06. First time

8.3K 475 4
                                    


Happy Reading..

________________________

🍁🍁🍁

Geovano mengurungkan niatnya saat ingin menyalakan mesin motornya. Vano menoleh kebelakang, melihat seorang perempuan sedang berlari kecil ke arahnya dan memanggil-manggil namanya.

Leona berhenti disisi Vano, dirinya terlihat sedikit lelah. Perempuan itu tersenyum menggaruk tengkuknya tak gatal saat melihat kernyitah halus Vano yang terlihat keheranan.

"Kak boleh gak gue nebeng. "

Geovano terdiam sesaat saat tiba-tiba seseorang meminta tumpangannya. Vano memutuskan menghiraukan Leona dan menyalakan mesin motornya kembali. Tidak jelas menurutnya tiba-tiba datang dan meminta tumpangan.

Leona gelagapan melihat Vano yang menyalakan mesin motornya. Dia cepat-cepat memegang tangan Vano menghentikan pergerakan laki-laki itu yang akan melajukan motornya.

"Kak gue gak bisa di jemput soalnya mobilnya lagi di bengkel. Boleh ya? Gue nebeng. "

Leona tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Kapan lagi dirinya akan berduaan bersama Vano? Itung-itung dirinya pdkatean dengan Vano.

Walaupun laki-laki itu tidak terang-terangan menyukainya tapi Leona tau bahwa laki-laki itu sangat mencintainya, mungkin.

Leona dengan cepat menghadang Vano saat laki-laki itu terdiam lagi tidak menjawab dan akan bersiap melajukan motornya.

Leona tidak akan menyerah. Sebenarnya bisa saja dirinya pesan gojek ataupun taxi tapi karena kesempatan tidak akan datang kedua kalinya, jadi Leona berusaha untuk mendekati Vano.

Leona jadi bingung sebenarnya laki-laki ini benar-benar mencintainya atau tidak. Kalau memang mencintainya. Dirinya meminta tumpangan harusnya dengan senang hati mengiyakan.

Tapi melihat raut wajah Vano yang terlihat risih dirinya jadi tidak yakin.

Leona cepat-cepat menghilangkan pikirannya. Itu tidak mungkin. Vano hanya gengsi, ya. Laki-laki itu hanya gengsi saja.

"Please ya ya? Sekalii aja. "

Leona menyatukan kedua tangannya di depan dada memohon, tidak lupa mengeluarkan wajah melasnya agar Vano mengasihani nya.

"Naik."

Leona tersenyum cerah dan cepat-cepat menaiki motor sport itu. Tangannya memegang kedua bahu Vano untuk berpegangan. Setelah mendudukan dirinya dengan nyaman baru Vano melajukan motornya.

🍁🍁🍁

Sudah satu jam Leona masih menaiki motor Vano. Padahal dari sekolah kerumah Leona hanya membutuhkan waktu 15 menit saja. Tapi dengan sengaja Leona terus mengulurkan waktunya.

Entah kenapa Leona sangat nyaman dekat dengan Vano. Dirinya pun tidak segan memeluk Vano dan laki-laki itupun tidak protes, jadi membuat Leona tambah kesenangan.

Leona menepuk-nepuk punggung Vano agar berhenti. Saat melewati taman perempuan itu tidak sengaja melihat penjual es krim, karena Leona sangat menyukainya jadi dia menyuruh Vano untuk menghentikan motornya.

Second life Leona (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang