Ada yang masih inget anak si Papi Jung satu ini?
Ceritanya masih sama, masih tentang cerita si anak nakal milik Papi Jung Hoseok juga keluarga.
Boleh di simpen aja dulu, masih proses syuting 🤣
See you 🤗
Taehyung datang dengan wajah memerah, napasnya memburu karena marah emosi juga karena habis berlari. Taehyung tidak sendiri, dibelakangnya disusul dua security. Jimin Jungkook.
"Ayah sama daddy lagi nyembunyiin apa dari aku?! Kenapa aku gak boleh tau?!"
Kedua bapak-bapak itu shock, kaget, terkejut dan terheran-heran. Ini anak muncul dari mana? Kalo dilihat-lihat sekarang ini bukanlah waktunya pulang sekolah.
"Taehyung? Kok, udah pulang?" Seokjin mendekat, bertanya alasan anak si papi itu sudah nongol tiba-tiba.
"Apa yang ayah sembunyiin dari aku?"
"Gak ada, ayah gak sembunyiin apa-apa"
"Papi. Papi aku kemana? Sebenernya papi aku dimana?!"
"Duduk dulu, jangan teriak-teriak. Gak baik" Yoongi menarik pelan lengan Taehyung, membawa pundak sempit itu untuk sedikit tenang. "Gak usah tegang, kamu nanya nya baik-baik"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Daddy bilang sama aku, jujur sama aku. Ada apa?! Papi aku kenapa? Yang tadi telpon pasti urusan papi aku kan?"
"Iya, itu ada urusannya sama papi kamu"
Taehyung dibuat gelisah, matanya menatap Seokjin juga Yoongi bergatian.
"Hiks.. papi aku kenapa? Hiks.. hh... Papi kemana? Ayo, bilang?!!!" Taehyung sedikit berteriak, tidak bisa lagi menahan emosi untuk bisa bersabar.
Tenang.. tenang...
Gak ada itu kata tenang, pokoknya Taehyung mau tau kejelasannya.
Yoongi juga Seokjin menatap anak-anaknya, meminta jawaban kenapa Taehyung bisa sampai disini dalam keadaan panik dan tambah panik lagi ketika obrolannya terdengar.
"Aku mau ketemu papi, aku mau cari papi!" Taehyung berdiri dengan susah payah, udah keburu lemes lutut duluan.
"Bilang sama aku papi dimana?!" Taehyung sedikit meremat lengan si ayah Seokjin yang menjadi tumpuannya berdiri, "Aku mau cari papi aku!" Mata berkaca-kaca itu menatap Seokjin dengan tajam, mengabaikan suara-suara lain yang menenangkannya.
