Ke-esokan harinya, tepat di jam istirahat. Diffen sedang ada di perpustakaan, kurang lebih ada 3 buku yang dia tumpuk di hadapan nya, dengan salah satu nya yang sedang dia buka dan dia baca.
Besok hari sabtu dan hari libur, dia harus lebih giat belajar untuk lomba cerdas cermat minggu depan. Entah datang dari mana, seorang murid laki-laki tiba-tiba meletakan sebuah kotak di mejanya lalu pergi begitu saja sebelum Diffen melihat siapa orang itu.
Diffen menatap kotak di atas mejanya dengan wajah bingung dan heran. Kotak apa ini? untuk siapa?
Dia meraih kotak itu ke hadapan nya, di luar kotak tertulis namanya.
"For Fefen."
Diffen tersenyum geli membaca namanya sendiri seperti itu, "Kenapa nama gw jadi berubah," gumamnya. Dia membuka kotak itu, sebuah note juga ada di sana dengan makanan berbahan dasar coklat.
Senyum di wajah Diffen semakin melebar saat melihat tulisan di note itu, terlebih melihat adanya 1 gambar ubur-ubur yang menarik perhatian nya sedari tadi.
"Ubur-ubur nya lucu." Diffen meraih note itu lalu memasukan nya ke dalam kantung baju nya. Diffen memutuskan untuk menutup kembali kotak itu, dia menyimpan kotak itu di samping posisinya dan kembali fokus dengan buku yang harus dia baca.
Waktu terus berjalan maju, dan karna 10 menit lagi bel masuk Diffen memutuskan untuk kembali ke kelas, setelah meletakan buku-buku itu ke rak, dia mulai berjalan dengan membawa kotak itu.
"Diffen!" seru Revia saat dia baru saja sampai di pintu, gadis itu berjalan menghampiri nya.
Revia berdiri di hadapan Diffen, "Lo dari mana aja? padahal tadi kita mau ngajak ke kantin bareng kaya kemaren."
"Maaf, gw tadi abis ke perpus."
Carlo yang sedang duduk bersama Regi, menyenggol teman nya itu. "Kayanya, cinta bertepuk sebelah tangan nih."
"Brisik lo! gw lempar sepatu lama-lama," seru Regi.
Mendengar itu membuat Carlo langsung terdiam, teman nya ini sepertinya benar-benar kesal melihat kedekatan Diffen dengan Revia. Cemburu.
"Besok main yuk, sama yang lain."
"Gw harus izin dulu sama ortu, nanti obrolin aja di grub sekalian gw kabarin kalo di izinin."
Revia mengangguk dengan senyum lebarnya, "Oke!"
Diffen kembali berjalan menuju mejanya, dia meraih tas nya dan segera memasukan kotak kecil itu ke dalam tas.
Jizzan yang matanya jeli pun sadar dengan hal itu, "Kotak apa tuh, Fen? kado dari seseorang kah?" sosornya.
Bugh!
KAMU SEDANG MEMBACA
Different (on going)
Teen FictionPernah dengar apa itu sindrom klinefelter? Sindrom yang memuat penjelasan ketika seorang pria memiliki kelebihan kromosom X. Itu yang di alami oleh Diffen. Dia terlahir dengan sindrom tersebut, membuatnya tidak percaya diri untuk memiliki tubuh lay...