WARNING⁉️:YANG HOMOPHOBIA MOHON MENJAUH,DAN FISUAL NOVEL INI MENGGUNAKAN ANIME BUKAN FOTO ORANG ASLI KARENA KURANG NYAMAN,KALO KALIAN NGGA SUKA SILAKAN PERGI,SAYA TIDAK MEMAKSA UNTUK MEMBACA! JANGAN COPY!!
DESKRIPS:seorang bocah polos(?) bernama ars...
Tanpa sadar malam pun tiba dan seperti biasa nio MC imut kita tengah bermalas-malasan
(Tuan, mungkin besok anda akan mendapatkan misi) Celetuk sumbul
"Misi?tumben ada misi biasanya ngga ada"ujar nio sedikit bingung
(Saya tidak tau tuan,tanya sama author noh)Ucap sumbul tanpa beban
"Oke back to topic, misi nya apa?"tanya nio
(Kebetulan misi nya baru saja dikirim)
(Ting!anda mendapatkan misi) Misi:nyari masalah sama protagonis cewek Hadiah: liontin Hukuman:sembelit Batas waktu:-
"Nyari masalah?"ucap nio yang mendapat anggukan dari Sumbul
"Nyari tuh hidayah bukan masalah pe'a"Celetuk nio dengan tatapan sedikit kesal
(Ya mana saya tau,orang bukan saya yang bikin misi nya)Ucap Sumbul yang tak terima di panggil pe'a
"Ck"decak nio kesal
(Jadi mau diterima ngga nih?)Tanya Sumbul Dengan nada tak sabaran
"Santai monyet,gw terima deh"jawab nio dan kembali berbaring
(...) Sumbul tak menjawab apapun
Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamar nio dan nio pun berjalan dan membukanya
"Ada apa mom?"tanya nio sembari tersenyum manis kepada Aretha
"Cepat bersiap sebentar lagi kita akan makan malam"ujar Aretha dengan lembut dan mengelus rambut nio
"Oke"jawab nio dan Aretha pun meninggalkan kamar nio
Skip selesai mandi dll.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nih baju tidurnya sorry kalo gk cocok soalnya gw kagak tau baju tidur cowok ke mana:)
Setelah selesai Nio langsung bergegas menuju ruang makan dan sesampainya disana Eric langsung membawa nio ke pangkuan nya
Dan twins x pun menatap tajam Eric dan tentu di balas tatapan meremehkan dari Eric
"Abang,nio bisa duduk sendiri"ujar nio yang sedikit tak nyaman duduk di pangkuan Eric
"Shut diam sayang"bisik Eric di telinga nio dengan suara serak serak basah
Nio pun akhirnya mengangguk kaku
"Makan!"ucap Damian selaku kepala keluarga
Mereka pun mulai makan dengan tenang
"Bang,nio bisa makan sendiri!"ucap nio yang kesal karena disuapi oleh Eric
"Sayang,kenapa memakai pakaian seperti ini hm?"ucap Eric sembari mencium leher nio
"Gapapa nio mau aja!"ucap nio yang menahan geli
Si kembar yang melihat interaksi itu pun tanpa sadar mematahkan sendok yang mereka pegang
"Lain kali jangan pakai pakaian seperti itu oke?"ucap Eric dengan tatapan yang tak di mengerti oleh nio
"Kenapa sih emangnya!"tanya nio dengan bingung
"Kalau kau tetap memakai nya,kau mungkin akan Abang makan sayang"ucap Eric dengan senyuman tipis
"Okee"ucap nio sembari tersenyum manis
Skip
Setelah selesai makan mereka berkumpul di ruang keluarga seperti biasanya
Anggota keluarga -si kembar, yang lain sibuk mengobrol satu sama lain,namun tidak dengan nio yang sedang makan camilan (btw nio duduk di pangkuan Eric)
Si kembar pergi karena di panggil oleh Septian dan yang lain nya untuk kumpul
Eric tak sengaja melihat ada coklat di bibir nio
"Sayang"panggil Eric membuat nio menoleh dan menatapnya dengan tatapan bingung namun sebelum nio berbicara Eric mencium bibir nio,nio tampak terkejut dan takut anggota keluarga yang lain melihat
"Mmhh,a-abang nanti di liat yang lain!"ucap nio dengan nada pelan
Eric Seolah tuli dan tak memedulikan ucapan nio dan terus menciuminya
"Mmhh~"
"A-abangmhh~"
Eric melepaskan ciuman dan melihat wajah nio yang merah merona dengan nafas yang terengah-engah membuat nya terlihat sexy,dan imut
Pada saat yang sama Calista menatap mereka berdua dengan tatapan bingung melihat wajah nio yang merah merona
"Bang,kamu apain nio?"tanya Calista dengan tatapan menyelidik
"Gk ngapain ngapain"jawab Eric sembari memeluk erat nio
"Ck,yaudah Sana bawa nio ke kamar"ucap Calista dan kembali fokus pada ponsel
Eric hanya mengangguk dan menggendong nio menuju kamarnya
Skip
Setelah sampai Eric melihat nio yang tertidur di gendongan nya pun terkekeh gemas
Eric merebahkan tubuh nio dengan perlahan Seolah nio adalah sebuah porselan yang rapuh
Sesudah meletakkan nio Eric pun menyelimuti nio dan keluar dari kamar nio