Keputusan Besar

222 9 8
                                    

"Eee!! Arga mau ngekost sendiri?" Tanya Gama terkejut saat Arga memberitahu nya kalau dia akan pergi.

Arga dan Anna yang sedang berbaring di kasurnya saling melirik.

*****

"Pindah ke sekolah khusus?" Tanya Anna heran.

"Iya. Katanya ini beneran program dari Big Star. Ibu bisa konfirmasi ga ini beneran apa ngga?" Tanya Arga.

"Oh iya emang bener kalo itu, temen ibu yang nomor 8 ngasih tau," kata Anna kembali tenang.

"Terus kagetnya itu kenapa?" Tanya Arga jengkel.

"Ibu kaget ternyata kamu ke pilih, kamu kan ga punya bakat,"

Arga mendesis kesal menoleh ke arah lain.

"Nyebelin," pikirnya.

"Ibu setuju aja. Kamu belom bilang ayah kamu kan?"

Arga tersentak lalu dia menunduk.

"Jujur aja, aku masih canggung soalnya pernah ga Deket sama ayah 3 tahun lebih," ucap Arga.

"Itu mah gausah di pikirin. Tapi bagus kalo kamu belom bilang," ucap Anna.

"Kenapa emangnya?" Tanya Arga heran.

Anna menelan ludah lalu raut wajahnya berubah gelisah.

"Karna kejadian di Vaycan, Gama benar-benar ngejaga kita. Ibu gamau kalo dia cemas pas tau kalo kamu mau jadi bagian dari Big Star yang jelas banget bakal ada banyak bahaya di sekitar kamu nanti,"

"Tapi ibu setuju?" Tanya Arga heran.

"Sebenernya ngga,"

Arga tersentak mendengarnya.

"Ngelepas anak yang tiap hari bareng sama ibu meskipun cuman seminggu, rasanya ga enak Arga. Apalagi ini sampe kamu lulus. Meskipun ini sekolah khusus untuk bakat dan jelas kalo ini sekolah biasa. Tapi tetep aja berat buat ibu,"

Arga jadi merasa tidak enak pada ibunya.

"Pokoknya kamu jangan singgung soal Big Star. Bilang aja kamu di pindahin sekolah dengan alasan tertentu, yah?" Tanya Anna.

*****

"Kenapa Arga mau ngekost sendiri?" Tanya Gama yang tampak sedih sambil menarik-narik baju Arga.

"Aku di pindahin sekolahnya ayah,"

"AHHHHHH!!!!"

Gama yang terkejut hebat, menarik nafas panjang terperanjat melihat Arga.

"Apa?" Tanya Arga heran.

"Arga jadi berandalan terus di pindahin?" Tanya Arga terperanjat.

"Ngga dong!! Aku bukan berandalan!!" Katanya kesal.

Arga tersentak saat melihat Anna melipat kedua tangannya di dadanya karna dia sering di panggil oleh kepala sekolah karna Arga sering terlibat dalam perkelahian.

"Aku udah ga pernah berantem lagi," ucap Arga sebal.

"Emang harusnya gitu,"

"Emm.. gimana kalo Gama ikut ngekost sama Arga?" Tanya Gama panik sambil melompat-lompat.

"Aku tinggal di asrama nya," jawab Arga.

"K-Kalo gitu tiap sore Gama kesana,"

"Orang luar pasti ga boleh masuk sayang," jawab Anna mewakili.

"Tapi nanti kalo Arga sendirian, ada penjahat gimana?" Tanya Gama.

"Disana kan ada banyak orang," jawab Arga.

Kisah Kami (Part 12)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang