekolah di depan mereka yang selalu berbuat ulah. Upacara sudah berakhir beberapa menit lalu. Tapi mereka semua masih tetap di lapangan karena perintah seorang guru. Hanya untuk menyaksikan kelima orang laki-laki yang terlambat upacara.

Semua murid-murid misuh-misuh di buatnya. Terik matahari benar-benar menyorot di atas kepala mereka. Meskipun memakai topi tapi itu sama saja tidak menutupi panasnya hari ini.

Kelima orang laki-laki itu menunduk mendengar nasihat dari mulut guru bk nya itu. Mereka ingin cepat-cepat pergi. Apa susahnya memberi hukuman saja dan tidak dinasihati di depan banyaknya murid-murid?

Second life Leona (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang