Bagian 3

23 5 0
                                    

Gak boleh ngomong kasar

"sumpah Chel, tadi yang di kasih contoh bukan yang kek gini anjirrr"

"bagus ngomong gitu?"

***

"coba kamu pake rumus ini, mungkin tadi salah rumus" Rachel dan Kila masih berdebat tentang rumus soalan yang di berikan oleh guru.

"loh tapi kan ini rumusnya buat menyelesaikan kuadrat sempurna, ini yang kita kerjain tentang pemfaktoran Chell" Kila tidak kalah frustasinya mengerjakan 5 soal yang belum satupun di kerjain.

"sumpah Chel, tadi yang di kasih contoh bukan yang kek gini anjir"

Ucap frustasi Kila melipat tangannya depan rebahan di meja dengan menutup sebagian mukanya dengan buku.

"bagus ngomong gitu?"

Suara yang tidak asing di pendengaran Kila, membuatnya bangun dan langsung menatap ke arah belakang.

bagaikan melihat setan, Kila kaget melihat Shaka yang berada di belakangnya sambil menatap ke arahnya dengan tatapan datar namun menyeramkan.

"e-eh... S-shaka.." gugup Kila

"d-dari kapan ka-"

"bagus ngomong gitu?" potong Shaka dengan cepat, membuat bibir Kila kelu untuk ngomong

"em... a-anu Shakaa"

"anu apa hm?"

"maaf maaf, aku gak sengaja ngomong kasar tadi. soalnya susah banget soal ini, jadi aku keburu kesal"

"tapi kan bisa gausah sampe ngomong kasar"

"iya iya aku minta maaf"

"awas aja di ulangin lagi" Ucap Shaka lalu mengalihkan tatapannya ke arah buku yang sedang dia kerjakan.

Kila pun berbalik badannya membelakangi Shaka, dan melanjutkan rebahannya di meja.

Tiba tiba kursi yang dia duduki bergeser ke arah kiri sebab ada yang mendorongnya dari belakang.

Kila yang merasa terganggu tidurnya langsung bangun dan menghadap ke arah belakang.

"kenapa lagi Shak?" kesel Kila

"kerjain, bukannya malah tidur" Ucap Shaka walaupun tatapannya mengarah ke arah buku, bukan ke arah Kila.

Kila mendengus, tidak memperdulikan ucapan Shaka dan melanjutkan tidurannya di meja, namun belum sempat Kila menidurkan kepalanya, kursinya sudah di geser lagi oleh Shaka.

"IHH SHAKAA!!!" Kila menghadap ke belakang dan ternyata Shaka menatap Kila yang sudah berantakan jilbabnya karena tiduran.

tanpa basa basi, Shaka memberi bukunya kepada Kila dan menyuruh untuk mengerjakannya.

"apa? gamau aku, coba sekali kali kamu ajarin aku, bukan di kasih gini aja" masih dengan posisi menghadap belakang tanpa menerima buku yang di berikan oleh Shaka.

Shaka tanpa babibu langsung pindah ke arah depan Kila dan mengajarkan Kila cara nyelesaikan tugasnya itu.

Sedari tadi Shaka menjelaskan kepada Kila, jujur saja kepala Kila rasanya ingin meledak, dia memang anaknya tidak suka yang angka angka meribetkan ini, namun mau tidak mau Kila harus tetap belajar.

"paham?" Shaka menatap arah Kila yang terlihat masih sangat bingung dengan penjelasannya.

Kila masih berusaha memproses semua ucapan Shaka yang mengajarinya sejak tadi, namun otak nya memang cuman bisa menampung beberapa, pada akhirnya juga tetap tidak mengerti.

Berakhir Usai (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang