Bagian 6

10 3 0
                                    

Merasa bersalah

Hari pentas seni tiba, semua anak kelas Kila sibuk untuk merias diri dan menyiapkan beberapa hal untuk tampil di depan semua orang.

Kila bangun subuh subuh untuk pergi ke rumah teman Kila yaitu rumah Zahra untuk make up.

Cuaca dingin, keadaan jalanan masih gelap hanya di terangi lampu jalan.

Kila di antar oleh mama nya menujur rumah Zahra.

"memang teman kamu udah pada bangun?" buka obrolan Ratih mama Kila.

"sudah ma, tadi juga Kila di chat sama teman Kila yang nginap di rumah Zahra"

Tak ada obrolan, sampai di komplek perumahan yang masih gelap bahkan beberapa gang rumah masih di tutupi pagar terpaksa Kila turun dan berjalan ke rumah Zahra dengan jalan kaki.

Kila berjalan cepat, karena keadaan gelap dan sunyi, takut terjadi apa apa saat itu.
Kila langsung menelfon Zahra untuk memberitau bahwa dia sudah berada di depan rumahnya.

Selang beberapa menit akhirnya pintu rumah terbuka dan Kila masuk ke dalam.

Di rumah Zahra ternyata salah sudah ada yang di make up in, tinggal menunggu giliran di make up.

Tak terasa ternyata mereka make up menghabiskan waktu sekitar 2 jam untuk make up dan siap siap.

Setelah selesai mereka langsung memesan taksi online untuk berangkat ke sekolah bersama sama, karena tidak mungkin mereka akan di antar menggunakan motor saat mereka sudah cantik dan memakai perlengkapan nari.

***

"omg cantik banget masyaAllah" ucap salah satu teman Kila saat mereka sudah sampai di kelas.

Keadaan kelas kini semuanya sibuk menyiapkan diri untuk tampil, dan beberapa masih ada yang membenarkan make up nya yang masih terlihat kurang di lihat.

Shaka melihat Kila dengan tatapan kagum.

Melihat Kila di make up in, dan memakai baju adat yang sangat cantik membuat Shaka tisak bisa berkata kata.

"cantik" Shaka mendekati Kila yang bbaru saja menaruh barangnya di meja.

Kila yang mendengarnya tersenyum tipis, sebenarnya di dalam hati Kila sudah tidak tertolong lagi.

"mana Rachel?" Kila mengalihkan pembicaraan agar tidak merasa canggung.

"belum datang"

Kila mengangguk dan memilih untuk duduk di bawah kipas angin.

Kila tipikal orang yang mudah berkeringatan, takut akan membuat make up nya luntur.

Tiba tiba Shaka mengambil kursi dan duduk di sebelah Kila.

Kila kini duduk dan mengechat Rachel untuk segera datang ke sekolah, karena tidak lama lagi acara akan di mulai.

Shaka hanya melihat kelakuan Kila dari samping, ia masih kagum dengan kecantikan Kila yang membuatnya tidak bosan untuk jatuh cinta terus kepada Kila.

Kila tidak memperdulikan Shaka, ia melihat hp Shaka hanya menganggur di meja.

"boleh minjem hp kamu gak?" tanya Kila sebelum mengambil hp Shaka.

"ambil aja, passwordnya masih kayak kemaren"

Kila mengangguk dan mengambil hp Shaka setelah mendapatkan izin dari Shaka, lalu membuka hp Shaka dengan password kemaren yang Shaka beri tau.

Dan ternyata benar saja, masih bisa di buka dengan password yang kemarin.

"boleh foto?" izin Kila lagi

Berakhir Usai (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang