Keandra atau yang ingin dipanggil Alfa oleh Jasmine itu memperhatikan langkah Jasmine, ia mengikuti gadis cantik bermata biru berjalan di lorong menuju kelas mereka.
"Tadi kenapa lo cium pipi Pak Direktur?" Tanya Alfa penasaran, ia sebenarnya di perintah untuk menemui kepala sekolah namun karena beliau tidak sedang di tempat maka Alfa diantar satpam menemui Prabu, selaku Direktur.
Jasmine menoleh, langkahnya terhenti; kebetulan keduanya juga sudah ada di depan pintu kelas.
"Papa yang minta," jawab Jasmine jujur, begitu tangannya akan memutar knop pintu Alfa kembali bertanya.
"Papa? Dia bokap lo?" Alfa bertanya lagi dengan wajah penasarannya, Jasmine sebenarnya tidak menyukai pertanyaan - pertanyaan yang menjurus pada ranah pribadi dan keluarga. Namun ada baiknya untuk hal ini ia jawab, karena dapat menimbulkan rumor jelek antara ia dan Prabu.
Apalagi Alfa murid baru, sudah pasti ia tidak mengetahui siapa Jasmine. Berbeda dengan yang lain, mereka semua mengenal siapa Jasmine dan sudah tidak aneh lagi dengan bagaimana Prabu berinteraksi dengan Jasmine.
"Paman," jawab Jasmine singkat, ia membalik tubuh dan langsung memutar knop pintu. Tidak ingin Alfa melanjutkan pertanyaannya lagi.
Alfa pun paham dan membiarkan Jasmine memilih keluar dari rasa penasarannya. Ia mengikuti Jasmine masuk kelas, disana sudah ada guru yang sedang memulai jam mata pelajarannya hari ini.
"Maaf Bu, Jasmine mengantar siswa baru," ucap Jasmine setelah mencium punggung tangan gurunya.
"Oh iya Jasmine, silakan duduk. Dan kamu, silakan memperkenalkan diri kamu ya singkat saja. Setelah itu kita langsung mulai pelajaran," titah sang guru dan diangguki Alfa.
Alfa kemudian berdiri menghadap ke arah semua murid kelas, paras tampanya mampu memanah hati para gadis dan mematahkan semangat para bujang di kelas —mereka berharap cewek cantik tentunya.
Alfa menarik nafas san menghembuskannya pelan, mengusir gugup yang tiba - tiba saja menerpa.
"Halo guys, kenalin gue Keandra Alfareza Laksamana. Pindahan dari SMA Kota Tua Bandung. Kalian bisa panggil gue Kean," ucap Alfa dan mendapat perhatian penuh dari para gadis, mereka bersorak kegirangan.
Kecuali Jasmine, gadis itu menaikkan alis kirinya mendengar Alfa meminta teman - temannya memanggil dengan panggilan Kean?
"Salam kenal juga Kean, baiklah silakan kamu duduk di baris ketiga sebelah kiri ya. Kita langsung mulai pelajarannya, lanjut kenalannya nanti di jam istirahat," balas Bu guru.
Alfa pun mengangguk dan menutup salam perkenalannya, lalu berjalan ke tempat duduk yang di tunjuk gurunya.
Alfa itu tampan, para siswi kelewat senang mendapat teman kelas yang rupawan selain Jasmine, tentu. Padahal tidak hanya Alfa seorang yang tampan, rata - rata anak yang bersekolah disini memang memiliki paras yang rupawan.
Fenomena seseorang terlihat tampan dan cantik sebenarnya sederhana; kamu hanya belum terbiasa dan baru melihatnya saja.
Berbeda jika kamu sudah terbiasa dengannya, maka sosok yang dulu kamu lihat sangat tampan/ cantik itu akan biasa saja di mata mu. Walau kamu tidak memungkiri ia memang tampan dan cantik.
Menurut Jasmine, artis - artis luar maupun dalam negeri; terlihat indah karena memang kita belum pernah bertemu mereka secara langsung, tapi jika terbiasa bertemu, menjalani hari - hari yang bersinggungan dengan mereka maka akan terasa biasa saja. Sudah tidak aneh dan tidak semengagumkan itu.
Para kakaknya juga dilihat orang - orang sangat tampan, memang benar; tapi bagi Jasmine yang sudah biasa setiap hari bertemu, bahkan melihat bagaimana Zayden 'ileran' ketika bangun pagi - pagi buta, Jasmine ingin sekali menampol satu persatu gadis yang menggilai Zayden —hingga menyimpan foto kakak keempatnya di dompet.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE LANGUAGE
Teen Fiction[ SEASON II ] Setelah semua sakit, bukankah seharusnya terbit senyuman; seperti pelangi yang hadir sehabis hujan turun? Namun, hidup mu dalam kehidupan ini tidak berjalan dan tidak berhenti hanya karena kamu menginginkannya. Tuhan adalah pengendali...