15. Problem

5.2K 253 11
                                    

Follow akun ini

Vote and commen!

Happy Reading...

________________________________

🍁🍁🍁

Murid-murid bersorak bangga melihat Geovano memasukkan bola basket ke dalam ring kesekian kalinya tanpa cacat sedikit pun.

Mereka, murid kelas XI Ips 2 dan 3 berbaris di lapangan menyaksikan permainan Geovano beserta teman-teman basketnya. Gibran, Pian, dan Jj.

Geovano memegang bola menatap semua orang di depannya. Keringat mulai membanjiri baju basket yang di pakainya.
Menghela nafas karena kelelahan, Geovano dengan tegak berdiri di depan mereka semua.

"Oke guys gue sama temen-temen gue udah ngasih contoh permainan beregu. Nah, sekarang gue mau kasih contoh gimana cara masukin bola ke dalam ring. "

Geovano mulai memantulkan bola. Mendrible dan meloncat memasukkan bola dengan sempurna.

"Oke, gue udah ngasih contoh. Kalo kalian masih bingung tenang, kalian bakal di bimbing sama temen-temen gue nanti gue bagi-bagi timnya. Kalo nanti kalian udah siap. Maju kedepan satu-satu dan lakuin kayak apa yang gue ajarin. Gue bakal masukin nilai kalian karena suruhan pak Andi. Jadi jangan coba-coba untuk bercanda ngerti?! "

Semua mengangguk mengerti. Mereka mulai di bagi tim dan mulai berlatih dengan di bimbing teman-teman Geovano.

Leona menatap sinis saat Diana berjalan melewatinya. Senyum joker Diana tidak lupa dia pamerkan.

Ingatkan dirinya bahwa semalam Leona benar-benar marah kepada Diana dan orang tuanya yang menyuruhnya mencari Diana dan berujung kesialan.

Leona benar-benar marah semalam ketika dirinya pulang dan sudah melihat Diana yang sedang makan di temani Sarah ibunya dengan saling bercanda tawa.

Sampai-sampai ibunya bicara dia hiraukan dan Diana dengan dramanya menasihati seolah-olah dia durhaka kepada Sarah.

Huh. Mengingat itu Leona muak dengan Diana. Dan orang tuanya entah kenapa mulai berubah. Padahal, sewaktu Diana masuk kedalam rumahnya Sarah dan Liam terlihat tidak menyukai kedatangan Diana dan kedua orang tua Diana.

"Le. Leona? "

Leona melirik Tiara yang memanggilnya. Mata Tiara melirik lirik ke arah depan seperti mengkode Leona. Leona yang mengerti mengalihkan pandangannya.

"Lo Leona? Maju kedepan. Lain kali jangan melamun. "

Leona sedikit gugup berjalan kedepan dan berhadapan dengan Geovano yang membimbing kelasnya.

"Coba masukin bolanya ke sana. " Leona mengambil bola. Matanya lurus menatap ring yang tidak jauh darinya. Badan Leona meloncat dan bola di tangannya dia masukkan ke dalam.

Dug

"Awss." ringisan seorang perempuan mengalihkan tatapan mereka semua.

Diana bersimpuh di bawah karena bola yang di lempar Leona tidak sengaja mengenai betisnya.

Diana mengaduh kesakitan. Orang-orang tidak ada yang membantunya berdiri sama sekali. Sampai seseorang mengulurkan tangan membantu Diana untuk berdiri.

Second life Leona (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang