Bagian 4

25 3 0
                                    

Ikut nari

Seminggu sebelum hari 17 agustus an

"guys, kan bentar lagi ada lomba 17 an di sekolah, nah ada lomba nari, siapa yang mau wakilin nari?" Ucap Gina teman Kila yang di tunjuk oleh bu Wati wali kelas untuk mengkoordinasikan acara 17 an.

Semuanya pada sibuk dengan sendirinya, tidak ada yang mendengarkan Gina yang berbicara di depan.

"WOY!"

Teriakan Gina mampu membuat semuanya diam tak berbicara.

"coba kalau ada orang yang ngomong di depan itu di dengarin, bukan asik sendiri, gaada sopan sopannya loh ini" ceramah Gina.

"lanjutin Gin ngomongnya" ucap Kila yang sedari tadi diam saja.

"jadi kan bentar lagi ada lomba 17 an, ada lomba nari, terus aku disuruh bu Wita buat milih salah satu dari kalian untuk nati wakilin kelas kita, siapa yang mau wakilin?"

"itu berapa orang yang nari Gin?" tanya salah satu anak cewe.

"kalo kata bu Wita, mau nari nya itu berpasangan. di butuhinnya 3 pasangan aja, cewe cowo jadi ada 6 orang"

"si Zahra tu suka nari, bagus juga kalau dia nari" saran dari salah satu anak.

"gimana Zahra? mau kan? nanti kamu pilih aja lagi sisanya buat jadi pasangan kamu" Kini Gina menghadap ke arah Zahra.

"sebenarnya sih aku mau mau aja, cuman memang mau cowo nya?"

"harus mau lah, kalau gak mau tinggal laporin bu Wita"

Zahra mengangguk, "ini boleh kan random aku milih?"

"iya, pilih 2 cewe 3 cowo"

Setelah berdebat debat memilih buat wakilin kelas Kila, kini suda menjadi akhirnya karena tiba tiba ada bu Wita yang menghampiri kelas mereka.

"apa ini ribut ribut, ibu sampe dengar dari luar loh" marah bu Wita saat di depan pintu kelas.

"ini loh bu, anak kelas susah banget di ajakin kerja sama buat wakilin kelas kita saat lomba 17 an" lapor Gina.

"kalian ini loh piye toh, wakilin kelas sendiri aja gak mau. sudah pilih aja salah satu Gina, setelah itu jangan di ganti ganti lagi, biarkan saja. kalau ada yang tidak terima, harap hadap ke ibu saja"

"eh sudah ibu, ini sudah di pilih"

"oh sudah? siapa saja nduk"

"Zahra - Arsya
Tiara - Zaki
Bela - Tio"

"oh bagus, Shaka tidak ikut nduk?" tiba tiba bu Wita menanyakan Shaka.

"awalnya gitu bu, cuman Shaka nolak langsung"

"loh kok gitu, jangan di tolak harusnya, ganti aja nduk Tio jadi Shaka ya"

"tapi bu-"

"udah ganti aja, lagian Shaka nya juga gapapa"

Gina terpaksa menggantikan Tio dengan Shaka.

Bagaimana dengan Shaka?

Tentu dia tidak terima, rasanya ingin membantah dan tidak mau mewakilin kelas ini, namun karena permintaan bu Wita, Shaka tidak bisa berbuat apa apa, terpaksa dia menerimanya dengan lapang dada.

Kila nya gimana dong?

Disaat itu Kila dan Shaka belum pacaran, mereka hanya sekedar dekat saja alias hts an, saat mendengar Shaka akan menari terlebih dengan cewe lain, Kila merasa cemburu tapi tidak bisa apa apa juga karena saat itu Kila tidak ada hak untuk marah.

Berakhir Usai (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang